Shanti meluruh ke lantai saat mendapat kabar putrinya kecelakaan,tangisannya seketika pecah dan fikirannya dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yang mengerikan,matanya terpejam guna meredakan gemuruh dalam dadanya,lalu ia berusaha bangkit,saat ia berjalan terseok Daniel datang "Maaa...." "Papaaa...."Shanti menghambur ke pelukan suaminya "anakku paaaa....anakkuuu,aku ngga mau kehilangan anakkuuu"jerit Shanti dalam dekapan suaminya "hei,hei,kamu tenang dulu,jangan berfikir negative,kamu harus percaya Agatha baik-baik saja"tutur Daniel "Ayo pa,kita ke rumah sakit paaa,cepattt"pinta Shanti,dan diangguki oleh Daniel
Air mata itu seolah tak dapat berhenti mengalir,tetes demi tetes mengaliri rahang tegas lelaki yang kini sedang menggenggam tangan gadis kesayangannya "dia mengalami koma" "kemungkinan dia akan sehat sangat kecil" "Kita berdoa saja,agar dia segera sadar dan bisa pulih" kalimat-kalimat yang terlontar dari seorang dokter terus terulang di dalam kepala Andra,kalimat-kalimat yang sangat menyesakkan itu seolah tak mau berhenti menghantuinya, "maafin gue tha,seharusnya gue sadar,kalau kita punya perasaan yang sama"lirihnya "Agatha,gue mohon lo jangan tidur terlalu lama ya? Jangan buat gue takut,jangan tinggalin gue sendiri,gue mau sehat bareng elo"kalimat demi kalimat dilontarkan Andra,berharap gadis yang kini berbaring mau menjawab semua aduannya,namun,gadis itu seolah senang membuat Andra bermonolog hingga tak ingin membuka matanya barang satu detik pun "Gue minta maaf tha,jangan hukum gue kaya gini,gue lebih memilih lo bangun dan mukul gue sekeras-kerasnya,daripada diemin gue kaya gini"lirihan itu terasa sangat memilukan,Andra nampak kacau,ia tak terlihat sehat,bahkan rambutnya acak-acakan,kaos putihnya berhias darah gadis itu,tapi Andra tak peduli,ia hanya ingin Agatha bangun,bangun dan memeluknya lembut serta membelai kepalanya dengan sayang,genggaman itu tak terlepas,bahkan Andra tertidur dengan tangan yang setia menggenggam tangan gadis itu
Shanti menatap nanar anak gadisnya yang terbaring lemah di ruang ICU,tangisannya kembali pecah,tak lama seorang laki-laki keluar dari ruang ICU,melihat lelaki itu Shanti seketika melepaskan pelukan suaminya dan *PLAK* tamparan itu tepat sasaran mengenai pipi kanan Andra,pipinya seketika memerah akibat tamparan Shanti "gara-gara kamu,anak saya masuk rumah sakit lagi!! Bahkan belum genap sehari dia keluar,kamu udah bikin dia masuk dengan keadaan yang lebih parah!! Apa mau kamu Andra!! Apaaa!!!"jerit Shanti sambil mengguncang tubuh Andra,lelaki itu tak mampu berkata apapun,kakinya lemas bagai tak bertulang,seketika dia bersimpuh di hadapan Shanti "Maafin Andra tante,,Andra salah..." "Maaf Andra,saya kecewa sama kamu,lebih baik kamu jangan temui Agatha dulu,saya mohon"ucapan Shanti membuat Andra mendongak "Tante,saya mohon,saya mau menebus kesalahan...." "Tidak perlu Andra,Agatha akan baik-baik saja tanpa kamu"ujar Shanti lirih,pandangannya tak lepas dari sang putri yang sedang terbaring lemah tak berdaya,Andra bangkit "maaf kalau saya membuat tante kecewa,saya harap,suatu saat nanti,tante bisa maafin saya"ujar Andra,setelahnya ia berlalu "Andra titip Agatha yah"ujarnya pada sang Ayah
Allice terduduk diam di sofa ruang tamu,ia bingung,kemana sahabatnya itu? Ini sudah hampir subuh dan dia belum kembali,Allice lalu berjalan pelan menuju kamar Andra,ia merapikan beberapa benda yang berserakan di kasur sahabatnya itu,saat sedang merapikan kasur milik Andra,perhatian Allice teralihkan ke sebuah botol berukuran sedang,diambilnya botol itu,dan dibacanya tulisan-tulisan di botol itu,saat asik dengan botol itu,sebuah kantung plastik tak kalah menyedot perhatian Allice,diambilnya pula kantung itu,dan membacanya seksama "Lo ngapain dikamar gue?!"pertanyaan itu menyentak Allice,bahkan botol dan kantung itu terjatuh dari tangannya "and...andra...gu...gue,gue tadi mau rapiin kamar elo,tapi,gue liat ini,jadi,,,gue...emm..." "Lo ngapain sih kepoin barang-barang gue hah?!" "Bu...bukan maksud mau kepo...tapi..." "DIEM!! Lo mending sekarang keluar!! BALIK KE PENTHOUSE lo,gue ngga mau diganggu!!"bentakan Andra membuat Allice tercengung,ia tak percaya akan di bentak oleh lelaki yang sudah dikenalnya selama hampir 8 tahun itu "oke,gue pergi"ujar Allice,lalu ia pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
All About H&C
Teen Fiction"Hidupku indah,sangat indah,andai aku menyadarinya sejak awal,pastinya hidupku akan sempurna,bersamanya." -Andra