- wHat?! -
"Apa? Kau akan menikah dengan majikan mu sendiri?" Tanya ibu Seulgi tidak percaya.
Seulgi hanya tersenyum kikuk sembari menunduk, "Ahaha, a-apa Eomma akan menyetujuinyaa?" Tanya Seulgi menatap ibu nya.
"Ahjumma, aku janji akan membahagiakan anak mu, Seulgi akan menjadi wanita paling berbahagia selama denganku, percayalah," Jimin duduk disamping Seulgi, menatap ibu Seulgi dengan tatapan memohon.
"Ah, Kang Jiyoon.. setujuilah Jimin menikah dengan anak mu, aku kenal betul dengan Jimin.. dia anak yang baik, apalagi pekerja yang sukses.." Sahut bibi Acho sembari mengusap punggung Jimin.
"Sebelum itu, Ahjumma juga harus bertemu dengan orang tua mu terlebih dahulu nak.. kita harus mendekatkan diri satu sama lain, kita juga harus saling mengenal.." ucap Jiyoon tersenyum, simpul ke arah Jimin.
Itu artinya, mereka disetujui.
Mereka akan menikah.Seulgi membulatkan matanya, rasa terharu dan juga senang bercampur aduk di otaknya.
Jimin berdiri lalu membungkukkan badannya, memberi hormat kepada Jiyoon dan juga Acho, Jimin memegang erat tangan Seulgi, menatap ibu Seulgi lalu mengangguk dengan antusias.
"Terimakasih Ahjumma! Terimakasih banyak!"
Seulgi berlari ke arah ibu nya lalu memeluknya dengan sangat erat dari belakang, "Tarimakasih Eomma!"
-
"Hyung, kenapa kau melakukannya?" Tanya Jungkook kepada Taehyung.
Jennie tersenyum simpul lalu mengusap punggung Taehyung, "Kau tidak sendiri Taehyung - Ah, apa kau harus melakukannya hanya untuk Boori? Kau tidak memikirkan keluargamu?"
Taehyung berdecak, dia menunduk dan mukanya terlihat sangat lusuh. Seperti ada orang lain didalam tubuh Taehyung, dia terlihat sangat berbeda.
Jungi duduk di sebelah Jungkook, dia menatap Taehyung khawatir. "Kak Taehyung.. nanti siapa yang mengajakku bermain game lagi?" Tanya Jungi.
Jungkook yang ada disamping Jungi melirik Jungi jengah, tiba - tiba saja Taehyung mengangkat kepalanya dan menatap Jungi tajam.
"Tidak ada, aku tidak akan bermain game lagi," kalimat dari Taehyung dan tatapan tajamnya membuat Jungi takut, dia lalu memeluk Jungkook yang ada di sebelahnya.
Taehyung berdiri lalu berjalan meninggalkan mereka bertiga.
"Noona, apa anda ingin meminum sesuatu?" Sahut bibi Yoona.
Jennie terkesiap, dia lalu tersenyum kepada bibi Yoona. "Ah, tidak perlu bibi."
Bibi Yoona mengangguk dengam sopan lalu berjalan pergi.
Jungkook mengusap rambut Jungi, karena tiba - tiba saja Jungi menangis.
"Kapan Jimin akan pulang?" Tanya Jennie kepada Jungkook.
"Huh?"
-
Malam hari nya dirumah Jimin.
Ibu Jimin berdiri didepan pintu, dia beberapa kali mengetuk - ngetuk pintu kamar Taehyung. Tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Semua orang khawatir, mereka takug Taehyung akan melakukan hal yang akan merugikan dirinya sendiri.
"Taehyung - Ah! Ini Eomma! Tolong keluarlah! Jangan membuat Eomma khawatir!" Nyonya Park mulai berkaca - kaca, dia sangat takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
• W H A T • ( END )
Fanfiction[ COMPLETE ] DALAM PROSES EDITING. "Kau menjadi milikku sekarang,"- Park Jimin. Highest rank. #366 - Kiss - 240619. #313 - Seulmin - 240619. #55 - Bangvelvet - 240619. #4 - Seulgi - 270619.♡ #248 - Pjm - 270619. #35 - Chim - 270619 #11 - Bear - 2706...