part 7

708 61 5
                                    

"bubi dia siapa?kok dia teriak-teriak gitu?"tanya nabilah begitu melihat ve yg sedang mengunci pintu rumahnya dengan wajah yg sangat merah

"ikut bubi"bukannya menjawab ve justru menarik tangan nabilah untuk masuk ke atas.gre yg melihat itu pun ikut berlari menghampiri kakak dan keponakannya itu

"bubi kenapa sih?dia siapa?"tanya nabilah bingung saat ve membawanya masuk kedalam kamar

"jangan keluar kamar sampai bubi kesini lagi!"tegas ve

"lho kok?bubi tungg--"

brak

belum selesai nabilah berucap ve sudah terlebih dahulu menguncinya di kamar.

"kak,nabilah kok dikunci di kamar sih?"heran gracia.ve tak menjawab ia melirik ke arah luar pintu dimana keynal masih setia berada di sana

"sampai dia pergi dari sini"ujar ve dengan tegas membuat gracia menghela nafas pasrah

keduanya terdiam sampai suara nabilah kembali terdengar"bubi buka dong!.bubi kenapa sih?laki-laki itu siapa?"seru nabilah dari dalam kamar

ve menghela nafas kasar"gak usah pikirin dia.kamu disitu aja dulu sampai bubi ngasih kamu peluang buat keluar kamar"ujar ve lalu berjalan menuju ruang tamu.

sedangkan gracia menghela nafas panjang,ia hanya menatap iba pintu kamar keponakannya yg masih berseru minta di keluarkan dari kamar.

ve menjatuhkan dirinya do sofa saat suara keynal sudah tak terdengar,hatinya begitu sakit.memori tentang dirinya dan keynal kembali berputar membuat dadanya terasa sesak

tanpa sadar buliran krystal itu menetes membasahi pipinya"kamu gak bisa rebut nabilah dari aku nal,dia anak aku bukan anak kamu dan melody.."lirihnya memejamkan matanya berharap rasa sakit ini akan cepat hilang begitu bayang-bayang itu kembali hadir

"ve kalo kita nikah nanti kamu pengen punya anak cewek atau cowok?"

ve tersenyum menyenderkan kepalanya pada bahu kekasihnya itu"cewek,karna cewek itu lebih penurut dan mudah diatur"

keynal mengusap kepala ve lembut"namanya siapa..?"

ve mendongakkan kepalanya terdiam memcoba berfikir lalu tersenyum lebar"nabilah ratna ayu  tanumihardja"

keynal ikut tersenyum lebar mendengarnya"namanya bagus aku yakin anak kita nanti akan jadi orang yg sukses,pintar,cantik juga baik hati"

ve mengangguk lalu memeluk keynal dari samping"jangan pernah tinggalin aku ya nal,aku sayang sama kamu"ujarnya lirih

keynal mengangguk membalas dekapan ve"gak akan pernah,aku gak akan pernah ninggalin kamu ve"
.

.

.

ve menghapus air matanya kasar begitu ingatannya kembali berputar pada saat-saat indah itu.pengkhianatan yg dilakukan kekasih juga sahabatnya itu membuat ve merasakan sakit yg amat dalam

"kak.."ve tersadar dari lamunannya dan menoleh pada gracia yg kini duduk disampingnya

"jangan terus biarin masa lalu itu menghampiri kakak,walau kakak bersikeras buat nutupin hal ini dari nabilah mungkin suatu saat nabilah akan mengetahuinya"ujar gracia menggenggam tangan kakaknya yg bergetar

"kalo hal itu terjadi aku yakin nabilah gak akan ninggalin kakak kok"ujar gracia tersenyum mencoba menenangkan kakaknya itu

gracia melirim ke arah luar"kak keynal udah gak ada,aku berangkat dulu ya kak.ada latihan hari ini"ujar gracia yg diangguki ve pelan

don't cry momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang