part 14

857 54 22
                                    

"maaf.."

Nabilah menatap Iqbal yang terus berucap kata maaf sejak ia tiba di sekolah hingga sampai ke dalam kelas

"Udah Iqbal gakpapa kok,lagian sekarang bubi udah gak marah lagi sama gue.."ujarnya Tersenyum tipis

Iqbal mengangguk pelan lalu merogoh sesuatu dari saku celanannya berupa coklat yang sangat disukai Nabilah

Melihat coklat yang dikeluarkan Iqbal mata Nabilah pun berbinar"itu untuk gue kan?"tanyanya antusias

Iqbal tersenyum jail"Boleh tapi dengan satu syarat.."

Nabilah yang mendengar pun mendengus lalu melipatkan kedua tangannya menatap datar Iqbal"apa syararnya..?"

Iqbal tersenyum miring lalu menatap Nabilah serius"ini tentang keluarga lo Bil.."

Mendengarnya Nabilah pun terdiam dengan raut bingung yang sulit diartikan"Keluarga Gue?"Beonya

Iqbal mengangguk menyatukan kedua tangannya dan bertumpu pada dagunya"Ini tentang ayah lo.."

Deg

Nabilah yang mendengar pun menatap Iqbal datar tak berekspresi dengan helaan kasar"Gue gak mau bahas itu.."Tegasnya

Iqbal menggeleng pelan lalu menggenggam tangan Nabilah berusaha meyakinkannya
"Selama ini lo gak pernah tau siapa nama ayah lo,siapa keluarganya?dan lo percaya gitu aja sama bubi lo yang bilang kalo ayah lo sudah meninggal karna kecelakaan?bahkan lo gak pernah diajak dia buat ziarah kan..?"

Lagi-lagi Iqbal berhasil membuat Nabilah bungkam seribu bahasa mencerna ucapan Iqbal yang juga ada benarnya

Iqbal menatap Nabilah dengan tatapan yang sulit diartikab"Setidaknya Lo harus tau pasti asal usul ayah lo kan?"

Nabilah tertunduk,ucapan Iqbal mendadak membuatnya merasakan sakit yang berneda dihatinya terlebih saat ia merasa ucapan Iqbal itu benar juga.

Iqbal menghela nafas berat"Bukannya gue berusaha berniat buruk sama lo tapi gue curiga kalo selama ini Bubi Ve itu bukan mama kandung lo.."

Deg

BRAKKK

Semua yang ada di kelas terkejut begitu suara gebrakan meja terdengar begitupun Nabilahdan Iqbal karna yang menggebrak meja tersebut adalah Revan

"Maksud lo apa ngomong gitu?jangan ngaco deh.udah Bil gak usah dipercaya omong kosong dia.."Ujarnya yang ternyata sedari tadi menjadi pendengar

Iqbal mendengus menatap kesal revan"Ganggu tau gak lo!lagian Gue gak ngomong asal soal ini Dan gue cuman berharap Yang terbaik buat Nabilah.!"

"ya tapi gak gitu juga cara--"

"Yang dibilang Iqbal benar Van.."

"Bil.."

"Seharusnya Gue tau asal usul bokap Gue biar Gue merasa Jelas dengan diri Gue sendiri.Gue jadi layak orang gak jelas yang gak tau siapa ayahnya dan yang dibilang Iqbal itu benar Gue harus tanya perihal ini sama Bubi..."Jelas Nabilah dengan tatapan yang sulit tuk mengerti dan helaan nafas kasar yang keluar darinya membuat Revan menghela nafas panjang

"Lo ngeraguin orang yang udah ngejaga lo selama 9 bulan dan merawat lo dengan baik Bil?Gue yakin Bubi itu nyokap kandung lo.."Ucap Revan memegang kedua bahu Nabilah dan berusaha meyakinkannya

Nabilah melepaskan tangan Revan dari bahunya"Gue yakin dan percaya sama bubi tapo gue juga butuh kepastian Van..."Ujar Nabilah lalu berlalu dari keduanya meninggalkan kelas

Revan menghela nafas kasar dan menatap Iqbal yang kini tersenyum sinis padanya.tangannya terkepal,rahangnya mengeras dan wajahnya memerah

dengan kasar Revan menarik kerah Baju Iqbal"Berani Lo macam-macam sama keluarga Nabilah Gue habisin Lo!Cakam itu!"Tegasnya  mendorong kasar Iqbal lalu berjalan keluar kelas

Iqbal berdecih membenar kan kerah bajunya dan menyeringai penuh arti

"Ini belum seberapa dengan penderitaan nyokap Gue Van,dan Nabilah harus merasakan Akibat dari perbuatan ibu kandungnya.."
.

.

.

hhhh

Veranda yang sedang duduk dikursi kantornya menghela nafas berat saat perkataan melody kemarin trus terngiang di telinganya bahkan perkataan Keynal seakan menjadi boomerang baginya

"Gak,Nabilah gak akan pernah tinggalin aku.."Ujarnya berusaha meyakinkan dirinya sendiri

drt...drt...

"Eh?"Ve tersenyum saat seseorang yang sedang dipikirkannya kini menelepon
dirinya dan tak butuh waktu lama Ve pun mengangkat telponnya

"Hallo anak bubi yang paling cantikkk!"

"Bubi bisa jemput aku gak?ada yang mau aku bicarain.."

Ve mengernyitkan dahi bingung mendengar intonasi suara berbeda dari putrinya itu dan entah mengapa perasaan cemas mulai menjalar Dihatinya

"Bo-boleh kok"jawab ve ragu

"Yaudah, jangan lupa ya"

"Iya sayang.. "

Ve memejamkan matanya sejenak merasakan hal yang mengganjal dari Nabilah"mungkin dia lagi badmood aja."Ujar Ve berpositif thinking
.

.

.

"Bagaimana pun juga dia anak kandungmu mel.. "Gumam Melody pada dirinya sendiri ketika ia focus menatap jalanan yang ada di depannya

"Aku berhak atas dia"lanjutnya memutar stir ke arah lain.

Dia tau jika dirinya tidak pantas bertemu Nabilah karna perbuatannya di masa lalu dulu yang sulit untuk dimaafkan, tapi apa salahnya jika ia ingin memperbaiki dirinya? Agar dia dapat memiliki Nabilah

"Aku harus ketemu dia.. "Ujar Melody yakin lalu menjalankan mobilnya menuju sekolah Nabilah

Berbeda dengan Melody yang sedang menuju ke sekolah Nabilah, keynal tengah duduk di sebuah caffe menikmati caffelate creamnya sambil sesekali melirik ke arah lain

Memikirkan Nabilah membuat dia semakin merasa bersalah karna mengingat jika ia tidak pernah ada sejak kecil bersama Nabilah

Drt.... Drt...

"Iqbal? "Gumamnya menatap sebuah pesan dari keponakannya itu

From;Iqbal

To:keynal

Om bisa datang ke sekolah aku gak? Ada hal penting yang harus om tau

"Tumben, ada apa ya? "Lanjutnya lalu bergegas berjalan keluar dan menaiki motornya menuju sekolah Iqbal

Tanpa mereka ketahui Nabilah yang sedang menunggu Ve di halte sekolahnya bersama Iqbal yang kini tersenyum puas dalam hati karna taktiknya mempertemukan Nabilah dengan kedua orang tuanya berhasil

"Tinggal tunggu waktu mainnya girl.. "Batinnya melirik sinis Nabilah yang sedang melamun












Pilih Nabilah dan bubi atau melonab nih hehe? 😁😁

Gimana kelanjutannya ya? Apa yang akan dilakukan Iqbal selanjutnya sama kehidupan Nabilah?

Janlup votmennya ya 🙌

See you next time 😊

don't cry momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang