part 13.

16 3 1
                                    


"da.. damian..?"

cowok itu berdiri menatapnya. membawa payung di tangan kanannya yang menghalangi deras hujan, tangan kirinya membawa payung yang sedang tertutup.

"k-kau..."

"pa-payungku.."

"nih. kutemani pulang." -damian, mengulurkan tangannya yang mengenggam payung tertutup tersebut ke depan wajah aine.

aine diam. ia menatap damian sejenak. damian memberikannya tatapan yang sering ia berikan saat kecil. tatapan kosong. aine mengusap pipinya yang basah lalu mengambil payungnya dari tangan damian.

"ayo" ucap damian, membantu aine berdiri.

aine membuka payungnya dan mulai berjalan pulang dengan damian. ia masih basah kuyup. tapi, ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. bagaimana damian ada untuknya pada saat seperti ini?

damian melirik ke aine. anak itu diam sekali, ia juga terlihat tidak ingin mengatakan satu kata pun.

"kau putus dengannya?"

aine terkejut. sebenarnya ia tidak ingin diajak bicara. tapi, jalan dari minimarket ke rumahnya itu agak jauh. mana mungkin ia jalan sejauh itu tanpa berbicara dengan damian?

"y-ya..."

"sabar. pasti ada cowo yang lebih peduli denganmu." kata damian. ia tidak menatap aine ataupun meliriknya.

"oh ya? siapa?" -aine, ia menatap damian dengan wajah serius.

damian diam. pipinya terasa panas namun hatinya di tusuk oleh sesuatu yang tajam. sakit sekali, namun ia tahan. seperti biasa.

"hanya tuhan yang tau." jawab damian.

"yah.. kau benar" ucap aine, ia lalu menunduk ke bawah.

perjalanan itu dipenuhi juga dengan kecanggungan. mereka tidak berbicara satu kata pun setelah itu. kecuali saat mereka memberi salam dan berpisah ke rumah masing-masing.

🌻🌻🌻

aine masuk ke rumahnya. disalami oleh kakaknya yang berbaring di sofa dan membaca novelnya. aine lalu menaiki tangga menuju ke atas. ia membuka pintu kamarnya dan hendak mandi.

"uhuk!"

"akh.. kena flu nih.."

setelah mandi, aine bisa merasakan wajahnya panas, namun kakinya dingin. tangannya keringatan dan hidungnya merah.

"uhuk! uhuk!"

"aku butuh obat.."

aine hendak ke bawah, mengambil obat dan meminumnya setelah makan. lalu ia ke kamarnya dan berbaring di kasur.

"besok.. sekolah...." ucap aine dengan suara yang terdengar serak.

ia lalu mencoba menutup matanya, dan akhirnya terjatuh menuju dunia mimpi.

🌻🌻🌻

damian lari menuju gerbang sekolah. ia bangun kesiangan. damian jarang sekali bangun siang, ia selalu bangun pagi untuk belajar atau mengerjakan prnya.

gerbang sekolah belum ditutup, mungkin satpamnya lupa. damian lari memotong lapangan yang sepi, lalu menuju kelasnya. ia pasti akan dimarahi habis-habisan oleh wali kelas.

sunflowers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang