sunflowers.

part 37.

kadang aine berpikir ke dirinya sendiri, mengapa hanahaki ada? penyakit ini, penyakit yang membuat orang lain tersiksa, tersiksa dengan paru-paru yang terisi bunga dan perasaan yang sakit karena cinta bertepuk sebelah tangan.

andai saja ia hidup di dunia dimana penyakit ini hanya sebuah fiksi.

aine menghembuskan nafas. sekarang ia sedang berjalan ke arah kafe. kuliah terasa lebih cepat hari ini, aine tidak tau mengapa. namun aine sangat semangat untuk bekerja lagi dan makan bersama chloe serta ryan. aine mencepatkan langkahnya, kafe sudah terlihat, sebentar lagi aine sampai.

aine membuka pintu depan, hari ini tidak terlalu banyak pelanggan mengunjung. ia segera berjalan ke ruangan belakang, dimana ia disapa oleh ryan yang sedang memindah-mindahkan kardus berisi bahan-bahan kafe.

setelah membantu ryan mengeluarkan semua bahan dan menata di tempatnya, aine menuju ke counter depan dan mulai mengambil orderan pelanggan. chloe membantunya membuat orderan serta membersihkan meja-meja kafe seiiring waktu.

aine mulai terjangkit ke dalam pekerjaannya, ia tidak merasakan waktu yang berjalan cepat saat ia kerja. waktu berlalud dan tidak terasa sudah saatnya tutup. setelah pelanggan terakhir pergi, mereka mulai berberes dan membersihkan semua alat, meja, dan juga lantai.

setelah itu, semangat aine mulai bangkit kembali. ia akan makan bersama teman-temannya, aine sudah bersiap-siap melepaskan clemeknya, menggunakan jaket tipisnya dan menunggu chloe serta ryan untuk siap.

saat sudah siap, chloe mengunci pintu depan kafe dan mulai berjalan dahulu. meninggalkan aine dan ryan berjalan dibelakangnya. ini dikarenakan chloe sangat kenal dengan tempat makanan yang enak-enak di daerah situ. dan keduanya hanya mengikutinya seperti anak ayam mengikuti induknya.

ryan dan aine berbincang-bincang, terkadang saat sunyi berlalu, aine mulai bersenandung ke dirinya sendiri. sesekali ryan bercanda. chloe menuntun mereka ke restoran yang enak, sambil sesekali ikut nimbrung dalam percakapan di belakangnya.

langit sudah gelap, namun cuaca masih panas. dikarenakan langit diisi penuh dengan awan yang bergumpal-gumpal. hampir semua terisi oleh awan empuk. suara kendaraan pun tidak membantu sama sekali, namun mereka tidak mengeluh karena sudah terbiasa dengan cuaca seperti ini.

saat sampai di restoran, mereka langsung menghembuskan nafas dan bersyukur karena restorannya tidak penuh orang, serta dipenuhi dengan ac. selesai memilih tempat duduk, mereka dihampiri oleh pelayan dan langsung menaruh orderan.

hari ini lumayan melelahkan, jadi mereka akan makan puas. dan bagi aine, KBBQ sangat pas untuk itu. makanan yang pas untuk berbagi, serta harga yang tidak terlalu mahal. cocok sekali untuk orang muda seperti mereka.

malam itu terpenuhi dengan tawa, candaan, dan sekedar berbicara. apalagi yang lebih seru dari makan bersama dengan teman-temanmu, bercanda dan berbincang-bincang seiiringnya malam? setelah semua makanan habis total di meja mereka, chloe mulai berbincang dengan ryan, dan aine mulai melakukan halnya sendiri.

memainkan ponselnya, aine tidak tau harus apa. ryan dan chloe berbincang tentang topik yang aine tidak terlalu mengetahui. aine mulai bosan dengan ponselnya setelah beberapa menit berlalu. ia mengangkat kepalanya, melihat sekitar restoran, memperhatikan pelanggan-pelanggan lainnya.

tidak terlalu banyak pelanggan tersisa karena sudah malam sekali, hanya beberapa meja terpenuhi oleh pelanggan. aine mulai menaruh perhatian di satu meja dekat sudut restoran. terdapat lelaki seumuran dengan aine dan seorang perempuan tidak beda jauh umurnya menemaninya.

aine menyipitkan matanya, ia merasa pernah bertemu dengan lelaki itu sebelumnya...

lalu aine sadar. itu pelanggan yang datang ke kafe tidak lama lalu. yang kebetulan saja namanya 'damian' dan wajahnya mirip dengan damian. apa benar dia damian? aine menggelengkan kepalanya, tidak ingin berpikir tentang itu terlalu dalam. ia menghembuskan nafas.