part 31.

8 2 0
                                    


keesokannya, aine berniat untuk meluangkan waktu untuk keluarganya. ia menyingkirkan semua pikiran tentang 'clue' damian. ia turun dari kamar setelah mandi pagi. aine disapa oleh ibunya yang duduk di sofa depan televisi. di meja makan, aine melihat terdapat sebuah roti tawar, mentega, serta selai.

"pagi bu"

"pagi nak."

aine menghampiri ibunya lalu mendekatkan tubuhnya. tanpa sadar, sekarang aine menyeritakan semua kehidupannya di singapur, teman-teman barunya, dan betapa susahnya beradaptasi di kampus baru tersebut. ibu aine mengelus-elus kepalanya, mendengarkan keluh-kesah aine.

lalu, perut aine menceracau minta diisi. jadi, aine menghampiri meja makan dan membakar roti dengan toaster. setelah terbakar, ia mengolesi selai.

"kakak.. kerja bu..?"

"iya, nanti balik waktu jam makan siang kok."

ibu aine sudah pensiun sekarang. bukan karena umur, karena ibu aine memang sudah tidak kuat. ibu aine lemah, beliau disuruh untuk pensiun oleh anaknya sendiri. kakak aine bersikeras untuk menjadi kepala keluarga dari sekarang. kakak aine bekerja sebagai designer di sebuah butik yang ia miliki sendiri. berbagai macam bajunya menjadi trending dan dipakai oleh model-model terkenal.

aine dan ibunya lalu mengobrol tentang keadaan ekonomi negara, geografis dunia, dan materi-materi kedokteran. lumayan untuk semester baru, pikir aine. tidak sadar, sudah jam 10. ibu aine ada acara di komplek, jadi aine ditinggal sendiri di rumah. kata ibunya, ia akan kembali setelah jam makan siang. aine segera pergi ke kamarnya kembali saat ibunya sudah pergi.

aine menghampiri salah satu lemari kecil sebagai frame kasurnya, lalu mengeluarkan beberapa buku sketchbooknya dari banyaknya yang ia punya. aine punya banyak sekali sketchbook yang ia penuhi dengan gambar, namun ada beberapa yang masih kosong atau masih belum penuh.

ia membuka salah satu sketchbook yang ia penuhi dengan gambar. aine melihat-lihat gambarnya, memikirkan bagaimana art stylenya yang dulu bisa beda sekali dengan sekarang. ia menanda-nandai dengan bulpen, mengomentari gambar-gambarnya sendiri. aine sangat suka melakukan ini. ia suka karena ia tau betapa banyak dia membaik dalam menggambar. seperti bernostalgia.

"hihi, yang ini cringe banget!" ketawa aine. tepat setelah itu, ia mendengar bel pintu rumah. ia segera turun dan membuka pintu. kakak aine. ia menyapa aine lalu memasuki ruangan. setelah itu, kakak aine memamerkan kresek kecil di tangannya dengan tampang bangga.

"tebak isinya apa?"

"apaan?"

"game yang kamu pingin banget itu! ingat engga, 2 tahun lalu, kamu pingin sekali game itu segera rilis. rilis minggu kemarin, aku sudah pre-order dan baru kesampaian ambil sekarang. main bareng yuk?"

wajah aine langsung berubah. ia berseri-seri. ia memeluk kakaknya dan memuji-muji kakaknya. kakak aine tidak kaget aine akan bereaksi seperti ini.

mereka berdua langsung bermain. aine mengambil console game yang mereka punya lalu memasukkan cd game tersebut. mereka berdua bermain sangat seru. game tersebut merupakan game story-adventure yang bisa dimainkan co-op. cerita game tersebut bisa mencapai berjam-jam untuk menyelesaikannya.

🌻🌻🌻

jam 3 sore. aine dan kakaknya bermain selama 5 jam. tidak terasa, betapa sebuah hal kecil seperti game bisa membuatmu lupa waktu. mereka teringat jam saat kedua perut mereka meminta untuk diisi. aine dan kakaknya setuju untuk order makanan. selagi menunggu, keduanya bermain kembali.

ting tong.

bel berbunyi. aine beranjak berdiri menghampiri pintu, awalnya ia mengira orderan makanan mereka. saat ia buka, ibu aine berdiri di ambang pintu dengan muka kesal. ibu aine langsung masuk tanpa menyapa keduanya, melepaskan jaket lalu menggantung di gantungan disebelah pintu.

"so-sore bu..?"

kakak aine mulai berbicara pertama agar kecanggungan ini berhenti. biasanya, ibu aine tidak pernah lupa untuk salam atau sapa dan pasti segera menanyai mereka apakah mereka sudah makan. seumur hidup aine, aine tidak pernah melihat tampang ibunya yang seperti ini.

"sore. kalian sudah makan kan?"

"masih di perjalanan sih..."

lalu ibu aine tidak menjawab. ada apa dengan beliau?

"bu-"

"tau ga tuh nak, te yugi? tetangga sebelah kita beda 1 rumah itu? masa tadi ibu dinyolotin sama dia dan blablabla"

ternyata, beliau kesal dengan tetangga. beliau melanjutkan omelannya selama beberapa menit, lalu terhentikan oleh bel pintu kembali. kali ini, makanan aine datang. ia sudah lapar sekali.

saat masuk kembali, ibu aine mulai mereda. mereka semua berdiam sesaat, lalu aine serta kakaknya meledak dengan tawa. mereka menertawakan ibunya. ibu mereka lucu, meski sudah tua, tetap memiliki jiwa muda keibuan. aine terbahak-bahak. kakak aine lalu menjelaskan pelan-pelan alasan mereka tertawa ke ibu aine yang merona merah. ibu mereka lalu tertawa karena keluguannya.

mereka bertiga lalu berbagi makanan. saat makan tersebut terpenuhi oleh tawa dan canda, serta gosipan para ciwi-ciwi. aine memandang kakak dan ibunya. ya, ini keluarga, ini rasanya memiliki keluarga. pikir aine. terasa kehangatan didalam hati aine. serta perut aine yang mulai terisi.

setelah acara makan dan tawa tersebut, ibu aine melihat mereka bermain sambil membaca buku sekali-kali. aine dan kakaknya asik bermain, mereka berdua benar-benar sangat tertarik dengan cerita game tersebut. terkadang ibu aine ikut bermain, menggantikan salah satu dari mereka. selalu lucu sekali saat ibu aine bertanya-tanya tombol apa berfungsi untuk apa. malam itu rumah terasa hangat. hubungan mereka terasa lebih erat. kerinduan mereka terpenuhi. malam itu, aine bisa merasakan sebuah 'keluarga' kembali.

🌻🌻🌻
















































"family is one thing you should never take for granted."


























































-end of part 31-

gils udah sampe part 31! author ga nyangka hehe!

tolong vommentnya biar author lebi semangat update :)

sunflowers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang