part 16.

9 2 0
                                    


*flashback

seorang anak kecil menggandeng tangan ibunya, yang sedang mengantarkannya ke penitipan anak. anak kecil itu membawa boneka tersayangnya. tatapan di anak kecil itu bisa dibilang sangat takut.

"sudah sampai, nah ayo masuk nak" ucap ibu tersebut ke anaknya.

anak kecil itu tidak ingin masuk ke dalam gedung kecil di hadapannya sekarang. ia mulai menggenggam tangan ibunya dengan erat.

"haloo, kamu aine kan? ayo masukk"

anak kecil itu kaget. ia mulai bersembunyi di belakang ibunya, sambil mengintip cewek yang menyapanya tersebut.

ibu tersebut menyuruh anak kecil itu masuk. ia lalu berpamitan dengan cewe pengurus penitipan anak itu.

aine dibawa masuk oleh pengurusnya, dan juga di ajak ke ruangan dimana ia akan bermain sambil menunggu.

"kau bisa bermain dengan teman-teman sekarang"

aine mengangguk pelan, walaupun ia masih takut, ia mencoba memberanikan diri dan mulai duduk di lantai berkarpet itu. aine mencoba untuk mengambil mainan yang berserakan di lantai. setelah itu ia bermain sambil menunggu anak kecil lain yang akan datang.

aine sudah menunggu lama. semua anak kecil yang datang tidak menghiraukan aine sama sekali. aine bermain sendiri, ia merasa sedih. mengapa tidak ada yang ingin menghampiri aine? gadis kecil itu mencoba untuk tidak menangis.

tapi apa daya, tetesan air mata turun dengan pelan. namun, masih tidak ada yang menghiraukan aine. aine sadar akan anak cowok kecil yang baru saja datang. anak cowok itu berdiri di anbang pintu bersama pengurus penitipan yang masih disebelahnya, menyuruhnya untuk bermain dengan yang lain.

aine menatap anak cowok di ambang pintu yang sekarang juga menatap aine. aine lalu menunduk ke bawah, mulai bermain meskipun ia masih menangis. mendengar isakan gadis kecil tersebut saat dihampiri, anak cowok tersebut menyapanya dengan ramah.

"hai."

aine menoleh, itu anak cowok tadi. anak cowok itu mulai duduk di sebelahnya, lalu mengulurkan tangannya.

"aku damian."

"a-aine..."

damian menatap aine sebentar. lalu mengusap tetesan air mata dari pipi aine. lalu, ia mulai bermain dengan mainan yang berserakan.

"jangan menangis" ucap damian.

aine lalu mengusap tangisannya dengan lengan tangannya. setelah itu, ia mencoba untuk bermain bersama dengan damian.

mereka mulai akrab dalam selang kurang dari 10 menit. mereka bermain bersama dengan seru. tawa mereka terdengar jelas. mereka tidak sadar bahwa mereka sudah bermain cukup lama. sampai akhirnya mereka disuruh pulang.

*flashback off

🌻🌻🌻

aine terbangun sejak sejam yang lalu. biasanya ia bangun jam 5 pagi, namun hari ini ia bangun jam 4. aine menatap langit-langit kamarnya yang di cat hitam namun berserakan stiker-stiker bintang yang bisa menyala dalam gelap

sunflowers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang