Hening ... sepi ... sunyi ...
Semuanya diam ...
Angin semilir sepoy hanya menyapa dalam diam
Gemintang berkerlip tanpa cahaya
Bulan bersinar dalam redupnya kalaHening ...
Binatang malam pun tak membunyikan suaranya
Semuanya seakan bertasbih mengagungkan namaMuYa Robb ...
Inikah malam-Mu
Semuanya khusuk tak bersuara
Terpejam mata dengan tetesan air mengalir di ujung mata
Memohon pengharapan sang Khaliq
Memohon magfiroh-Nya...
Memohon rahmat dan ridoan-Nya..Semesta bertasbih dalam hening ..
Semua makhluk berharap ampunan-Nya
Kesunyian malam-Mu
Serasa Kau begitu dekat ...
Pandangan dan dekapan-Mu
serasa hangat dalam untaian
tasbih-MuYa Robb ...
Tak ingin kubuka mata ini
Tak ingin berakhir indahnya rasa ini
Lantunan firmanmu begitu merdu
meluluhkan hati ini ...
Kutersungkur dihadapan-Mu
Kudekap haribaan-Mu
Senantiasa lirih kupanggil nama-Mu
Laa Ilaha Illallah ...
Muhamamdurr Rasulullah ...
berulang kali... beratus kali ...
beribu kali ...
Sampai kurasakan dilubuk hatiku yang paling dalam...
Ada kerinduan, kepiluan, kesedihan yang mendalam.
Terbayang semua tingkah polahku yang menyakitu-Mu...
Astagfirullah haladzim....
Berulang kali ... beratus kali...
beribu kali ...
tak terasa linangan air mata mengiringi beribu penyesalan ...
Pelan ... lama ... segukan menyesakkan dada ...Lantunan azan subuh membangunkan kekhusukan...
perlahan Kau lepaskan pelukan-Mu
Kuhalangi kepergian-Mu ...
namun Kau tetap pergi ..
Kutersadar ...Kembali kumenghadap-Mu dalam rakaat ruku dan sujud
dengan linangan air mata kusebutkan nama-Mu....Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi "Senandung Senja"
PoetryKumpulan puisi memuja keagubgan Illahi. Puisi senandung senja, senja yang merindu, di rindunya penantian