PENDAPATKU YANG BODOH

19 0 0
                                    


Aku rakyat kecil sepatutnya tak perlu bersuara, karena aku tak bisa turun ke jalan seperti mereka yang menyuarakan keinginannya.

Aku rakyat kecil yang tak akan di dengar suaranya. Yang hanya bisa mengkhawatirkan negeri ini hancur karena ulah keegoisan semua pihak

Aku rakyat kecil, yang hanya bisa berpendapat bodoh, berkhayal dan bercita-cita negeri ini damai, pemimpinnya bijak, anak bangsanya cerdas, santun dan bijak menyikapi situasi

Aku rakyat kecil, yang tidak pandai memahami aturan undang-undang negeri ini, hanya berharap para orang tua memberi teladan tidak merasa paling benar dan saling menyalahkan.

Saat ini aku merenung, ...

Mengapa, mereka harus berduyun-duyun penuh emosional, menginginkan sesuatu dengan merusak, berseteru, melawan dan berjatuhan korban seolah-olah mereka pahlawan yang sempurna?

Mengapa, orang tua hanya bisa memarahi anaknya yang masih butuh bimbingan, bukannya diberi pemahaman dan tidak membohonginya, tapi malah dihardik, dimarahi dan dipukuli hingga tersakiti?

Mengapa, para aparat harus melawan mereka yang seharusnya dilindungi, malah ditindak dengan kekerasan?

Mengapa, para aparat tidak boleh membela diri, tatkala masa berlimpah mengeroyok tak tertahankan?

Mengapa harus ada perusakkan tempat-tempat yang sengaja dibangun untuk kepentingan umum, dan harus mengeluarkan milyaran biaya untuk membangun kembali, sementara rakyat membutuhkan semuanya?

Mengapa, harus ditambah derita yang sedang dirasakan masyarakat, taltaka kekeringan melanda, asap di mana-mana, gempa menggunjang dan wabah penyakit merajalela?

Mengapa para orang tua yang terhormat tidak segera membereskan persoalan ini, malah banyak bicara saling berkepentingan, dan merasa diri benar dan orang lain yang salah.

Mengapa harus dengan nada tinggi berbicara seolah orang lain tak mendengar ucapannya, dan dirinya harus mengatakan bahwa pendapatkulah sebagai solusinya.

Benar-benar negeri ini sangat kacau!
Sebaiknya, jumlah masa yang banyak itu berkumpul membangun rumah-rumah mereka yang terkena gempa.

Sebaiknya para orang tua memikirkan solusi bagaimana asap supaya cepat padam,dan menangani masyarakat yang terkena dampak.

Sebaiknya para aparat menindak mereka yang sengaja membakar hutan dan mengungsikan warga ke tempat yang lebih aman.

Sebaiknya, para mahasiswa mendirikan tenda, dapur umum, memberi pelayanan kesehatan, mengajar anak-anak, juga membantu mereka yang terkena musibah

Sebaiknya, para penentu kebijakan, mengalihkan angggaran pembangunan fisik yang dirusak untuk kebutuhan mereka mencari sumber air bersih untuk minum dan mandi masyarakat.

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi, tapi mengapa negeri ini semakin terpuruk dengan keegoisan semuanya, tanpa ada yang mengalah.

Berhentilah bertikai! ingat dunia ini hanya tempat persinggahan, bersyukurlah bahwa kita tak kekurang apapun dengan alam yang diberikan Allah.

Kelolalah dengan baik, tegakkan kebenaran dan kebaikan, jadilah pemimpin yang adil dan bijaksana, jadilah generasi muda yang santun, cerdas menyikapi situasi, sentiasa takwa kepada Tuhanmu.

Mari bergandeng tangan membangun negeri ini, berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. Demi kelangsungan anak cucu kita dan negara yang baldatun toyibatul warobul ghopur.

Aku rakyat kecil yang hanya bisa berpendapat bodoh ...
🙏🏾🙏🏾🙏🏾

#Tasik.KOY.29.09.19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antologi Puisi "Senandung Senja"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang