LELUCON DEBAT

9 1 0
                                    

Semua berbicara lantang
Tak pikir orang benar atau salah
Yang benar dipersalahkan
Yang salah dianggap benar
Tidak tahu lagi mana yang benar dan salah

Lelucon debat menjadi debat kusir, memotong pembicaraan orang,
tak mendengar omongan orang.
Yang paling keras bersuara itulah merasa diri menang
Itulah yang kita saksikan selama ini
menyalahkan, menilai, mencela dan membandingkan pendapat,
Merasa diri paling benar.

Cape sungguh melihat pertunjukan yang menegangkan
Dagelan penuh dengan amarah dan saling mencaci
Etikapun sudah tidak diperlukan...

Jangan salahkan apabila anak-anak melawan orang tuanya

Jangan salahkan para pelajar bila saling tawuran

Jangan salahkan para guru dalam mendidik muridnya

Tontonan kini tidak lagi menjadi tuntunan

Apa yang harus benahi negeri ini?
Apa yang harus tata kembali diri ini?
Apa yang harus hadapi anak anak kita?
Apa yang salah dengan pendidikan di negeri ini?

Apa yang salah dalam bertutur sapa?
Apa? ...
Apa?...
Masih banyak pertanyaan yang sulit untuk dijelaskan ..

Seharusnya anak-anak belajar mengungkapkan pendapat dengan santun
Seharusnya anak-anak belajar berbicara penuh isi dan makna
Seharusnya anak-anak belajar beretika dalam berorasi
Seharusnya anak-anak belajar mengemukakan ide, gagasan nan cemerlang

Alangkah indahnya kolaborasi yang sinergitas terjalin dikedua belah pihak
Alangkah eloknya tontonan menjadi tuntunan yang bermartabat
Alangkah pantasnya para orator menjadi teladan generasi harapan bangsa
Semoga dapat menampilkan budaya etika, tatakrama, berdebat dengan santun

Salam Literasi ...

#KOY.03.06.19#

Antologi Puisi "Senandung Senja"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang