❄☃26☃❄

3.3K 190 2
                                    

Hana dan Daniel sama-sama melangkahkan kaki mereka dengan wajah yang menunduk. Mereka tak berani menatap satu sama lain dalam perjalanan tersebut.

Hana menghentikan langkah nya sambil terpekik kaget begitu Daniel yang tadinya berjalan didepannya berhenti secara tiba-tiba.

"Ak-aku mau ngomong kalau–" Daniel tampak menggantung kalimatnya.

"Apa?" Hana mengernyitkan dahinya.

"Maaf kalau aku bikin kamu sedih. Dan aku- aku. Aku mau kamu–"

"Mau apa?"

"Berusaha ngelupain aku" Hana menggelengkan kepalanya cepat.

Hana mencengkeram tangan Daniel. Daniel berusaha melepaskan cengkraman itu tetapi hasilnya nihil.

"Enggak pliss.. Hiks..hiks.. Daniel lo cinta pertama gue.. Hiks..hiks..hiks.. Jangan bilang gitu pliss"

"Maaf Hana" Hana terduduk memukul dadanya yang terasa sesak.

Menangkup wajahnya dengan tangannya. Sambil menangis tersedu-sedu. Daniel yang melihat hal tersebut merasa iba padanya.

"Maafkan aku Hana" Setelah itu Daniel pergi meninggalkan Hana. Lagi.

"Danieeel" Ucap Hana disela-sela tangisannya. Menatap punggung Daniel yang semakin lama semakin menjauh.

Hana tak tahu, bahwa Daniel juga ikut meneteskan air mata nya. Begitu melihatnya menangis.

"Maafkan aku Hana. Asal kau tahu, aku sudah berhasil melupakan Lisa dan.. Akuu.. Aku menyukaimu"
"Maafkan aku Hana. Aku hanya tak ingin membuatmu merasa lebih sedih lagi"

Terkadang Daniel bingung dengan dirinya sendiri. Perasaan bisa datang secara tiba-tiba dan pergi secara tiba-tiba. Daniel heran dengan dirinya sendiri.












♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

Daniel menatap kertas di hadapannya dengan mata yang sembab. Pasalnya sejak 20 menit yang lalu dia terus menerus menangis melihat kertas tersebut.






"Aku sakit Leukimia stadium 3" Ucapnya lirih hampir tak terdengar. Setelah itu dia kembali menangis. Menangisi dirinya sendiri dan menangisi Hana.

Itulah penyebabnya ia tak mau menerima Hana sebagai kekasihnya. Padahal Hana pasti sangat bahagia kalau Daniel menerima cintanya. Namun.. Takdir berkata lain, mereka bukan jodoh.

"Maafkan aku Hana.. Maafkan aku Hana..." Racaunya sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sakit.

Brak..

Daniel terpekik kaget begitu Pintu apartemen nya terbuka secara paksa. Menampilkan presensi Hana yang menatapnya dengan mata yang berlinang air mata.

Daniel langsung mengusap matanya lalu menyembunyikan kertas tadi di belakang punggung nya.

Hana langsung berlari menuju Daniel dan membawanya ke dekapannya. "Daniel, kenapa lo sembunyiin ini dari gue?" Ucap Hana sambil menangis.

Daniel tak menjawab dia hanya mengeratkan pelukannya pada Hana dan menangis di pelukannya.

"A-aku hiks.. Hiks.. Cuman gamau bikin kamu lebih sedih lagi"

"Tapi nggak gini juga caranya. Lo bisa bilang ke gue penjelasan nya"
"Jangan sembunyiin apapun tentang lo dari gue. Lo itu segalanya bagi gue" Hana mengeratkan pelukannya.

D

i pelukan tersebut Daniel tersenyum kecil. Bahagianya dia di lampiaskan hanya dengan mengeratkan pelukannya dan tersenyum kecil. Selemah itukah Daniel?

"Makasih Hana udah peduliin aku. Bahkan saat aku dalam keadaan le-" (lemah. Ucapan Daniel yang terpotong) Belum sempat Daniel melanjutkan kalimatnya dia pingsan di pelukan Hana dengan hidung yang mengalirkan darah segar.





TO BE CONTINUE...

Jeon Maya sayang Juki^^

Icegirl Vs Badboy 『Lizkook』✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang