❄☃Bonus Chapter (1)☃❄

3.6K 177 2
                                    

Hallo! Maaf ya, ini beneran udah telat banget kalo bikin bonchap. Tapi, gapapa deh, kalau ada yang mau baca. Bersyukur sekali, lah Maya❤







Jungkook mendongak, dia melihat Jane yang sedang menatapnya hangat. Ternyata bukan Lisa yang telah mengusap kepalanya tadi.

Dalam hati, Jungkook sedikit kecewa karna ternyata dugaannya salah. Tapi ia menghargai Jane disini. Ia akhirnya memberika sekelumit senyum tipis pada Jane.

“Bagaimana keadaannya?” tanya Jane begitu melihat Jungkook membalas senyumannya.

“Masih sama, Ma. Lisa belum sadarkan diri”

Jane menunduk, ia tersenyum untuk menyembunyikan kesedihan dan ke khawatiran- nya.

Gwenchana Jungkook-ah, uri Lisa pasti akan baik-baik saja, arra” Jane mengusap pundak Jungkook. Pemuda itu menunduk, berusaha untuk menyembunyikan air matanya agar tak mencelos keluar.

Jungkook mengangguk. Ia kemudian meraih tangan Lisa dan menciumnya dalam-dalam.

“Mama,” panggil Jungkook sambil menoleh sekilas pada Jane. Yang sekarang mengambil tempat untuknya duduk. Ia kemudian duduk di samping Jungkook, dengan kursi yang baru saja digapainya.

Nde?” sahutnya sambil menatap Jungkook. Kemudian menatap putrinya yang masih setia memejamkan matanya.

Melihat itu, hati Jane seakan tersayat.

Jungkook menatap Lisa dalam-dalam. Pandangannya sendu. “Tadi Jungkook mimpi, Lisa sadar, dan dia melahirkan anak kami, mimpi itu terasa begitu nyata. Tapi ternyata,”

Tangan Jane terulur untuk mengusap surai coklat Jungkook. “Mimpi bisa jadi petunjuk, bisa saja sebentar lagi Lisa sadar, seperti yang kamu mimpikan” ujar Jane meyakinkan Jungkook.

I hope so too, Mama” Jungkook meraih tangan Jane dan mendekatkannya pada wajahnya. Ia menghirup aroma tangan Jane.

“Jungkook-ah, ngomong-ngomong, kamu akan menggan- tikan posisi Appamu atau kau akan membangun perusahaan sendiri, hmm?” tanya Jane untuk menghibur Jungkook. Jane tak mau, Jungkook akan stres karena kebanyakan pikiran dan beban.

“Jungkook akan menggantikan posisi Appa, tapi kemudian, Jungkook akan menanam modal untuk membangun perusahaan Elektronik” jawab Jungkook seadanya. Ia memang memiliki niat untuk membangun sebuah perusahaan miliknya sendiri, dan dibangun dengan hasil jerih payahnya sendiri.

“Bagus kalau begitu” Jane tersenyum hangat pada Jungkook. Jungkook membalas senyuman itu tak kalah hangatnya juga.

“Ngomong-ngomong, apa hubungan antara kedua orang tuamu itu sudah membaik, Kook?” tanya Jane lagi. Ia tak kehabisan topik untuk menghibur calon menantunya ini. Ia mempersiapkan segalanya saat perjalanan menuju sini.

Jungkook menatap Jane penuh arti. “Jungkook benar-benar bersyukur, ketika waktu itu Jungkook membawa Lisa ke rumah dan mengenalkannya kepada mereka, hubungan mereka satu sama lain, baik dengan Jungkook pun membaik” Jungkook kemudian tersenyum lebar setelah mengatakan hal itu.

Bahkan Somi yang dulunya sering menangis karena sering mendengar gertakan-gertakan dari orang tua mereka yang sedang bertengkar, kini menjadi sosok yang lebih periang.

“Kenapa bisa begitu, hoh?” Jane mengangkat kedua alisnya. Bibirnya masih memasang sekelumit senyum.

“Karna Appa merasa bangga dan senang karena Jungkook akan membawakan calon menantu untuk mereka, Appa dan Eomma mengidam-idamkan seorang Cucu dalam pelukan mereka” ujar Jungkook sambil kembali menatap Lisa. Ia mengusap rambut gadis itu penuh kasih sayang. Jungkook ingat, jasa Lisa karena telah membuat hubungan antara dirinya dan keluarganya membaik.

“Ahh, aku benar-benar salut padamu, Kook” Jane tersenyum. Kali ini senyumannya berbeda, ia tersenyum dengan menunjukkan deretan giginya.

Gomawo Mama. Gomawo” ucap Jungkook tiba-tiba.

Jungkook meraih tangan Jane, menunduk dan menempelkan- nya pada dahinya. Ia juga berterima kasih kepada Jane.

For what? I don't do anything” tanya Jane bingung.

Jane lagi-lagi dibuat bingung oleh Jungkook. Ia tapi mengusap surai pemuda itu. Sebelum akhirnya ia kembali menegakkan tubuhnya.

“Kau melakukan segalanya, kau membawa Lisa ke dunia ini untukku, semua keadaan membaik karena kehadirannya” mata Jungkook berkaca-kaca mengatakan hal itu.

“Ah, Jungkook. Kamu terlalu berlebihan, humm”

“Tidak, Ma. Aku benar-benar berterimakasih kepadamu, kau telah membawakan Jungkook cinta, baik dari Lisa, maupun dari orang tuaku, hmm. Khamsahamnida, Mama. Khamsahamnida”

Don't mention it, you are my son, yeah, my little son” Jane membawa Jungkook ke dalam pelukannya. Dalam dekapan Jane, Jungkook tersenyum, karena ia bisa merasakan kasih sayang dari seorang Ibu.

*********

Mau lagi nggak?

Sekali lagi maaffff!!!! Banget

Icegirl Vs Badboy 『Lizkook』✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang