❄☃Bonus Chapter (2)☃❄

3.7K 161 5
                                    

Hai! Apa kalian nggak mau tahu kabarnya Daniel sama Hana?







Hana memasuki ruang VVIP itu. Ia kemudian menutup pintunya. Suara alat perekam detak jantung menjadi salah satu pengisi ruangan yang hening ini.

“Daniel, apa kabar kamu? Bayi kita udah 3 bulan. Apa kamu gamau tahu perkembangannya?” Hana meraih tangan Daniel yang dingin, kemudian mengecupnya.

Tangan Hana yang satunya ia gunakan untuk mengelus surai Daniel yang mulai memanjang.

“Aku kangen banget sama kamu, kamu nggak kangen sama aku, huh?” Hana mengerucutkan bibirnya. Meski Hana tahu, bahwa Daniel hanya bisa mendengarnya. Dan tak bisa meresponnya.

“Cepat sembuh, okay? Aku akan berdo'a untuk kesembuhanmu. Aku mencintaimu” Hana menggunakan tangan Daniel menjadi tumpuan dagunya.

Ia memperhatikan wajah damai Daniel yang matanya masih terpejam itu. Rasa kantuk kemudian menyerangnya, membuat ia terlelap tanpa mengubah posisinya.

*******

“Gue gapernah berpikir kalo, lo sebusuk itu Mi Cha!” pekik Nari sambil menatap Mi Cha penuh kebencian.

Mi Cha tersenyum miring. “Kenapa? Apapun gue lakuin buat bisa dapetin Jungkook”

“Tapi cara ini keterlaluan Mi Cha! Lo tega bunuh Mi Chan, sepupu Jungkook yang sebenarnya, dan lo nyamar sebagai Mi Chan, lo jahat Mi Cha!!!” nafas Nari tak teratur. Ia ngos-ngosan karena tahu apa yang sebenarnya.



Mi Cha tetap memasang senyum liciknya. Ia memainkan kukunya santai. “Calm down darling, Mi Cha sama Mi Chan itu beda tipis, kok. Lagian, siapa juga sih?! Yang ga jatuh hati ke Jungkook” ia menyunggingkan senyumannya. Sedangkan Naru makin geram dibuatnya, Nari ingin sekali mencabik-cabik wajah Mi Cha.

“Terus sekarang lo mau gimana?! Lisa koma, dan Jungkook selalu ada buat Lisa! Lo gaakan punya kesempatan buat deketin dia!”

“Siapa yang bilang gitu?! Hah?! Siapa?! Kata siapa gue gabisa deketin Jungkook, hey Nari! (Sambil mendorong bahu Nari) Denger ya, Jungkook itu butuh belaian, dan gue bakal ada buat dia” Mi Cha mengibaskan rambutnya kebelakang. Ia tersenyum bangga, seakan, ia sudah menang.

Nari menggelengkan kepalanya. “Gue gaakan biarin lo dapetin Jungkook!! Gue bakal gagalin rencana lo! Gue tau lo yang sebenernya! Gue bakal bongkar rahasia lo!!” Nari menunjuk wajah Mi Cha sebelum akhirnya melangkahkan kakinya menjauh dari Mi Cha.

Mi Cha memutar bola matanya malas. Ia tak abis pikir, kenapa gadis itu berniat sekali untuk menggagalkan rencananya, padahal Nari sendiri tak memiliki hubungan apapun dengan Jungkook ataupun Lisa.







It's okay, gue juga bakal bongkar rahasia lo juga”




Langkah Nari terhenti, ia menolehkan kepalanya cepat.
“H-hah?!” Nari mengerjapkan matanya, seingatnya, ia tak pernah betukar masalah ataupun curhat kepada Mi Cha, bahkan memberitahukan suatu rahasianya.

Mi Cha menyilangkan tangannya di depan dadanya. Ia melangkahkan kakinya mendekati Nari yang masih terdiam.

“Gue tau lo suka main di club, gue tau lo itu udah ga virgin! Gue tau lo itu gapunya ortu dan lo cari uang buat nafkahin hidup lo itu pake uang hasil ngejalang!! Iya, kan?” Mi Cha menaikkan salah satu sudut bibirnya sambil mengangkat salah satu alisnya.

Nari langsung membalik badannya cepat. Kenapa gadia itu bisa tahu tentang kehidupannya, padahal ia sama sekali tak pernah bercerita.

“Mi Cha! Kalo sampe lo ngebocorin itu... jangan salahin gue kalo lo terbangun di tempat yang panas, saat lo buka mata”






“Eummm.... atau, gue yang bakal ngelakuin itu” Mi Cha mengeluarkan sesuatu dari saku roknya, dan,








Jleb!



Bola mata Nari seakan ingin keluar dari tempatnya begitu merasakan sesuatu yang tajam namun kecil, menusuk perutnya.

Darah mengucur deras dari dalam perutnya. Baju Nari yang putih, kini sudah berwarna merah karena darahnya sendiri.



Akhh!!! Awhhh.... shhh” Nari terduduk sambil memegangi perutnya yang luar biasa sakit itu.



“Jangan main-main kalo sama gue. Gaakan ada yang bisa ngeberhentiin gue buat deketin Jungkook, gaakan bisa!” Mi Cha menginjakkan kakinya pada punggung Nari, yang dibaliknya terdapat perut Nari yang terluka karenanya.

Mi Cha tersenyum melihat pisau kecil kesayangannya. Pisau yang sama, pisai yang ia gunakan juga untuk membunuh Mi Chan.





B-brengsheekk!! Brengsek lo Mi Cha!” Nari mulai terbatuk dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya.

Mi Cha berjongkok dan mengangkat dagu Nari agar bisa menatapnya. Pandangan mereka bertemu, Mi Cha tersenyum geli begitu melihat wajah menyedihkan Nari.



Sshhhtt.... mau mati masih aja bacot, tidur yang nyenyak, FRIEND!”















Jleb!






Mi Cha menusuk dada Nari. Darah terciprat bahkan mengenai wajah Mi Cha dan bajunya.

Nafas Nari mulai terengah-engah. Matanya yang sayu mengerjap-ngerjap sebelum akhirnya tertutup, namun, ia belum mati. Ia masih berusaha agar tetap tersadar.

Mi Cha tersenyum miring. Ia kemudian mengangkat tubuh Nari dan menyeretnya ke dekat sungai. Ia mengangkat tubuh Nari agar berdiri dan  menghadapkannya pada sungai yang berwarna hitam, karena cahaya malam.

Annyeong chingu” Mi Cha mendorong tubuh Nari ke sungai.

Byuur...



Nari masih berusaha untuk meminta pertolongan. Ia mengayunkan tangannya ke permukaan sungai.


Beberapa menit Nari meminta pertolongan. Akhirnya, tubuhnya  pun tenggelam, tertelan sungai.

Melihat itu, Mi Cha tersenyum penuh kemenangan.

“Udah lama gue nggak pake, elo, ya” Mi Cha menatap pisaunya.

********

Banyak kejutan, ya?

Mau lagi?

Icegirl Vs Badboy 『Lizkook』✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang