0.8 Dream Come True!

1.1K 96 70
                                    

"Jangan nangis lagi ya, kasian wajah cantiknya ketutupan Air mata"
-Saaih Halilintar-

Kecewa.

Satu kata itu sangat menggambarkan perasaan Perempuan yang sedang duduk di taman itu.

Ia (Namakamu), bukannya pulang kerumah, ia malah pergi ke taman. Yang pasti taman itu bukan di dekat rumahnya, karna ia sekarang tidak mau melihat Wajah Thariq.

Ditaman itu (namakamu) tidak hanya seorang diri, Masih banyak anak seusianya yang sedang bermain basket di depan taman itu, ya jaraknya tidak jauh dari (Namakamu) banyak juga orang yang berlalu lalang di dekat taman itu,jadi (Namakamu) tidak merasa sepi, walaupun ia ingin pergi ke tempat dimana ia benar benar merasa sendiri.

(Namakamu) selalu mengingat Ucapan Thariq yang selalu beralasan jika ia bertanya tentang saaih, selalu mengelak jika ia tuduh thariq sebagai teman saaih.

Dan sekarang, malam ini, (Namakamu) tau semuanya. Semua rahasia yang sudah Thariq sembunyikan kepada (Namakamu).
(Namakamu) tersenyum getir, air matanya masih mengalir sedari tadi.
"Gue kenapa lemah banget ya? Masalah gini doang nangis Haha" Ucapnya sembari berusaha mengusap Air matanya.

Ia mengusap ponselnya yang menampilkan fotonya dengan Saaih tadi. Senyumnya kembali merekah,Namun Air mata lemahnya itu jatuh kembali.

"Harusnya gue bahagia dong ketemu saaih? Foto bareng,ngobrol,ketawa. Itu impian gue selama ini kan? Tapi kenapa gue nangis?"

---

Saaih Menatap Punggung Thariq yang sudah semakin jauh dan kemudian ia menghela nafas.
"Kenapa drama banget hari ini?"

Saaih menepuk keningnya. Ia mengingat sesuatu "Oia anjir Sepatu! Buset tuh abang bisa marah sama gua. Maen tinggalin ae tadi"

Saaih bergegas menuju toko tersebut dengan tergesa gesa, takut toko itu sudah tutup atau di beli sama orang lain.

"Assalamualaikum bang! Buset maap yak, main tinggalin ae kita tadi hehehe" Ucap Saaih sembari menyengir kuda

Penjaga toko itu terkekeh dan mengangguk. "Santai aja kali bro! Lo kan sering beli disini, jadi gaperlu ngerasa ga enak gt lah"

Saaih mengangguk dan menepuk pundak penjaga toko itu.  "Thanks ya bro!"

Setelah mendapatkan sepatu itu, saaih bergegas keluar dan menuju parkiran untuk mengambil Mobilnya kemudian pulang.

Jika kalian bertanya kabar Aurel, Saaih pun sampai saat ini tidak tau dimana ia sekarang, dan bagaimana keadaannya.
Dan Saaihpun tak ada niatan untuk mencarinya, Karna kata-kata Thariq tadi masih terngiang-ngiang di otak saaih.

"Kalau dia sayang sama lo, dia gaakan pernah tega liat lo khawatir sama dia, dan dia gaakan pernah tinggalin lo"

Ia percaya, jika Aurel menyayanginya Pasti nanti Aurel memberinya kabar, yang harus ia lakukan saat ini adalah Menunggu. Walaupun saat ini ia sangat merindukan Aurel.

Saaih mengendarai mobilnya dengan kecepatan Rata-rata. Ia juga sedang tidak terburu-buru.
Ketika ia melewati taman yang terdapat banyak lapangan olahraga,termasuk Basket. Ia melihat seorang perempuan yang sedang duduk di bangku taman, dan posisinya menunduk.

Bulu kuduk Saaih merinding.
"Astagfirullah Ada ibu ibu"

Saaih memberhentikan mobilnya sebentar dan menyeritkan dahinya.
"Kok kayak kenal ya itu orang, tadi gue kok kayak ngeliat ada yg pakai baju itu ya?"

BAXTLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang