1.7 Heartbreak.

1.1K 117 44
                                    

"Air mata akan berbicara saat mulut tak mampu lagi menjelaskan sebuah rasa sakit"
-Udasyukri-

Setelah mengambil tas milik (Namakamu) diruang musik dua insan itu segera bergegas masuk mobil.

"Kamu beneran gapapa tadi?" Tanya (Namakamu) yang masih khawatir dengan Saaih.

Saaih tersenyum "Aku gapapa (nam),khawatir ya?"

(Namakamu) mengangguk "Iya ih! Pak bambang kan galak tau, kamu diapain sama dia?"

"Bukannya kamu nguping tadi?" Ucap Saaih dengan senyum menyebalkan.

"Ish ya tapi ga kedengeran banget"

Saaih terkekeh "Aku gak di apa-apain kok (nam), tadi dia cuma nanya Tujuan aku kesana mau ngapain, terus katanya kalau mau kesini jangan sambil Ngevlog, takut ganggu Siswa Siswi disini"

"Lagian kamu ngapain sih ngevlog segala?"

"Lah yakan kita mau buat konten (nam)"

"Maksud aku, ngapain coba di sekolah. Kan bisa mulai dari mobil juga"

"Yaudahlah udah terlanjur. Btw tadi si pak bambang, minta foto masa sama aku"

"Demi apa?" tanya (namakamu)

Saaih mengangguk sembari tertawa "Sumpah (nam) dia Sasquad kayaknya"

(Namakamu) tertawa geli mendengar cerita Saaih. "Hahahaha ya ampun si bambang ada ada aja"

Saaih menghidupkan Kameranya untuk melanjutkan vlognya.
"So Squady! Ini dia Someone special nya!!"

(Namakamu) tersenyum
"Hai Sasquadddd. Saaih tadi masuk BK loh" ucap (Namakamu) sembari tertawa geli

Saaih pun ikut tertawa kemudian menceritakan kejadian tadi.
Saat sedang berbicara, Saaih melihat (Namakamu) dari kameranya.

Saaih menatap (Namakamu) lekat,ia mendekat kearah (Namakamu) dan Tangannya mengarah ke tubuh (Namakamu).

"Eh mau ngapain?"

Saaih mengambil Seatbelt yang ada di sebelah tangan (Namakamu) lalu memakaikannya.

Saaih tersenyum kemudian mencolek hidung (Namakamu).
"Nakal! Seatbeltnya belum dipasang"

Kemudian ia balik ke posisi semula. Dan (Namakamu) ia hanya diam, menunduk, sembari menyembunyikan pipinya sedang memerah itu.

"Eh barusan mimpi ga si? ASTAGFIRULLAH JANTUNGKU!"

---

Mereka Sampai di Salah satu mall daerah jakarta, kalian pasti bisa menebaknya.
Kedua tangan Saaih sibuk memegang dua hal yang berbeda, yang pertama Kamera dan yang kedua, ia menggandeng Tangan (Namakamu).

"Jadi kita mau kemana dulu (nam)?" Tanya Saaih.

"Ke gramedia! Mau cari cari buku Detik-detik UN sama sekalian cari Novel"

Saaih mengangguk "Ikutin terus Squady!"

Mereka berjalan menuju Gramedia.
"Dimana (nam)?" Ucap saaih sembari merekam (Namakamu) yang berada di hadapannya.

"Disitu,yuk"

Mereka mencari Buku dan Novel yang (Namakamu) cari, dan sekarang giliran Saaih.
"Kamu mau beli buku ga?" Tanya (Namakamu)

"Beli lah! Ayok kita cari buku pavorit aku"

Saaih menarik tangan (Namakamu) untuk menuju tempat Buku tsb.
Setelah menemukannya ia memberitahu (Namakamu)

BAXTLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang