Kezia masuk ke kelas dengan wajah sangat bahagia. Ia segera memeluk erat Luna yang duduk di bangkunya. Luna berusaha melepaskan pelukan Kezia yang membuatnya sesak.
"Lo kenapa ?" Tanya Luna heran.
Kezia memasang senyum lebar di wajahnya, "Coba tebak"
Luna mengerutkan dahinya sambil berpikir apa yang membuat seorang Kezia bisa sebahagia ini hingga sebuah jawaban terlintas di kepalanya.
"Lo sama si Blue ... jadian ?"
Kezia mengangguk cepat.
Luna membuka lebar mulutnya tidak percaya. "Beneran ?"
Kezia mengangguk lagi.
"Congrats Kejiaaa!!!"
Kini giliran Luna yang memeluk Kezia bahkan lebih erat dari pelukan Kezia tadi. Luna juga mencubit kedua pipi Kezia keras.
"Ya ampun, gue sebagai saksi bucin lo bangga banget. Akhirnya, lo nggak jadi obat nyamuk diantara gue dan Aldo!"
"Tai lo Lun!"
Luna tertawa puas melihat reaksi kesal Kezia tapi sedetik kemudian Kezia kembali tersenyum lebar dan mereka kembali berpelukan lagi.
**
Setelah jam pelajaran selesai, Kezia segera berdiri tak jauh dari tempat parkiran untuk menunggu Biru. Tak lama kemudian Kezia merasakan pundaknya ditepuk seseorang. Ia menoleh kesamping, dilihatnya Biru yang tersenyum tipis padanya.
"H-hai, Bi," sapa Kezia membalas senyum Biru.
"Lo langsung pulang kan ?"
"Iya, kenapa ?"
"Gue ikutin dari belakang. Bonekanya ntar gue kasih di rumah lo aja"
"Iyaa"
"Ayo"
Mereka berdua berjalam berdampingan menuju ke tempat parkir. Biru menuju ke mobilnya sementara Kezia menuju ke motornya.
Kezia tak bisa menahan rasa senangnya setiap ia melihat dari kaca spion, ada Biru yang mengikutinya dengan mobilnya. Tidak hanya itu, saat Kezia berhenti di lampu merah, mobil Biru akan berada tepat disamping motor Kezia.
Biru dengan sengaja membuka kaca mobilnya sehingga ia bisa melihat Kezia secara langsung. Kezia berusaha memasang ekspresi setenang mungkin padahal dalam hatinya ia teramat senang dengan sikap Biru ini.
Setelah sampai di rumah, Kezia segera memasukkan motornya kedalam garasi. Biru keluar dari mobil sambil membawa boneka teddy bear.
"Kok lo bisa dapet boneka ini sih ?" Tanya Kezia heran karena dirinya saja tidak pernah berhasil mendapatkan hadiah dari crane claw machine.
"Perjuangannya susah," ujar Biru.
"Iyaa. Makasih ya, Bi"
"Hmm"
"Gue pulang dulu ya ?" Biru mengarahkan boneka teddy bear itu mencium pipi Kezia.
Kezia tersenyum melihat tingkah Biru ini. "Kenapa nggak cium langsung aja sih ?" Tanya Kezia dalam hati.
"Hati-hati, Bi," kata Kezia kemudian menerima boneka pemberian dari Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Butterfly Effect
Romance[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- Sebuah cerita tentang Biru dan Kezia. Biru selalu keras kepala dan meremehkan segalanya tanpa menyadari bahwa setiap perbuatan kecilnya bagaikan kepakan sayap kupu-kupu yang bisa merubah nasib besarny...