Motivasi Remaja I

Hijrahku Tak Seindah Ekspekstasiku

HIJRAHKU TAK SEINDAH EKSPEKSTASIKU

Bismillahirrahmanirrahim...

Sahabat..
Apa yang pertama kita pikirkan ketika mendengar kata HIJRAH?..
HJRAH merupakan kata populer di hari2 ini, bahkan menjadi gerakan yang positif ditengah-tengah umat islam dan menjadi viral dan hastag diucapkan di lingkungan kita saat ini..

Yang jadi persoalan, apa yang jadi harapan kita saat hijrah?
Apakah realita yang dihadapi sesuai dengan harapan kita atau tidak?..
Dan apakah kita tau hakikat dari hijrah itu sendiri?

Ketika kita tidak tau hakikatnya,
Yang terjadi adalah angan hijrah kita tak sesuai dengan kenyataannya..

Rasulullah bersabda : "Orang yang berhijrah  adalah orang yg meninggalkan sesuatu yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala haramkan"

Contoh yang pertama Misalnya ketika seorang wanita mendeklarasikan saya hijrah. Maka wanita tsb menutup auratnya. Karena ia tau membuka aurat adalah haram.

Contoh yang kedua seseorang berhenti dari tempat kerja yang ada riba dan gharar nya, karena tau riba dan gharar adalah haram.

Seseorang yang hijrah kadang meninggalkan hobinya atau lifestyle nya, dan mengejar angan hijrah..
Angan hijrah orang kadang macem2 contohnya :
1. Pengen jodoh yang sholeh/Sholehah
2. Pengen kaya tapi berkah
3. Pengen bahagia
4, Diterima komunitas barunya, dirangkul oleh orang2 yg duluan berhijrah, dll

Angan orang yang berhijrah pokoknya menyenangkan deh.. Hehe..

Dan ternyata setelah kita hijrah, apakah semuanya jadi kenyataan??..

Apakah orang yang ngaji humble semua?
Apakah angung cari kerja gampang?..

Nyari kerja sana sini ditolak, karena berhijab syar'i, karena becadar, ..

Dan ternyata di kelompok orang ngaji kirain gak ada ghibah, ternyata masih banyak yg suka nyinyirin orang,
Dipikir gak akan ada ghibah sama sekali.. Heu..
Emang gampang jaga lisan? Gak gampang loh..

Akhirnya banyak yang gak bertahan, banyak yang down, karena realita berbeda dengan ekspektasi..

Sebelum berhijrah sering denger kajian bahwa nanti rumah tangga bkalan sakinah mawaddah warrohmah. Taunya berantem. Terjadi perdebatan2 yanh dulu gak pernah terjadi..

Jadi sahabat, kita harus tau hal2 yang bisa membuat kita bisa bertahan dalam hijrah :

Allah berfirman dalam QS. Al mu'minun 30 yg artinya "Kami pasti kan mengujimu"

Gak mungkin khusnul khotimah gratisan, Pasti ada ujiannya dulu..

Kalau ketika hijrah udah enak semua semua pasti belomba2 untuk hijrah,

Kalau PSK ketika hijrah langsung dapat suami sholeh yang kaya, pasti semua pada hijrah..

Kalau yg kerja di yg ada riba ketika berhenti kerja langsung dapet kerjaan dengan gaji 7x lipat, smua pasti berhenti kerja..

Tapi kenyataannya tak seperti itu..

Ada kendala dari keluarga, ada nyinyiran dari teman2, dikepung kesulitan ekonomi, dll...
Malah ada yg sampai diusir dari rumahnya..

Ujian itu semata2 karena Allah ingin tau bahwa Hijrah kita bener nggak. Karena Allah nggak..

Dan kalau kita lulus ujian itu semua, Allah sudah menjanjikan ganjaran Syurga.. Masya Allah..

keliru kalo angan2 seseorang kalau kita hijrah, semua masalah akan hilang..

Hakikat dari hijrah itu ujian, ujian, dan ujian sampai mendekati kematian..

Rasulullah juga dapat ujian ketika hijrah dari mekah ke madinah. Dicela. Dicaci, dimaki, dibilang dukun, mau dibunuh. Selama 13 tahun.. Gak ngeluh tuh biasa aja..

Kita baru hijrah 3 bulan baper ketika dinyinyirin orang, atau diunfollow orang, hehe.. 😂

Jadi intinya, Hijrah kita, semangat kita. Kalau kita tidak bisa memanage nya akan hilang...

Jangan hanya semangat di awal, tp ditengah2 melempem, dalah hijrah jadilah pelari marathon, Jgn jd pelari sprint.. Ketangkep kan maksudnya? ;)

Dan terakhir. Urusin hijrah kita sendiri, sebelum ngurusin hijrah orang..
Sebelum komenin orang, urus diri kita sendiri..

Tapi kan harus amar ma'ruf nahi munkar? Itu betul..
Tapi jangan kita yang tampil, serahkanlah pada yang sudah ilmunya kuat dan pakai cara yang santun..

Yang baru hijrah 1,2,3 tahun, bukan kapasitas kita untuk ngomenin orang, ngebuka aib orang, dan urusin masalah orang..
Karena banyak yang gagal fokus dalam hijrah karena malah sibuk ngomenin orang, sedangkan kita sendiri?