❀dua❀

25K 2.8K 765
                                    

•°•°•

Setelah bertemu dengan Haechan di koridor tadi, Mark memasuki kelasnya kembali. Di tangannya masih ada kotak bekalnya. Sebenarnya, ia tidak berniat untuk membuangnya lagi seperti sebelum-sebelumnya. Karena ia memiliki rencana lain kali ini.

"Hey, Hyunjin!" Mark menyimpan dengan kasar kotak bekal itu di meja salah seorang temannya yang sedang berada di dalam kelas, Hwang Hyunjin. Mark melanjutkan perkataannya saat lelaki itu mendongak padanya.

"Habiskan makanan itu sekarang. Jangan mencoba untuk membuangnya di muka umum atau kau akan mati di tanganku." Setelah berkata seperti itu, Mark kembali berjalan menuju mejanya yang disana sudah ada Jeno.

Hyunjin hanya menatapi kotak bekal berwarna biru muda itu dengan bingung. Di sekolahnya, Hyunjin terkenal sebagai seorang murid yang selalu datang pertama kali bahkan ketika petugas sekolah membuka gerbang. Murid yang pintar dan disiplin, namun pendiam.

"Oh, dan jangan lupa,"

Hyunjin menoleh ke belakang, menatap Mark yang seperti belum selesai berbicara kepadanya.

"Cuci kotak makan itu sampai bersih, dan lusa kau harus menyimpan kotak itu di kursi Lee Haechan anak kelas tiga tanpa sepengetahuannya. Oke?" Tanpa mendapatkan jawaban dari Hyunjin, Mark menarik Jeno dan meninggalkan kelas, mereka ada latihan basket hari ini. Meninggalkan Hyunjin yang hanya menatapi kotak bekal itu sendirian dalam keheningan kelas di jam istirahat siang.

"Dari Haechan lagi, pasti." gumam Hyunjin.

•°•°•

Yangyang memandang Haechan yang sedari tadi tersenyum lebar bahkan saat ia sedang membaca buku ensiklopedia seperti saat ini.

"Hey, kau kenapa? Apakah ensiklopedia berubah menjadi komik romantis dengan adegan mesum sehingga membuatmu tersenyum seperti itu?"

"Menyeramkan."

Haechan segera saja menatap Yangyang sambil menutup bukunya.

"Hei Yangyang, hari ini aku sedang senang, kau tahu kenapa?"

"Mana mungkin aku tahu kalau kau saja belum mengatakannya padaku." Yangyang menyahut kesal. Laki-laki kutu buku ini memang sahabat Haechan yang paling dekat bersama dengannya selain Jungwoo.

"Nanti sore, kak Mark akan menjemputku. Kau tahu apa artinya? Kami akan berkencan lagi setelah terakhir kali kami jalan-jalan minggu lalu." Haechan menjawab dengan senang. Rona merah tanda kebahagiaan itu terpancar bersamaan dengan senyumnya yang cantik.

Yangyang membatin, senyum Haechan sangat bersinar.

"Kau yakin kalau Mark itu baik untukmu, Chan?"

"Loh, memangnya kenapa? Kak Mark kan memang sangat baik, dia perhatian, dan perkataannya juga lembut. Dia memakan semua bekalku, dia menerima semua hadiahku, selalu mengusap kepala dan rambutku, memelukku, dan dia tersenyum dengan sangat tampan. Apa ada yang salah?"

Yangyang menghela nafasnya pelan, Haechan benar-benar sudah jatuh pada pesonanya Mark Lee.

"Kau yakin Mark tidak akan menyakitimu? Selama yang aku tahu, Mark dan Jeno adalah dua pria yang memiliki reputasi buruk. Tidak sedikit yang mengatakan kalau mereka berdua itu bad boy."

"Hahaha kau bercanda, Yang. Kak Mark itu sangat baik. Kalaupun kak Mark itu seorang bad boy, itu mungkin dulu. Kau harus tahu, dia itu sangat baik dan romantis. Dia tidak macam-macam padaku. Bahkan, kak Mark hanya pernah mencium pipiku satu kali." Cerita Haechan dengan antusias. Sepertinya, Haechan sudah sangat bahagia dengan memiliki status sebagai kekasih dari pangeran sekolah seperti Mark.

sad movie ⑅ markhyuck versTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang