❀tiga❀

21.1K 2.7K 1K
                                    

•°•°•

"Kita mau kemana, kak?" Haechan melirik Mark yang sedang menyetir. Sedari tadi, Mark tidak menjawab pertanyaannya itu.

"Kita jalan-jalan lalu makan malam di restoran setelah itu, aku ingin menunjukkan pada kau bagaimana caranya agar kita selalu terikat." Mark lagi-lagi mengeluarkan senyuman mautnya.

Mungkin, bagi Yangyang yang telah mengetahui bagaimana buruknya seorang Mark Lee, itu bukanlah senyuman. Melainkan seringai iblis yang siap untuk membuat orang yang melihatnya jatuh ke jurang paling dalam. Tapi bagi Haechan, laki-laki manis nan polos, yang hanya tahu bahwa ia mencintai Mark Lee, itu adalah senyuman tampan yang paling tulus yang pernah ia dapatkan.

"Cara agar kita selalu terikat?" Haechan membeo.

Mark menganggukinya. "Kau mencintaiku, 'kan?"

"Tentu saja!"

Ya tentu saja, Haechan sangat mencintai Mark. Sejak Mark masuk ke sekolah itu, dan saat pertama kali ia bertemu Mark, Haechan sudah jatuh cinta. Ia bahkan rela menunggui Mark bermain basket, rela bangun lebih pagi untuk membuatkan Mark bekal makan siang, mencari informasi kesana kemari tentang Mark Lee.

Tidak peduli kalau Yangyang ataupun Jungwoo yang melarangnya untuk berhenti mengejar Mark, tetap saja Haechan melakukannya. Sampai akhirnya, satu bulan lalu, Haechan membuktikan kepada Yangyang dan Jungwoo kalau Mark sekarang mencintainya.

"Kalau begitu, Haechan ikuti aku saja." Kata Mark pelan dan Haechan mengangguk tanpa banyak bicara.

•°•°•

Pertama, Mark membawanya ke sebuah mall terbesar di sana, Hyundai Department Store. Mark menemani Haechan dengan terpaksa berkeliling. Membeli beberapa sweater couple dan juga strap yang sama.

Lalu Mark akan memalingkan wajahnya jika Haechan sudah tersenyum. Entahlah, Haechan jadi semakin menyebalkan jika begitu. Tapi, sejujurnya pandangan Mark tidak teralihkan dari tubuh Haechan yang mungil dan seksi meskipun tertutup oleh sweater, tetapi celana jeans hitamnya memamerkan kaki jenjangnya yang indah. Otaknya memang sedang berjalan dengan tidak baik. Tentu saja, setelah ini, dia akan menikmati semuanya.

Membodohi si Haechan itu sangat mudah dan menyenangkan.

•°•°•

"Aku akan melakukannya sebentar lagi. Kau tenang saja dan lihat beritanya lusa." Mark berkata sambil berjalan di sisi Haechan. Earphone menempel di telinganya dan tersambung pada seseorang melalui telpon.

"Aku menunggumu, Mark." Kata Jeno di sebrang telpon.

"Aku tidak pernah main-main jika ini menyangkut dengan kepuasanku." Lalu, Mark tertawa sementara Haechan hanya menatapnya tidak mengerti.

"Oh, oke. Lihat saja nanti dan lakukan sesuatu agar Jaemin mau denganku." Setelah itu, Mark menutup sambungan telponnya dan menatap Haechan dengan dahi berkerut.

"Apa?"

"Jaemin? Kenapa dengan Jaemin?" Tanya Haecha. Dia memang tidak mengerti apa yang Mark ucapkan kepada seseorang di seberang sambungan telponnya. Tapi mendengar nama Jaemin di sebut oleh mulut Mark, itu membuat Haechan sedikit tidak nyaman.

"Jaemin? Oh, Jaemin hanya ingin mengerjakan tugas kimia bersamaku dan Jeno, barusan Jeno  bilang kalau Jaemin sudah menemukan bahan praktek dan sebagainya."

sad movie ⑅ markhyuck versTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang