31

1.6K 107 4
                                    

Hari kedua di Bali. Ada bule-bule guys. Lagi breakfast ditemenin pemandangan pantai dan bocil GH main pasir.

"come on kak Jihan! Let's build a castle!" ajak Qahtan dan Saleha.

"ok ok, let me finish my breakfast ok?"

"huft okay" kata Qahtan dan balik lagi.

Tadi udah breakfast rame-rame, dan yang lain udah main pasir semua, tinggal gue yang lagi nikmatin nih makanan sama pemandangan sekarang.

"hey are you alone?" buset bule nyamperin gue.

"no, i know i'm not alone, eh malah nyanyi, my family right there, i'm just try to finish my food hehe" kalimat macam apa itu.

"can i sit here?" kata bule yang nunjuk kursi sebelah gue, ga mayan-mayan amat, seumuran bang Jo keknya.

"sure yes" yakali gue bilang DIH GA AH LU SIAPA SOKAP BET, yakali kan?

Seketika pas dia mau duduk, Saaih dateng.

"eh udah belom? Ayo main" kata Saaih.

"dikit lagi ihh"

"udahh bisa lanjut nanti makannya buruan"

"mubazir buseett"

"kasih ke bulenya aja udah ayok" kata Saaih ngarahin piring ke bulenya.

"eehh dia denger buset"

"tapi kan dia gangerti"

Oiya.

"what is happening? Who are you?" tanya si bule ke Saaih.

"so sorry, i didn't mean to destroy your time with her, she's annoying don't get really close to her ok"

"heh!" teriakan maut yang ngebuat kursi si bule goyang dikit.

"hmm i think you guys is a couple or something? So sorry to bother you guys, nice to meet you by the way" kata si bule.

"eh iya iya, eh yes yes yes, ih apaansi!"

"gue berusaha jagain lo buset da" kata Saaih.

"ya ga gitu juga! Ngejelekin gue pula paansi" kata gue langsung lari ke Qahtan dkk.

"ehh mau kemana?!" teriak Saaih.

"jungkir balik, ya kemana lagi lah mau main gue"

"elaahh maaf, apa salahnya gue bilang gitu? Lagian juga ga mungkin kan ketemu sama dia lagi" kata Saaih naril tangan gue tapi langsung dilepas.

"nih ya dengerin gue, pertama lo udah ganggu sarapan gue, kedua lo ngejelek-jelekin gue, ketiga lo tuh selalu nganggep semuanya ringan, ngerti ga sih? Gue gasuka gini-ginian"

"ya... Maksud gue biar lo ga ga bergaul sama sembarang orang, udah lah ini demi kebaikan lo juga, itu stranger loh, mau banget sih duduk sebelahan, dikata nanti lo nya--"

"apa? Murahan?"

"astaughfirullah ga lah! Siapa hah yang bilang lo murahan? Gue tampol serius tuh orang" kata Saaih.

Sorry ya gue gabisa terbang sekarang dengan kata-kata lo yang gitu amat.

"come on kak Jihan Let's play!" tarik Qahtan. Bye lo botak.

Gila gue sensi bet ya pagi gini?

"kenapa dah kak?" tanya Fateh.

"hm? Gapapa kok"

"eleh bukannya ateh ga liat ya kakak sama bang Saaih berantem gegara bule" kata Fateh.

Aduh beb.

"eh Jihan foto yok!" ajak kak Sohwa.

"ayok deh"

"no no! Kak Jihan lagi main sama kita!" kata Saleha narik gue.

"kalian lagi bikin apa nih?" tanya kak Jidah yang tiba-tiba dateng.

"kita lagi bikin istana kak" kata Muntaz.

"Wah keren banget, ini bagian apa aja?" tanya kak Jidah.

"so this is the door, the window.. "

"psst, ayo" kata kak Sohwa manggil gue, ok pengalihan yang bagus.

Nice plan Hahahahha.

"minta fotoin siapa dah? Thor tuh" kata kak Sohwa.

"bang Thoriq! Fotoin!" panggil Fatim ke bang Thor.

"yodah sini" kata bang Thor nyamperin kita

"kak Jidah! Ayok!" panggil kak Iyyah.

"eh iya iya!"

Ngakak sihhh hahahaha.

"makasih kak hahaha" kata gue ke kak Jidah.

"dengan senang hati hahaha"

"one two three say beach!" kata bang Thoriq.

"beaaachhhh!!!"

Gatau kenapa banyak orang yang liatin kami...

Bagus bet hasilnya.

"iya tau hasil fotoan gue bagus, dah yak" kata bang Thor langsung kabur.

Huft. Gue badmood banget. Ap karena PMS ya? HAHAHAHAHA IYA KALI.

"dih kenapa lo?" tanya bang Jo nyamperin gue.

"hm? Gapapa bang, bosen aja"

"bosen darimana coba, lo main sana, kapan lagi kan"

"gatau deh, males"

Tuh kan gajelas banget gue.

"yodah lah gue mau berenang di pantai, kapan lagi kan ke Bali" kata bang Jo.

"iya beb, tiati paus dateng"

"gila ni anak"

Saya hanya berjaga-jaga.

"kenapa sih tadi?" tanya Saaih yang tiba-tiba nyamperin gue.

"entah, gue marah mulu ya pagi ini?" tanya gue ke Saaih.

"ga ah, biasa aja" kata Saaih nya.

"dih pale lu biasa aja, orang jelas-jelas gue ngebentak lo tadi"

"ga ah, biasa aja, kalo cewek marah ke gue, siapapun itu, gue gamungkin nganggep itu sebagai marah, atau bentak atau apapun, gue yakin cewek ga sekeras itu, so... Lo jangan selalu bersikap ga enakan gitu sama gue, ok?"

"tapi kan.. Gabisa lah! Orang gue udah ngebentak lo tadi, maaf ya hehe"

"sans, gue juga ga nganggep itu serius, sorry juga tadi gue gitu amat ya sama lo... Lain kali gue ga ganggu urusan lo lagi kok hehe"

Gue jadi ga enak sama Saaih.

"i-iya.. "

"gue kesana dulu yak" kata Saaih langsung jalan gitu aja.

Mampus gue ngerasa jadi orang terbodoh sih gila. Niat Saaih emang baik tadi. Keterlaluan banget sih mood gue nih.

Tapi... ugh. Semuanya belom jelas, pertama masalah Dhea, kedua masalah kepercayaan gue ke Saaih. Gue gatau dia manfaatin gue atau engga, tapi kalo gue inget-inget semua yang dia lakuin buat gue, itu ga ada unsur "using" gue banget... Atau Dhea yang nipu? Tapi... Maybe Dhea juga bener karena dia yang lebih tau Saaih.

Sedangkan gue? Cuma orang  biasa yang ga sengaja ketemu dia di Mc'Donalds. Ok, sadar diri, gue harus jaga sikap, jaga omongan ke gen halilintar.

*****

Hai gengs ku semuaaaaaaaa.
Maaf buat kalian nungguuuuu.
Ini dia part 31......
Well, masalah cerita Saaih yang ada part 120an itu, maybe bakal gue upload, tapi mungkin yaaaa
So stay tune ajaaaa
Keep vote and comment!!!

Mc'Donalds // Saaih HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang