Aku selalu merasakan rasa sakit yang setiap detiknya aku rasakan, suatu penyakit yang mengerogoti tubuhku dengan perlahan, dan membuatku kehilangan sehelai demi sehelai rambut panjangku, terkadang aku menangis karena aku sudah lelah.Prilly sudah menjalani kemo terapi 3 minggu belakangan ini, tapi hasilnya tetap sama, bukannya malah membaik melainkan memburuk.
Sekarang teman teman Prilly sedang mengikuti Prilly dari belakang, sekarang Prilly berada dirumah sakit, teman temannya mengikutinya karena mereka penasaran, kenapa Prilly selalu ke rumah sakit satu minggu sekali, setiap mereka bertanya pasti Prilly hanya menjawabnya "Cuma chek up doang kok" selalu itu saja jawabannya, dan maka dari itu teman temannya ingin mengetahui apa yang dilakukan Prilly.
"huh, apa harus ini yang terbaik untuk kehidupanku tuhan" ucap Prilly
saat sampai didepan ruangan kemo terapi Prilly merasa kesal karena dia harus merasakan sakit yang sama disetiap minggunya karena kemo terapi tersebut, teman temannya pun terkejut kenapa Prilly masuk kedalam ruangan kemo terapi memangnya dia sakit apa.
"eh si Prilly sakit apa sih, kok harus kemo terapi segala?" Tanya Kirun
"kita nguping dari luar aja yuk, biar enggak penasaran" ucap Ali
merekapun menguping dari luar percakapan Prilly dengan dokter, teman teman Ali berserta Ali mendengarkan percakapan dokter dengan Prilly, tapi mereka bingung karena dokter tidak menyebutkan apa penyakit yang di derita oleh Prilly.
"dok hasilnya tetap sama ya?" Tanya Prilly
"iya pril, malah semakin parah, sebaiknya kamu beri tahu penyakit kamu kepada teman temanmu dan keluargamu pril" ucap dokter
Dokter menyuruh Prilly untuk memberitahu keluarganya tentang penyakit yang dia derita, karena penyakitnya tersebut semakin parah, tapi Prilly tetap saja tidak ingin memberitahu kepada keluarganya karena alasanya tidak ingin membuat mereka bersedih.
"saya enggak bisa dok, saya enggak mau buat mereka semua sedih, mereka itu adalah semangat hidup saya dok" ucap Prilly sambil mengeluarkan air matanya
"tapi kenapa pril, cepat atau lambat mereka akan mengetahui yang sebenarnya, dan menurut medis orang yang mengidap penyakit tersebut akan bertahan 1 sampai 2 bulan pril" ucap dokter
Menurut medis memang penderita kanker otak tidak akan mempunyai waktu hidup yang panjang, paling paling 1 sampai 2 bulan itu saja sudah alhamdulilah tapi itu kata medis bukan kata tuhan, karena tuhan pasti sudah menulis scenario yang tepat untuk kehidupan manusia.
"biarkan saja dok, biar tuhan yang menjalankan ceritanya karena tuhan lah yang menulis scenario kehidupan, karena tuhan akan memberikan takdir yang pas untuk kita dan memberikan cobaan yang pas untuk kita" ucap Prilly, dokterpun terharu
"kamu sangat kuat pril, kamu adalah pasien pertama saya yang memiliki ketegaran hati yan kuat, saya berdoa agar kamu cepat sembuh ya pril" ucap dokter
Dokter sangat salut dengan kegigihan Prilly untuk bertahan hidup, karena biasanya orang yang mengidap penyakit kanker otak itu bisa saja patah semangat karena mereka tahu umurnya tidak lama lagi tapi berbeda dengan Prilly, dia percaya kalau tuhan sudah memilihkan jalan yang terbaik untuk hidupnya.
"iya dok, yasudah saya permisi dulu ya dok" ucap Prilly
"iya, oh iya pril jangan lupa minum obat dan makan buah buahan berserta sayuran ya supaya cepet sembuh" ucap dokter
"iya dok" ucap Prilly
Prilly pun keluar dari ruangan, untungnya teman temannya bisa cepat cepat bersembunyi. Teman temannyapun penasaran sebenarnya Prilly memiliki penyakit apa, tapi mereka juga bingung ingin bertanya ke siapa, mau Tanya dengan dokter pun pasti tidak dijawab dan mau bertanya kepada Prilly pasti jawabannya hanya kecapean saja, hal itulah yang tidak masuk akal, kalau hanya kecapean saja kenapa harus control setiap minggunya.
"Prilly sakit apa sih, kok kata dokter hidupnya akan bertahan 1 sampai 2 bulan lagi?" Tanya Ali
"gue juga enggak tau, kita Tanya dokter aja yuk" ucap Ulle
"percuma dokternya juga enggak akan ngaku Prilly sakit apa, tadi lo denger sendirikan kalau dokternya enggak akan memberitahukan apapun tentang penyakit yang diidap oleh Prilly" ucap Mila
"yaudah kita pulang aja yuk" ucap Dika
"yaudah ayo" ucap Ichelle
Semua temannya bingung kenapa Prilly melakukan kemo terapi disetiap minggunya dan apa penyakit Prilly sebenarnya.
Sekarang Prilly masih termenung dibangku taman, menikmati sejuknya udara, bias bias orange menghiasi langit itu tidak membuat hati Prilly senang dan bahagia melainkan sedih karena dia tahu kalau hidupnya tidak akan lama lagi.
Dia bingung apa dia harus memberitahu teman temannya dan kelaurganya apa tidak, di satu sisi dia ingin mengatakannya tapi disisi lain dia tidak ingin mengatakannya karena dia tidak ingin membuat orang yang ia sayang sedih karena mengetahui penyakitnya tersebut.
Sekarang Prilly menangis, dia tidak tau kepada siapa iya ingin mencurahkan semuanya dan sampai dia tidak mengetahui kalau ada seseorang yang duduk disebelahnya.
"udah selesai nangisnya?" Tanya orang itu
"Ali" ucap Prilly, ya orang tersebut adalah Ali
Sedari tadi Ali dan temanya yang lain melihat Prilly dari kejauhan tapi tidak berani mendekatinya sampai sampai Ali memberanikan diri untuk duduk disebelah Prilly.
"kamu kok tau aku ada disini?" Tanya Prilly sambil menghapus air matanya
"ada deh, kamu kenapa nangis hmm?" Tanya Ai
"ah, siapa yang nangis, aku enggak nangis kok, tadi Cuma kelilipan aja" ucap Prilly
"sejak kapan kamu belajar bohong pril" ucap Ali
Ali memang tidak mudah dibohongi, apalagi Prilly kalau bohong pasti saja ketahuan oleh Ali kalau dia sedang berbohong.
"aku enggak bohong" ucap Prilly
"terserah kamu aja deh pril, aku tau kalau kamu itu bohong, tapi aku juga enggak berhak tau kalau masalah kamu itu sebenarnya apa, karena aku bukan siapa siapa kamu" ucap Ali yang ingin beranjak pergi tapi ditahan oleh Prilly
"li tunggu" ucap Prilly
"apa pril, percuma juga aku disini, tapi kamu juga enggak bakal ceritain masalah kamu dan membagi beban kamu ke aku" ucap Ali
"tapi...." Ucap Prilly terpotong
"udahlah pril, aku enggak papa kok kalau kamu enggak mau cerita, yaudah ya aku pergi dulu" ucap Ali lalu pergi
"tapi ada satu hal yang aku enggak bisa kasih tau kamu dan teman teman semuanya, yaitu penyakit aku, pasti kamu kesini dari tadi ikutin aku dan mau cari tau tentang penyakit aku" teriak Prilly
Hal itu membuat Ali menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya menghadap Prilly.
"maksud kamu?" Tanya Ali
"kamu ngikutin aku kesini Cuma mau tau tentang penyakit aku kan, aku tau li kamu dan temen temen semua bingung kenapa aku selalu control setiap minggunya, ini bukan waktu yang tepat untuk aku menceritakan semua hal itu, maaf bukan aku enggak mau cerita sama kamu, tapi memang ini bukan waktu yang tepat" ucap Prilly sambil meneteskan air mata
Alipun merasa bersalah karena perkataannya tadi sepertinya menyakiti hati Prilly. Tak lama kemudian Prilly beranjak dari duduknya dan pergi.
"pril mau kemana?" Tanya Ali tapi tidak direspon oleh Prilly
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Prilly
RandomIni adalah cerita yang pernah saya berikan langsung pada idola saya yaitu Aliando Syarief saat nobar film terbarunya yang berjudul Asal Kau Bahagia di salah satu bioskop di daerah Jakarta. Entah cerita ini yang sudah saya jadikan bentuk cetak tetapi...