Chapter 07

283 19 0
                                    

Kenapa disaat aku mengalami keterpurukan orang yang aku sayang tidak ada disampingku dan saat mereka ada disampingku kenapa mereka malah memarahiku?

Beberapa hari setelah kejadian kemarin Prilly tetap saja menyembunyikan penyakitnya tersebut, teman temannya juga bingung karena Prilly tetap saja control ke rumah sakit setiap minggunya dan meminum obat yang sangat banyak, yang membuat teman temannya bingung lagi saat Prilly ditanya obat apa yang dia minum, dia hanya menjawabnya hanya vitamin biasa.

Sekarang Prily dan teman temannya berada ditaman, sekarang memang sudah sore, bias bias orange juga sudah terlihat.

"pril gue mau Tanya deh sama lo" ucap Mila

"Tanya aja kalik mil, lo kayak sama siapa aja" ucap Prilly

"tapi lo harus jawab jujur ya pril, kita semua penasaran sama lo" ucap Mila

"iya" ucap Prilly

"sebenernya lo itu sakit apa pril, kok setiap hari kita semua lihat lo minum obat yang begitu banyak dan setiap minggunya lo control terus ke rumah sakit, jawab yang jujur pril, gue mohon" ucap Mila

"maaf guys gue enggak bisa ngasih tau itu" ucap Prilly lirih

"pril sebenernya lo itu angep kita sahabat enggak sih" ucap Ichell dengan nada tinggi

Hal itu membuat Prilly terkejut dan meneteskan air mata, dia tidak menyangka kalau sahabatnya itu membentaknya.

            "chel, lo bentak gue" ucap Prilly

            "mmaa..aaff pril, gguee..." ucap Ichell terpotong oleh Prilly

"gue apa, lo mau bilang kalau lo enggak sengaja gitu, emang chel dimata lo semua gue emang lemah tapi lo  semua belum tau sifat gue dulu yang sebenernya, pastinya kalau lo semua tau lo semua enggak akan mau sahabat sama gue, makanya gue berubah jadi cewek yang pendiem demi lo semua" ucap Prilly sambil meneteskan air mata.

Mereka terkejut saat Prilly mengatakan hal itu semua, karena tidak biasa biasanya Prilly mengeluarkan kata kata dengan nada yang tinggi, meskipun dia semarah apapun dia tidak pernah seperti itu.

            "maksud lo.." ucap Ulle

"lo semua pasti pada bingungkan kalau gue bicara dengan nada tinggi kayak gini, karena lo semua ngelihat gue yang lemah lembut, lo semua belum tau masa lalu gue yang gue tutupi sedari dulu, hanya salah satu dari kalian yang tau tentang itu, tapi hanya satu masa lalu saja enggak semuanya, yaitu kamu li" ucap Prilly

Prilly menhentikan kata katanya, dia merasakan pusing dikepalanya tapi tetap dia menahannya. Perkataan Prilly tadi membuat semua teman temannya diam seribu bahasa.          

"terserah kalian mau kalian  jauhin gue apa enggak, gue bakal ngomong gue sebenernya siapa, gue itu adalah Sina raja jalanan, seorang pembalap perempuan professional, gue dulu adalah anak motor, kenapa gue berhenti karena gue dilarang oleh kedua orang tua gue, makanya gue sembunyi sembunyi untuk ngikutin balapan, gue suka keluar malem tanpa kalian ketahui, tapi gue bukan pembalap yang suka mabuk mabukan, gue hanya mengikuti hobby gue, dan lo semua mau ninggalin gue mau ngejahuin gue, mau angep gue enggak ada didunia ini juga boleh, karena hidup gue juga enggak akan lama lagi" ucap Prilly yang lalu pergi meninggalkan mereka semua.

Kata kata Prilly itu membuat semua teman temannya merasa bersalah karena berburuk sangka dengan Prilly, Prilly yang pergi dari taman itupun langsung kembali kerumah dengan menggunakan taksi, diperjalanan Prilly bersenandung kecil sambil menatap kearah gedung gedung tinggi yang menghiasi kota Jakarta yang ramai penuh kendaraan.

Takkan lagi tersisa rasa cinta yang ada untuk kamu                                                      Karena kau tlah begitu menyakiti hatiku                                                             Hingga aku....

Dear PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang