#08

81 5 0
                                    

Im Back epribadeh...

Vote yak..

***

Sekarang mereka. Calista, Vino, Dila, dan Chandra. Tengah berkumpul di lapangan, dengan keadaan Calista menangis keras dan yang lainnya di penuhi rasa khawatir.

"Duh, Zoya. Lo di mana sih ?" Gumam Dila.

"Tunggu, kita tadi kan udah cari di semua kelas, ruang guru, dan labor. Tapi, ada beberapa tempat lagi yang belum kita kunjungi." Ucap Vino yang teringat akan sesuatu.

"Apa tuh ?" Tanya Chandra penasaran.

"Bukannya kita udah cari di semua sudut sekolah ya ?" Heran Dila.

"Belum, belum semua tempat yang kita kunjungi." Ujar Vino. Bikin penasaran.

"Ish! Kalo ngomong langsung aja gitu, jangan setengah - setengah dong. Jangan bikin orang penasaran." Kesal Dila, karena rasa penasarannya terpancing.

"Iya, sabar elah." Balas Vino, yg terlihat juga kesal. Sedang kan Calista, dia masi setia menyimak dengan seksama. Yang iya pikirkan sekarang adalah Anaknya. Zoya. Agar bisa di temukan.

"Tempat yang belum kita kunjungin itu, atap sekolah, perpustakaan, sama gudang." Lanjut Vino.

"Mana mungkin Zoya di situ. Semua tempat yang lo bilang itu di kunci semua." Kata Dila.

"Perpustakaan enggak tuh." Ucap Chandra dengan tampang andalannya. Muka sok polos.

"Ya, ini kan udah pulang pinterrrrr. Otomatis perpustakaan udah di kinci dong." Kesal Dila.

"Pengen gua pukul kepalanya pake belati." Gumam Dila namun masi terdengar di telinga seorang Arvino Xafier Andres.

"Tenang nanti gua bantu. lo pake belati, gua pake pedang. Oke." Bisik Vino.

"Oke." Balas Dila. Senang.

"Kalian pada bisik - bisik apaan sih, ayo dah kita cari. Kasian mamanya Zoya dari tadi ngelamun mulu. Lagi mikirin anaknya." Ajak Chandra tanpa curiga sekalipun.

Mereka mulai berjalan ke arah perpustakaan, namun di kunci.

"Noh kan, di kunci. Ga percaya ama makhluk hidup si lo." Kesal Dila.

"Sabar elah. Sekarang ke atap sekolah." Jawab Vino.

"Eh, tunggu. Ngomong - ngomong kalau emang Zoya ada di dua tempat itu, Zoya ngapain di sana ?" Tanya Chandra.  Baru sadar.

"Eh, iya juga ya." Balas Dila.

Sedangkan Vino hanya mengangguk saja.

"Zoya takut sama ketinggian, jadi ga mungkin dong kalo dia di atap sekolah." Ujar Chalista yg akhirnya membuka suara sejak diam dari tadi.

"Berarti tempat yg kita kunjungi sekarang adalah gudang." - Vino.

"Tapi ngapain Zoya ke gudang. Dia udah pulang kali." - Chandra.

"Kalau dia udah pulang pasti dia nelfon ke saya buat ngasih tau kalau dia udah ada di rumah. Soalnya, kalau saya lagi ga ada di rumah dan dia baru pulang ke rumah dia selalu nelfon saya." Terang Chalista.

"Oh, iya. Tadi gua sempet liat, pas lo lagi berantem ama Zoya di kantin. Rombongan si Febby kaya natap sinis ke Zoya gitu." Ingat Dila.

"Loh, Vin. Bukannya rombongannya si Febby itu kumpulan Fans lo ya ?" Tanya Chandra.

"Gua ga mau sombong sih, tapi iya rombongan si Fabby itu fans gua." Sombong Vino.

Membuat Chandra dan Dila mendecih. Seperti orang meludah. Sedangkan Chalista hanya tersenyum simpul, walaupun senyum itu terkesan Fake. Sangat Fake.

"Ayolah kita ke gudang." Ajak Dila.

"Perasaan gua ga enak setelah ingat gimana cara Febby dan antek - anteknya natap Zoya." Lanjutnya.

"

Oke lah, kuy." Balas Chandra.

Mereka pun mulai berjalan ke arah gudang.

"Loh, kok gudangnya ga di kunci ?" Heran Dila.

"Kuncinya ngilang, bentar gua cari." Ujar Chandra.

"Nah, ini dia ketemu." Girang Chandra saat menemukan kunci gembok gudang di antara rerumputan.

"Ada jepitan rambut nih." Adu Chandra.

"Dapet dari mana ?" Tanya Dila.

"Dari gembok, tadi nyangkut di lubang gembok." Balas Chandra. Dan mendapat hadiah "oh" dari Dila.

"Tunggu, ini dari lubang gembok?" Tanya ulang Vino.

"Iya." - Chandra.

"Berarti yang ngebobol gembok ini yang punya." - Vino.

"Iya juga ya." -Dila dan Chandra. Kompak.

"Tan, jepitan ini punya Zoya atau enggak ?" Tanya Dila sambil menyodorkan jepitan itu ke arah Chalista.

"Bukan, Zoya ga pernah punya jepitan rambut. Soalnya dia ga suka, katanya ga bagus make gituan." Jelas Chalista.

"Ohh gitu ya. Jadi ini punya siapa dong?" - Dila.

Belum selesai keheranan mereka. Tiba - tiba.....

BRAK!!!

***

Bye bye... see you next chapter ............


Since : 1 - 7 - 19

ZAVIN | нιαтυѕTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang