IBUNDA AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ
SYARIFAH ZAHRA BINTI ABDULLAH AL-HADDAR
______________________Siapa yang tidak mengenal sosok Al-Habib Umar bin Hafidz? Ulama kota Tarim yang sering berkunjung ke negara tercinta kita ini sudah tidak dapat ditanya lagi bagaimana kesuksesan beliau dalam dakwahnya.
Namun, dibalik kesuksesan seorang lelaki pasti ada wanita hebat dibelakangnya.
Beliau adalah ibunda tercinta, Syarifah Zahra binti Abdullah Al-Haddar. Wanita shalihah yang hidup dalam kesederhanaan dan penuh dengan sifat tawadhu'.
Banyak yang menyaksikan Al-Habib menangis ketika bercerita tentang ibundanya. Beliau berkata dalam acara aza wafatnya sang bunda,
"Betapa sering kami saksikan beliau sujud dan rukuk di tengah malam yang kadang disertai tangisan yang begitu iba, hingga kadangkala salah satu dari keluarga datang menemui beliau karena khawatir terjadi sesuatu. Mereka bertanya "Ada apa? Apa yang terjadi di rumah?"
Ternyata beliau dalam keadaan sujud di hadapan Tuhan-Nya. Di dalam khulwahnya beliau bermunajah kepada Allah sedangkan orang lain terlelap dalam tidurnya."
Al-Habib juga menjelaskan bahwa ibunda adalah contoh seseorang yang senantiasa kembali kepada Allah SWT, selalu mengingat mati, dan selalu berharap meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah.
Beliau meminta doa kepada siapa saja yang beliau temui, baik yang besar maupun yang kecil, dan setiap orang yang mendatangi beliau.
Tetapi, jika ada orang yang meminta doa, beliau menjawab,
"Siapa saya sehingga mendoakan kalian,"Masyaa Allah, tawadhu' yang sangat luar biasa.
Habib Ali Al-Jufri pun tiap kali meminta doa, beliau selalu menjawab,
"Saya yang seharusnya didoakan, Wahai anakku."Tentang sifat qanaah yang beliau miliki, Habib Umar juga bercerita beliau menerima apa adanya hidup bersama dengan suaminya yang tidak memiliki apapun. Bahkan ketika baru menikah, ayah Habib Umar tidak membawakan apa-apa untuknya selain beberapa peralatan dapur. Hal itu mengingatkan Habib Umar pada kesederhanaan Sayyidah Fatimah Azzahra dan malam pernikahannya yang tidak dibawakan barang berharga oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Dan kesabaran beliau dalam mendidik delapan putra-putrinya seorang diri setelah sang suami, Habib Muhammad bin Hafidz, ditangkap oleh komunis, tidak diragukan lagi. Tak ada keluhan sedikitpun, kecuali pada Rabbnya.
Penangkapan itu terjadi ketika Al-Habib Umar masih berusia 9 tahun.
Ketika beliau ditanya, "Apa rahasia keberhasilan dalam mendidik putra-putrinya hingga seperti sekarang ini?"
Beliau menjawab, "Semua ini atas kehendak Allah SWT."
Dan beliau berpesan kepada wanita yang sedang hamil untuk menjaga dirinya dari makanan syubhat dan menjaga hati untuk selalu berprasangka baik.
📚 Sumber:
📖 Kisah dan Hikmah Wanita Hadramaut
✍ Hamid Ja'far Al-QodriSemoga bermanfaat