- Hαρρყ Rҽαԃιɳɠ -
————————————————Dihari itu,..
Derap kedua langkah kakinya memasuki gedung yang enggani semenjak kemarin, dia melihat beberapa pasien yang tengah berteriak bahkan menangis disana. Melihatnya saja sudah cukup membuat badan pria ini merinding, selama hidupnya dia hanya tau sebutan 'orang gila' itu pada drama di tv.
Mark yang baru saja sampai dimeja resepsionis dengan kemeja khas kerjanya terpaksa harus datang dan melihat siapa yang hampir membunuh istrinya itu, Mina.
Kalau bukan karena Seungji, mungkin Mark tidak akan pernah mau menginjakkan kakinya kedalam gedung ini. Kenapa juga dia harus? Bukannya dia malah menyuruh pengacara atau bahkan polisi untuk memenjarakannya dia sekarang. Mark bisa saja melakukan itu, tapi Seungji menahannya.
Dia bilang ini salahnya, padahal apa salah istrinya itu? Nggak, istrinya adalah korban.
Mark tak habis pikir kenapa setega itu Mina melakukan ini pada keluarganya, bahkan membunuh calon anaknya yang selalu ia ajak bicara setiap saat walaupun masih dalam bentuk janin dan didalam perut Seungji.
Bayangan indahnya semua sirna begitu saja bagaikan mimpi malam yang buruk, Mark tidak pernah kecewa pada Seungji. Dia kecewa pada dirinya sendiri kenapa dia tidak langsung pulang saja malam itu,
Iya Mark masih berada dikantor mengurusi beberapa permasalahan dalam perusahaannya dalam kondisi hp nya yang mati. Hp itu mati kehabisan baterai dan Mark tidak membawa cas-kebiasaan buruknya, dia bahkan tidak bisa meminjam atau bahkan menelfon dengan telfon kantor karena disibukkan oleh beberapa anak buahnya dan dokumen yang menumpuk
Mark hampir gila saat itu, dia terus memikirkan Seungji dirumah sendirian dan dirinya belum pulang sampai larut malam.
Saat dia pulang, pintu rumah terbuka dan Mark sangat terkejut. Hp Seungji tergeletak diatas lantai dan menampakkan pesan yang mengaku dirinya, Mark panik dan berlari keluar
Saat itulah dia merasa dunianya runtuh, menangis pun tidak bisa mengembalikkan Seungji dengan cepat. Kim Junmyeon, tentangganya. Menelfon Mark saat itu
Mark dikirimi alamat yang diberikan oleh kak Suho lewat roomchat dan betapa paniknya Mark saat dia tau gedung yang ia masuki itu, melihat istrinya terkapar tak berdaya. Dengan pisau yang menancap pada perutnya
"Seungji!!" Ia ingat persis betapa kerasnya dia berteriak melihat keadaan istrinya itu dengan berlumur darah tak henti keluar dari perutnya, Mark menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy but Childish ; [Mark Lee]
Fanfiction"Kamu masih yakin aku anak tk?" -Mark Lee