Begitulah si lidah manusia.
Si kecil yang membawa multi rasa.
Terkadang menjadi embun penyejuk jiwa.
Terkadang menjadi penyulut murka. layaknya bara dengan kayu, yang menjadikannya abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK RASA
PoetrySetiap singgah yang kita pijak ada beribu rasa baru yang menolak terbujur layu, mengering, dan hanya menyisakan ranting. Maka kutuliskan dalam Jejak Rasa agar kenang itu dapat kutilik kembali dalam wadah aksara.
LIDAH RASA
Begitulah si lidah manusia.
Si kecil yang membawa multi rasa.
Terkadang menjadi embun penyejuk jiwa.
Terkadang menjadi penyulut murka. layaknya bara dengan kayu, yang menjadikannya abu.