Beberapa fase yang lalu kau sempat terbujur layu, merunduk sekian lama tanpa menahu kapan berani menegadahkan kepala.
Seperti nyiur yang merindu rintik hujan, mengharap sebuah rangsang untuk membangkitkan gairah kehidupan.
kini kau kembali berani berekspresi, merobohkan sekat yang dulu menghambat, kini kau bebas melaju ke depan, seakan abai dengan suara bising tak mengenakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK RASA
PoetrySetiap singgah yang kita pijak ada beribu rasa baru yang menolak terbujur layu, mengering, dan hanya menyisakan ranting. Maka kutuliskan dalam Jejak Rasa agar kenang itu dapat kutilik kembali dalam wadah aksara.