Bullying [Revisi]

2.4K 262 56
                                    

Hallo, mf banget ffnya  revisi dlu ya 😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Bukan apa, cmn wkt di baca ulang banyak yg salah, trus kurang dpt dipahami  juga keknya:"))
Jujur aja si gua sendiri kaget pas baca ulang, reaksi gua => "Lah woy ini apaan? Ini gmn? Lah ko alurnya berubah? Ini chp 1-2 keknya masih lumayang Bagus, lah ini ngapa jdi berubah?" wkwkwkwk gua yg nulis gua sendiri yg bingung 😭😭😭 Jdi disini ada penambahan beberapa bait kalimat, so mungkin kalo kalian gk cape silahkan di baca ulang :"))) dan tolong kasih gua kritik dan saran. Tolong kasih tau gua bagian yg kurang apa, bagian yg aneh apa. Trus tanggapan kalian tentang cerita ini gmn..
Mf bnyk minta.. Cmn yaaaa gmn ya.. Pen tau aja si gmn kesan kalian yg baca ff abal buatan gua ini:") 🙏🏻🙏🏻

Para murid berlalu lalang di koridor sekolah, kebanyak dari mereka segera pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan setelah beberapa waktu terkurung di kelas walau memang mereka tidak belajar. Tapi aturan untuk tidak pergi keluar kelas baik saat ada guru atau tidak selama jam pelajaran adalah hal mutlak yang wajib mereka patuhi.

Lee Jeno, siswa kelas 11A dengan tubuh tinggi besar dan wajah datar berjalan santai dengan kedua tangan masuk kedalam saku celana menuju kelas 10A. Sebagian besar dari mereka yang mengenal Jeno segera memberi jalan atau menunduk takut olehnya.

Pakaian tak rapih Jeno jelas mengundang tanya bagi para siswa yang tak mengenalnya. Pasalnya kemeja putih yang ia kenakan sama sekali tak ia kancingkan hingga mempertontonkan kaus putih bertuliskan Kill You dengan tinta hitam.

Kini ia telah sampai di ambang pintu kelas 10A, ia menelisik kesegala penjuru kelas mencari sosok Jisung. Dan mata tajamnya terpaku pada sosok siswa bersurai brown sugar yang berjalan menuju kearahnya dengan wajah datar dan tatapan yang sulit diartikan. Penampilannya yang Nerd, justru entah kenapa membuat Jeno takut dan sedikit senggan dengannya.

"Park Jisung," sahut Jeno begitu sosok siswa itu—Jisung, berada dalam jarak cukup dekat dengannya. Nada suara Jeno datar, namun tergambar keengganan saat menyebut nama Jisung. Sementara Jisung sendiri berhenti melangkah, ia melirikkan bola matanya kearah Jeno dengan malas.

Gugup yang Jeno rasakan saat ini, terlebih Jisung hanya diam. Tak seperti yang ada di pikirannya bahwa Jisung akan lari tunggang langgang karena ketakutan dengan aura hitam Jeno. Apa lagi sebagian besar dari mereka mengenal Jeno sebagai salah satu anggota pentolan sekolah. Geomeun Nun (검은 눈) Black Eye.

"Bekerja samalah denganku.. Ikut aku." bisik Jisung. Jisung hanya mengedikkan bahu. Tidak menolak, tidak juga mengiyakan ajakan Jeno padanya.

"Namaku___"
"Aku tidak bertanya!" sela Jisung cepat. Ya, dia tak mau berurusan  dengan orang asing. Jadi ia tak mau tahu nama Jeno.
Dan sisi baiknya adalah Jisung berbisik juga sehingga tak akan ada yang mendengar kalimatnya. Jika saja ada yang mendengar, pastinya Jisung akan di cap gila karena berani melawan Jeno.

"Terserah!" kesal Jeno melupakan rasa takutnya tadi.
"Sekarang ikut denganku!" titahnya dengan suara lantang, sehingga banyak yang mendengar kalimat singkat Jeno. Jisung yang dasarnya memang tak pernah peduli hanya mengikuti langkah santai Jeno.

Selama dalam perjalanan menuju tempat yang tidak Jeno beritahukan, banyak pasang mata yang memperhatikan. Bahkan dari mereka juga ada yang secara gamblang mengatakan bahwa Jisung akan di hajar habis-habisan.

Jeno masuk kedalam gudang di ikuti Jisung yang masih memasang wajah datar. Sekitar 26 orang sudah ada di gudang menyambut Jeno dan Jisung.

Prok prok prok
Gualin bertepuk tangan saat melihat Jeno yang berhasil membawa Jisung ke gudang.
"Well, well.. Inilah orang yang Jihoon sukai itu? Perkenalkan aku Guanlin__"
"Aku tidak tanya siapa namun atau mau tahu siapa kau! Mataku tidak rabun untuk membaca nametagmu dari jarak lima meter ini! Langsung saja masuk inti. Apa mau mu?" potong Jisung cepat. Sungguh ia lapar, namun orang dihadapannya malah mengajaknya berbicara secara bertele.

MELLT (번개) [Ongoing / Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang