Terror [Revisi]

2.2K 233 39
                                    

Yahooo~~~ siapa yg kangen ff ini? (Gak aadaaaa)
Siapa yg mau baca ulang ini ff? Ayo unjuk rasa eh! Unjuk diri silahkan 😂😂

Janlup siapin kresek atw apa kali aja ada yg mual baca ini ff.
Dan yg udh buat baca.. TOLONG BANGET INI MAH.. Tolong tinggalin jejak ya 😁😁🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terhitung sudah 67 hari Jisung bersekolah, dan selama 67 hari juga ia mendapat Bullying dari Geomeun Nun yang masih tak mengerti kenapa Jisung selalu nampak baik-baik saja. Bahkan setelah kakinya di pukul dengan keras oleh balok kayu Jisung masih saja berjalan dengan tegap dan lancar. Bahkan ketika pelajaran olahraga pun ia masih bisa berlari dengan kencang dan melompat cukup tinggi dengan pendaratan yang lumayan berbahaya.

Kali ini jam pelajaran olahraga untuk kelas kelas 10A dan 11A yang mendapat jam sama di karenakan sang guru harus ijin karena ada jadwal di luar sekolah. Yang mana itu artinya kelas Jisung dan kelas Jeno dilakukan bersamaan.

"Kita akan bagi kelompok permainan! Karena ada 2 kelas, maka kalian akan dibagi menjadi empat kelompok dan digabung. Untuk putra, kalian bisa memilih olahraga Basket atau sepak bola, sementara untuk Putri kalian bisa memilih antara badminton atau voli. Jika kelompok sudah diatur, kalian kembali bagi dua dan bertandinglah satu samalain.. Karena waktunya hanya dua jam silahkan kalian buat kelompok dari sekarang!" titah sang guru olahraga bernama Bang Yongguk.
Semua murid berseru dan mulai membuat kelompok.

"... Jisung" panggil salah satu teman sekelasnya, Choi Beomgyu, siswa yang mendapat nilai sempurna diurutan kedua setelah Jisung.
Jisung menoleh memperhatikan Beomgyu yang tersenyum manis padanya sambil jalan mendekat.

"Ada apa, Beomgyu?" tanya Jisung sambil mengernyitkan keningnya. Beomgyu masih tersenyum, namun Jisung juga melihat ada segaris semu diwajah manis Beomgyu.
"A—anu.. Kau akan bermain apa?" tanya Beomgyu gugup dengan sedikit menundukkan wajahnya

"Ah! Entahlah" jawab Jisung yang nampak bingung juga.
"Kalau kau akan pilih yang mana?" tanya Jisung sambil menatap Beomgyu yang langsung mendongak menatapnya.

"Y—ya? Ahh.. Aku tidak tahu, soalnya aku tidak mahir dalam olahraga" Beomgyu kembali menunduk. Ia merasa kesal sendiri karena benar-benar lemah dalam olahraga.

"Bagaimana kalau basket?" tawar Jisung. Beomgyu menggigit bibirnya—kebiasaanya jika ia merasa ragu.
"Entahlah.."
"Aku bisa ajarkan padamu basket" jelas Jisung berusaha membujuk Beomgyu. Setidaknya walau lemah dalam olahraga, Jisung berusaha membuat Beomgyu untuk menikmati permainan basket.

Beomgyu menatap tak percaya ke arah Jisung. Dibalik penampilan nerd serta wajah bak tembok ternyata Jisung menyimpan sejuta misteri. Diam-diam Beomgyu tersenyum senang dan menganggukan kepalanya dengan semangat. Lalu Beomgyu mengikuti Jisung yang pergi untuk turut bergabung dengan tim basket.

Sementara itu.....

Jihoon memandang kesal kearah lapangan. Tepatnya kearah Jisung dan Beomgyu yang nampak akrab.
Ia menatap tajam kearah Beomgyu, seolah ia dapat dengan mudah membakar adik kelasnya itu yang seenaknya mendekati JisungNya. Tangannya meremas ponsel yang ia pegang seolah bisa meremukkan benda persegi berwarna hitam itu.

"Aku kesal dengan siswa itu. Siapa sih dia? Kenapa berani sekali dekati JisungKu?" geram Jihoon sementara Renjun dan Donghyuck memandang malas kearah Jihoon dan kembali fokus pada lapangan. Hari ini, kelas 11B memiliki jam kosong karena guru mereka sedang sakit, namun tetap tak satupun dari mereka berani keluar kelas karena peraturan sekolah yang ketat—namun sayangnya para guru lengah terhadap kasus pembullyan yang sangat tinggi di sekolah tersebut.

MELLT (번개) [Ongoing / Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang