Taehyung yang sakit dan Jungkook yang tak berhenti menangis, sudah cukup membuat Yoongi kesal, di tambah Jimin yang memang punya hati sensitif ikut-ikutan menangis karena merasa kasihan pada Taehyung yang terbaring di rumah sakit dengan infus di tangannya.
Yoongi sebenarnya tidak peduli, dia juga tak ada niatan menjenguk Taehyung di rumah sakit jika saja Jimin tidak merengek tentang 'Hyung, Taehyung itu sahabat hidup dan matimu, kau tak boleh seperti ini!'
Jimin benar, Yoongi hanya punya Taehyung, menjaganya tetap hidup adalah yang terbaik daripada harus repot-repot cari sahabat baru."Hiks, hyung~"
"Kenapa, sayang?"
"Hyung nanti aku dengan siapa hiks."
Taehyung menghela napas, ingin sekali rasanya dia menggigit Jungkook sekarang, terlalu menggemaskan hanya untuk di lihat.
Jungkook terus saja menangis sejak semalam dia di bawa ke rumah sakit oleh Yoongi yang tentu saja terus mengumpat, bahkan pagi ini airmata Jungkook masih keluar dan Taehyung merasa takjub jika airmata ternyata punya banyak persediaan.
Dengan hanya memakai piyama yang di balut mantel milik Taehyung, Jungkook tetap menangis karena merasa kasihan pada sang kekasih yang hanya bisa terbaring tak berdaya di atas ranjang kesakitan."Jungkook jangan menangis~ Kau masih punya aku~"
"Kenapa aku merasa kalian berpikiran aku akan mati?" tanya Taehyung agak kesal pada Jungkook dan Jimin.
"Memang dia tak akan mati?" tanya Jimin dengan suara seraknya karena banyak menangis pada Yoongi.
"Tentu saja dia akan mati," jawab Yoongi acuh yang mana justru membuat Jungkook semakin panik, Yoongi jahat sekali Taehyung yang tengah pusing kan jadi makin pusing dengan Jungkook sekarang. "Tapi tidak sekarang, dia tak mungkin mati hanya karena alerginya."
"Aku pernah lihat berita orang mati karena alergi!" teriak Jungkook tidak terima.
"Mungkin karena dia tak cepat di tangani," ucap Yoongi dengan tenang.
"Bisa saja karena penanganannya salah jadi dia mati!"
"Taehyung masih hidup sekarang, kau repot sekali Jeon."
"Kalau nanti malam Taehyung mati bagaimana! Hy-mmph."
Taehyung tidak tahan, dia dengan cepat menarik leher Jungkook dan mencium bibir si Bunny ganas. Selain kesal karena Jungkook seolah mengharapkan kematiannya untuk menang dari Yoongi, Taehyung juga gemas melihat bibirnya yang maju setiap kali dia membalas ucapan Yoongi.
Melihat dua orang di depannya melakukan ciuman yang berakhir cukup liar, Yoongi dengan cepat menutup kedua mata Jimin menggunakan tangan besarnya.
Jimin tentu saja meronta, dengan susah payah dia mencoba melepaskan tangan Yoongi dari matanya."Hyung!"
"Jangan berteriak di rumah sakit."
Jimin lalu diam, dia juga tak lagi mencoba melepaskan tangan Yoongi dari matany. Tapi, Jimin Langsung bangkit dan menabrakan bibirnya ke bibir Yoongi, dan keduanya langsung melakukan ciuman hebat di saksikan Tae-Kook yang sudah selesai dengan sesi ciumannya.
"Mau lagi?" tanya Taehyung merasa ingin lagi mengecap bibir manis Jungkook.
"Tidak ~" jawab Jungkook manja sembari menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang Taehyung yang memang memiliki ukuran lebar.
.
.
.Sakit Taehyung itu tidak parah, bahkan sebenarnya dia tak perlu menginap di kamar VVIP seperti ini, dia hanya salah makan dan membuat alerginya kambuh, bisa sembuh dengan di beri obat lalu selesai.
Taehyung saja yang hanya ingin punya banyak waktu istirahat dan membiarkan Yoongi pusing sendiri di kantor, uang perusahaannya di gelapkan Yoongi juga juga dia tak peduli, Taehyung hanya ingin istirahat.
Istirahat dengan Jungkook yang menempel padanya, ruangan rumah sakit ini mendadak seperti kamar hotel, keduanya seolah tengah berlibur untuk honeymoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
J e o n b b y x P a r k b b y || Taekook x Yoonmin
Teen FictionJungkook yang manja dengan Taehyung yang bodoh, tapi kaya. Jimin yang manja dengan Yoongi yang dingin, tapi manis. Tentang Jimin yang terobsesi dengan pakaian bermerk, sepatu bermerk, juga aksesoris. Lalu, ia pamerkan pada Jungkook. "Kasihan, aku pu...