7.Angga Putra Dwiwarman.

777 70 2
                                    

Tring.... Tring.....

Suara hp nokia butut ku membuat aku yang lagi selonjoran di depan televisi langsung beranjak ke kamar.

Tukang tamplok is calling ..

Dia adalah cowok yang minta nomor hp ku kemarin. Aku kasih nama dia tukang tamplok karena kami sama-sama belum kenalan. Aneh memang. Disaat orang punya nomor HP kita pasti dia tahu nama kita atau setidaknya kita juga tahu nama dia. Tapi ini tidak berlaku bagi kami berdua. Kami sama-sama tidak tahu nama masing-masing.

Akhirnya dia menelepon juga. Pokoknya misi ku untuk mengetahui rahasia ini harus ku ketahui hari ini juga.
Kasihan Arman. Karena cowok ini. Tapi sebenarnya bukan aku kasihan sama Arman juga sih. Ini semua demi memuaskan rasa kepo yang sedang bergelayut manja dibenak ku.

"Halo.. "
Ucapnya karena aku menjawab telepon tapi hanya diam.

"Ha, halo"
Ucapku gugup karena canggung mendengar suara cowok. Seumur hidup baru kali ini ada cowok yang menelpon diriku. Eughh. Jomblo ngenes banget kan?

"Lo cewek yang kemarin kan?"
Tanyanya memastikan. Atau hanya basa-basi

"Iya. Ada apa ya?"
Tanyaku nggak kalah basa-basi.

"gue mau ngomong sama lo."

"Dari tadi juga kamu ngomong sama aku."
Ucapku. Emang benarkan kalo tadi itu dia ngomong denganku. Aneh.

Dia terdengar ragu untuk mengatakannya.

"Nanti malam lo harus ketemu gue.Di caffe waktu kita ketemu."
Pintanya to the point.

"Tapi aku pergi sama siapa?"
Tanyaku padanya.

"Akukan tidak punya motor atau semacam nya .
Ojek juga susah nyari kalo malam-malam.taxsi?aku tidak punya uang untuk bayar nya. Pesan ojek? Boro-boro wong hp ku model nya jadul tahun 90an. Mana bisa pesan ojek."

Dia diam sebentar layaknya orang memikirkan sesuatu.

"Ya udah. Entar gue jemput. Lo kasih tahu alamat nya ya."
Pintanya setelah aku katakan yang sebenarnya padanya.

Aku mengangguk mengiyakan . Tapi.. diakan tidak bisa melihat ku yang sedang menangguk.

"Iya."
Aku menjawabnya.
Diapun mematikan telepon nya.
Kemudian aku mengirim pesan berisi alamat rumah tuan bos. Tidak apa-apa lah aku sekali-kali di sangka orang kaya. Wkwkw..

Setelah itu aku beranjak untuk kerumah tuan bos untuk membantu ibu. Sepi lagi.
Tuan bos jarang sekali pulang. Apalagi nyonya besar. Keduanya benar-benar sibuk. Kadang aku berfikir apakah Arman tidak merasa kesepian?
Karena aku melihat jarang sekali tuan bos pulang ke rumahnya.kalau pulang pun. kadang sudah larut malam dan paginya sudah kembali kerja.

Kata ibu tugas ku cuma membersihkan debu dan mengelap kaca saja .
Akupun segera membersih kan debu dulu.

Tak.. Tak.. tak..

Suara langkah kaki itu.. Aku sangat tahu langkah kaki itu. Langkah kaki yang membuat aku harus menahan rasa kebelet ingin mengeluarkan sesuatu. Tapi maksud nya bukan tai ya.. Tapi rasa marah.

Arman berhenti tepat didepan ku yang sedang membersihkan debu di dekat lemari kaca yang besar.

"Jelek. Gue punya sesuatu buat lo. Lo liat ini. "
Dia menggantungkan mainan tikus yang imut di tangannya.Dia kira aku takut mungkin. Aku ini tidak akan tertipu pada manusia seperti Arman. Tikus itu pasti tikus mainan dari segi bulu yang halus, mata yang imut sampai bisa berkedip,kaki  dan ekor yang bergerak gerak. sepertinya tikus mainan ini jenis tikus mainan yang cara mainnya pake diputar bokong nya.

Ugly Girl (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang