"Huh? Eng-- nggak, gua inget belum telpon kakak gua." Diana meraih ponselnya, kebetulan sekali ada panggilan masuk dari Andrew.
"Hallo ka?"
"Dua kali lu php in gua dek."
"Dan dua kali juga lu di php in gara-gara Dery, gua pulang bareng Dery ka."
"Ya,ya. Terserah."
"Sorry ka gua lupa ngabarin tadi."
"Iya gapapa."
Diana menutup telponnya, menatap Dery lalu berdecih.
"Apa? Bukan salah gua, lu sendiri yang mau gua ajak kesini." ucap Dery.
"Siapa yang mau? Orang lu paksa gua."
"Gua gabakal maksa tadi, lu pasrah. Gua ga salah dong?"
"Inget tadi siapa yang narik-narik tangan gua?"
"Iya, iya gua. Nanti gua yang bilang ke kakak lu." ucap Dery.
"Gausah."
Kopi pesanan mereka datang, setelah menghabiskannya Dery mengantar Diana pulang.
"Gua ga harus ke dalem dulu nih?" tanya Dery saat mereka ada di depan rumah Diana.
"Gausah."
"Eh,Der. Sini masuk dulu." ajak Andrew.
"Gausah bang, mau langsung pulang aja." jawab Dery.
"Masuk aja dulu, mamanya Diana mau ketemu katanya."
"Dih ngapain?" tanya Diana.
"Dia pacar lu kan Di?" tanya Andrew.
"Cih, bukan lah. Orang kayak gua punya pacar? Lu kan tau sendiri kak gua gimana."
"Bener Der?"
"Proses kak--"
"Jangan lama-lama, kucing tetangga gua aja kemarin ketemu jantan langsung kawin."
"Iya bang, gua terinspirasi ikan cupang gua juga. Kemarin masih ribut-ribut sekarang udah pada kawin."
Diana makin tidak mengerti obrolan macam apa yang mereka bicarakan kini. Diana masuk kedalam rumah meninggalkan mereka berdua dengan obrolan absurd mereka.
"Yaudah bang gua pamit yaa."
"Eh siapa ini?" tanya sang mama karena ingin tahu anak sulungnya tengah berbicara dengan siapa.
"Ini ma, Dery. Yang tadi aku ceritain." jawab Andrew.
"Hay tante" sapa Dery.
"Hay, sini masuk dulu."
"Mau langsung pulang aja lah tante."
"Ih jangan, mau maghrib pamali katanya. Ayo masuk."
"Tapi tante--"
"Udah masuk aja, mama nya Diana ga suka dibantah." ucap Andrew.
"Iya, nanti kamu boleh langsung pulang kalo udah maghrib."
Dery menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Iya deh tante."
Setelah menyimpan motornya, Dery masuk mengikuti Andrew dan mamanya kedalam rumah. Andrew menyarankan Dery untuk mandi dan mengganti bajunya dengan baju miliknya.
Setelah mandi, Dery merebahkan dirinya di sofa ruang tamu. Tak lama, ia tertidur.
------------
Diana merapikan buku-bukunya setelah mengerjakan tugas sekolah. Ia berniat pergi ke dapur untuk mengambil minum.
Ia terkejut melihat siapa yang tengah berbaring di sofa ruang tamu. Diana menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Soon As Possible
Teen FictionEvan Dominic, kalau menceritakannya mungkin aku akan kembali menitikkan air mata. Lelaki satu ini adalah lelaki ketiga yang mampu membuatku tak ingin kehilangannya setelah ayah dan kakakku Andrew. Namun, banyak rahasia yang ia tutupi dariku. Dibali...