"Lu kenapa Di? Lagi berantem sama Dery?" tanya Andrew.
"Tiap hari kalo itu mah ka."
"Trus kenapa tadi?"
"Jangan kepo ah." jawab Diana. "Anterin gua ke taman aja ya ka."
"Lah, ga pulang?"
"Gua mau ketemu temen." ucap Diana.
"Oke deh."
Andrew menurut, ia membelokkan mobilnya kearah taman. Memang saat seperti ini, Diana sangat membutuhkan teman untuk diajak berbicara.
"Gua pulang duluan ya Di, jangan lama-lama."
"Iya bawel," jawab Diana.
Diana bergegas menuju sebuah ayunan dimana ia dan Evan pernah berbincang. Evan yang ia butuhkan kali ini.
Diana sedikit khawatir kalau Evan tidak ada. Dia benar-benar membutuhkannya.
Dan benar saja, Evan tidak datang. Karena lelah menunggu, Dengan berat hati ia pulang ke rumah karena hari sudah semakin sore.
------------
Riana yang tengah menyesap teh hangatnya terkejut melihat Diana pulang dengan langkah lunglai seperti tanpa semangat.
"Pulang sama siapa Ka?" tanya Riana.
"Kepo." jawab Diana.
"Gua nanya bener juga lu, dasar ketek tante girang."
"Berisik lu tikus rumahan." Diana menutup pintu kamarnya keras membuat seisi rumah terkejut.
"Kenapa, Ri kakak lu?" tanya Andrew.
"Belum makan bayem dia." jawab Riana. "Ka buruan, katanya mau bikin konten bareng?"
"Dimana?" tanya Andrew.
"Kamer gua aja, pencahayaannya bagus."
Setelah mengganti bajunya, Diana merebahkan diri di sofa ruang tamu. Ia mendengar ketukan di pintu depan.
Diana mengedarkan pandangan, tak ada orang yang keluar untuk membuka pintu. Akhirnya Diana mengalah untuk membukanya.
-------------
Andrew mendudukkan dirinya disamping Riana. Kini dirinya akan melakukan wawancara dengan Riana karena kesuksesan konten yang dibuat olehnya di channel youtube adiknya kemarin.
Saat akan memulai video, Riana mendapat telpon dari temannya.
"Lah--"
"Bentar kak, gua angkat dulu." ucap Riana.
Andrew berjalan menuju balkon kamar, karena memang Riana menempati kamar di lantai dua.
Andrew menghirup udara segar karena tak ada polusi, sesekali ia meregangkan otot-ototnya yang kaku.
Ia memicingkan mata melihat adiknya, Diana tengah berbicara, sendirian. Andrew terus memperhatikan, ia sangat terkejut saat Diana melambai-lambaikan tangannya tetapi ia benar benar tidak melihat ada siapa pun dibawah selain adiknya.
-----------
"Evan? Ngapain kamu kesini?" tanya Diana.
Diana terkejut, orang yang mengetuk pintu rumahnya itu Evan.
"Tadi aku di taman liat kamu, tapi kamu udah keburu masuk ke mobil aku ikutin kamu tadi."
"Iya, tadi emang aku naik grab." jawab Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Soon As Possible
Teen FictionEvan Dominic, kalau menceritakannya mungkin aku akan kembali menitikkan air mata. Lelaki satu ini adalah lelaki ketiga yang mampu membuatku tak ingin kehilangannya setelah ayah dan kakakku Andrew. Namun, banyak rahasia yang ia tutupi dariku. Dibali...