N-03

7K 524 137
                                    









Berawal dari kepolosan seorang Kim Seokjin, berakhirlah mereka berdua duduk di atas ranjang dengan menatap layar besar Tv yang ada di kamar

Posisinya sangat nyaman, Seokjin berada dalam dekapan Taehyung dengan selimut sebagai penutupnya – salahkan saja udara dingin yang membuat si manis cukup menggigil, ah atau salahkan saja suaminya yang licik menurunkan suhu Ac menjadi 16 derajat. Gila saja, padahal di luar sedang turun hujan. Eitsss itu siasat Taehyung loh biar si manis betah berlama-lama mendapat kehangatan dari dirinya

Oke, sampai dimana tadi? Ah ya, film biru

Film yang ditampilkan itu mengadegankan dua orang namja yang sedang membaca buku masing-masing di sebuah kamar. Lalu berlanjut pada adegan ciuman lembut, sampai ciuman panas, lalu saling meraba tubuh satu sama lain, dan ya ya berakhir suara-suara desahan laknat yang sukses sekali membuat nafsu Taehyung naik bukan kepalang – otaknya sudah sibuk tuh membayangkan kegiatan panasnya dengan Seokjin yang mungkin tidak lama lagi akan terlaksana

"Taehyung kenapa wajah Jinnie panas?" Seokjin meletakkan punggung tangan, lalu membaliknya menjadi telapak tangan, berulang-ulang begitu. Kala merasakan sensasi panas dingin di wajahnya

Taehyung sedikit menunduk, melihat wajah Seokjin yang mendongak padanya – benar saja wajah putih mulus itu kini sudah bersemu merah dengan sangat menggemaskan "Tidak apa-apa Seokjin, lihat sampai habis dulu filmnya ok?!"

Seokjin mengangguk, kemudian kembali melihat adegan demi adegan dengan wajah sedikit meringis

"Apa itu tidak sakit? – apa dia berteriak karena kesakitan?" tanya Seokjin penuh rasa penasaran – rasanya ngilu begitu melihat orang di posisi bawah berteriak heboh penuh desahan

Taehyung mengulum senyumnya lucu – Seokjin benar-benar polos "Tidak sayang, dia berteriak karena terlalu menikmatinya"

Seokjin mengangguk – sudahlah sebagai anak murid menurut saja dengan penjelasan pak gurunya "Oh – tubuhnya pria yang di atas itu bagus, iya kan?"

Taehyung melihat fokus titik yang dimaksud Seokjin – ya ada enam kotak besar di perut pemain di posisi dominan

Uh mengapa Seokjin harus memperhatikan itu, pikirnya tak suka – ye jelas dong, istrinya dilarang keras memuji pria lain

"Aku juga punya" Taehyung menjauhkan sedikit tubuhnya dari Seokjin, lalu menarik kaus berwana hitam yang ia kenakan ke atas, menampilkan liukkan kotak di perutnya berwarna sedikit kecokelatan

Seokjin menyentuh perut Taehyung dengan hati-hati, tampaknya ia sedang menghitung jumlahnya "Taehyung punya 8, banyak sekali"

Sentuhan tangan Seokjin benar-benar menambah sensasi gejolak yang luar biasa pada tubuhnya – gila, jika tidak kuat-kuat menahan bisa-bisa ia menyerang istrinya ini dengan brutal

"Iya ada delapan, enam kotak besar dan dua kotak kecil. Ini semua punyamu" Taehyung menarik Seokjin lebih dekat dan berbisik tepat di telinga si manis, menimbulkan wajah itu kini merona total tanpa bisa dicegah

"Sayang, mau mencobanya?"

Seokjin mengerutkan keningnya "Mencoba apa?"

Taehyung menunjuk dengan dagunya – menunjuk pada tayangan laknat di depan mereka "Melakukan itu"

Seokjin menatap Taehyung "Dimulai darimana? Sepertinya dari ini"

Oh wow, Seokjin menarik leher Taehyung dan menciumnya dengan lembut. Taehyung membalas setiap ciuman yang diberikan Seokjin dengan senang hati dan juga lembut

Tak lama berselang ciuman itu dilepas oleh Seokjin "Apa aku benar Taehyung?"

Taehyung menatap Seokjin dengan sejuta perasaan sayang, menyapu bibir bawah Seokjin dengan ibu jarinya "Kau belajar dengan baik sayang"

MON SUCRE [TAEJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang