U-13

5.4K 388 108
                                    

🍓🍓🍓









"Siang Taehyung"

Sebuah kepala serta perut membesar muncul dari balik pintu ruangan CEO Kim – siapa lagi kalau bukan si manisnya

Atensinya langsung berbalik tiga ratus enam puluh derajat, melupakan berkas-berkas kesayangannya dan beralih pada apa yang paling dicintanya

"Sayang, kenapa tidak bilang mau datang. Aku bisa menjemputmu, kesini dengan siapa hmm?" 

Seokjin menerima kecupan singkat di kening dan bibirnya, kemudian keduanya duduk di atas sofa – ia mulai membuka beberapa kotak bekal yang sengaja ia siapkan untuk makan siang dengan sang suami

"Tidak apa kok, Jinnie kesini diantar eomma" jawabnya dengan senyuman manis penenang 

"Eomma ke rumah? Kenapa tidak menemuiku – ah dia melupakan anaknya jika sudah bersama menantu kesayangannya ini" gerutu Taehyung tak terima

"Eomma sedang terburu untuk menemui temannya Taehyung" Seokjin memberi pengertian pada suaminya – ya memang sih jika sedang bersama Seokjin, mertuanya itu lupa akan anak sendiri

"Dasar ibu-ibu itu"

Seokjin mengambil ponselnya, membuka galeri dan menunjukkan sebuah foto "Ada banyak barang di rumah pemberian eomma. Jinnie sampai bingung menatanya, kamar baby pasti akan penuh"

Taehyung memerhatikan dengan seksama, benar saja, kamar bernuansa baby blue milik calon anaknya penuh dengan barang-barang bahkan terkesan sesak

"Nanti kita tata sama-sama ya"

Si manis mengangguk, ia melirik ke meja Taehyung – ada beberapa map dan kertas yang berserakan disana, menimang dalam hati tentang kedatangannya – takut mengganggu, begitu pikirnya

"Taehyung sedang sibuk ya?"

Taehyung menggeleng, tangannya mencomot mochi yang ada di salah satu kotak bekal bawaan sang istri, lalu memakannya "Tidak terlalu, ada apa hmm?"

"Rindu Taehyung mau peluk boleh?" Seokjin berujar malu dengan jemari dimainkan di atas pahanya

"Aku tidak pernah melarang" Taehyung membuka kedua sisi lengannya"Kesini bayi-bayiku... aigoooo" dan sejurus kemudian Seokjin masuk kesana, meletakkan wajahnya di dada sang suami

"Kakinya kan masih bengkak kenapa kesini nanti kelelahan" ujar Taehyung sambil memainkan rambut Seokjin – ia melirik ke bawah, melihat kaki sang istri yang mengalami pembengkakan cukup parah karena sudah memasuki trisemester akhir kehamilan

Si manis mengangkat wajahnya sambil tersenyum "Nanti kalau kelelahan kan ada Taehyung yang memijat"

Taehyung menyentil lembut dahi sang istri "Aku hanya tidak mau mamanya baby ini kelelahan apalagi sampai sakit, lain kali di rumah saja ya cantik – kalau rindu bilang saja, akan kuusahakan pulang"
"Huumm..." sebuah anggukan dan kerjapan mata berkali-kali sebagai jawaban

Kebaikan apa yang dilakukan Taehyung hari ini sampai bisa menyaksikan kemanisan Seokjin di siang hari seperti ini - alat pengisi dayanya ini memang datang di waktu ya pas, saat Taehyung tengah jenuh pada pekerjaannya yang cukup  banyak sejak pagi tadi

"Tolong jangan luluhkan aku dengan kedipanmu itu bayi besar. Aku sedang marah ini"

"Hihi... begini... begini?" bukannya berhenti malah dibuat berkali-kali, ini tidak bisa dibiarkan atau Taehyung akan segera terkena diabetes akut

"Sudahlah, aku tidak punya stok marah kalau denganmu"

"Umm katanya papa sedang marah sayang, tapi marahnya tetap tampan, iya kan?" ujar Seokjin main-main seolah sedang berbincang dengan anak mereka, bahkan seperti mengetahui apa yang ibunya katakan, bayi itu menendang perut sang ibu dan membuat si manis meringis karena tendangan bayinya yang cukup kuat

MON SUCRE [TAEJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang