O-10

4.6K 399 87
                                    


🍓🍓🍓












"Taehyung, tidak sarapan?"

"Sepertinya tidak sempat, sarapan sendirian ya"

"T-taehyung, malam ini kita pergi makan di restoran Hoseok hyung bagaimana?"

"Sepertinya aku tidak bisa, mungkin lain kali saja, aku akan lembur malam ini"

"Aku sudah hampir terlambat, aku pergi dulu ya"

"Iya hati-hati di jalan Taehyung"

Tidak ada kecupan kening, tidak ada kecupan bibir, bahkan pelukan pun tidak didapatkan – hanya sebuah usakan kilat di kepalanya

Sudah berjalan empat hari Seokjin merasa Taehyung sangat berbeda, terlihat lebih cuek, menjauh, dan menghindari kontak dengannya, baik secara komunikasi maupun fisik

Seokjin menanyakan soal ini tapi Taehyung hanya menjawab 'tidak apa-apa' dan mengaku hanya kelelahan. Sungguh Taehyung pun sudah dua hari tidak makan dengannya, Seokjin sama sekali tidak memakan apapun – tahu sendiri selama hamil si manis ini hanya bisa makan dari piring bekas suaminya

"Jinnie salah apa pada Taehyung? Kenapa Taehyung sedingin itu?" lirihnya pelan sambil menatap kepergian Taehyung

"Awshhh..." perutnya terasa perih pagi ini, Seokjin mengerang lalu duduk di sofa dan mengelus-elus perutnya "Baby lapar ya? Tapi nanti kalau makan pasti mual"

Seokjin menatap sendu tangannya di atas perut, entah kesalahan apa yang telah dia perbuat sampai Taehyung mengabaikannya sedemikian rupa, padahal Seokjin sedang dalam fase butuh-butuhnya kasih sayang sang suami

"Hmm, baiklah kita coba ya sayang"

Tak mau tubuhnya drop, akhirnya Seokjin mengambil dua lembar roti, mengoleskan selai cokelat di atas satu sisi roti lalu menutupnya dengan roti yang lain, berharap kali ini saja jangan mual – dia punya asam lambung dan juga bayi itu sudah dua hari tidak mendapat asupan apapun kecuali susu dan separuh apel merah kemarin

Dua gigitan masuk ke perut, selebihnya Seokjin tidak bisa lagi memakan itu – lonjakan dalam perut itu parah, ia muntah berkali-kali. Habislah sudah isi dalam perutnya /Kejam memang Kim itu menyiksa istri dan calon anaknya/

Seokjin membasuh mulutnya dengan air, mencuci tangan, kemudian mengganti baju yang ia kenakan karena terkena muntahnya sendiri tadi, ia masih merasa sangat sakit di perutnya "Awshh, ah ya Jinnie tidak boleh stress, kasian baby" sambil mengancingkan baju yang dipakai Seokjin memanut dirinya di cermin dengan elusan lembut untuk bayi dalam perutnya "Mianhe baby, baby juga merasakan apa yang mama rasakan ya?"

Setetes air mata jatuh di pelupuk matanya. Ia berasa bersalah pada anaknya, mungkin karena kesalahan yang tidak ia ketahui justru anaknya juga menjadi korban

"Kita main dengan si kembar yuk, nanti siang kita antarkan makan siang untuk papa"



🍓cekip🍓





Namjoon mengamati Taehyung yang banyak melamun akhir-akhir ini – bahkan beberapa berkas sampai salah ia tanda tangani

"Tae? Kau oke?" Namjoon mendudukan diri di hadapan Taehyung

"Entahlah hyung"

"Eitss, coba cerita. Bertengkar dengan Seokjin?" tebak Namjoon dan tidak mendapat jawaban apapun dari lawan bicaranya, bahkan Taehyung menyandarkan diri di kursi besarnya sambil memejamkan mata

"Padahal selama menikah kau selalu tersenyum, air mukamu selalu bahagia lebih dari apa yang pernah kulihat sebelumnya. Tapi sekarang, why?" tuntut pria tampan berlesung pipi itu

MON SUCRE [TAEJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang