Jangan lupa vote nya kalian...
senja datang seperti biasa dengan diantar Varel. Mata nya meneliti setiap orang yang ada di sekitar nya. Sekolah nya nampak semakin ramai karna pensi yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Dengan langkah cepat Senja langsung melesat menuju kelas nya. Senja memilih duduk diam ditempat nya sambil menunggu sifa. buku novel di tangan nya sudah terbuka beberapa halaman tapi tidak ada tanda tanda kedatangan sifa kekelas. senja mendongak menatap luar kelas melalui jendela
Dari jendela kelas Senja dapat melihat keberadaan sifa yang sedang melangkah menuju kelas. Tapi tiba tiba saja sifa berhenti. Dari arah samping datang zia menghampiri nya. Senja masih setia memperhatikan kedua nya dari dalam kelas. entah lah senja tidak tau apa yang mereka bicarakan. Tetapi sesekali sifa terlihat menunjuk kearah kelas seperti memberi tahu seseorang ada di sana
senja pikir sifa akan kekelas menghampiri nya terlebih dahulu. tapi ternyata zia sudah menarik sifa bahkan sebelum sifa masuk kedalam kelas dan menaruh tas nya. Senja menghela napas lalu kembali duduk dan membaca novel nya lagi.
Senja yang sudah kehilangan mood membaca nya memilih untuk keluar mencari udara segar. Pandangan nya di edarkan keseluruh penjuru lapangan. Dia mencari tempat yang pas untuk nya hari ini.
"senja" panggil ando saat senja baru saja melangkah menjauh dari kelas nya. dia kembali menoleh dan mengangkat alis nya tinggi
"mau kemana? kita ikut ya?" ucap Raka. Senja hanya mengangguk lalu menunggu mereka menghampiri nya.
"putra cepetan" teriak ando. putra keluar dari kelas nya dengan mata bengkak nya. senja menyipitkan mata nya untuk melihat kantung mata putra yang membesar
"kanapa mata lu?" ucap senja
"abis kena bogem sampe biru begitu" jawab ando
"hahaha" raka tertawa mendengar nya sedangkan senja hanya terkekeh tak sampai mengeluarkan suara keras nya
"berisik lu pada. kuy lah mau kemana nih" ucap putra dengan sedikit sempoyongan. Putra kurang tidur karna tadi malam begadang main game di hp nya
"gak tau" ucap senja.
"lu tadi mau kemana keluar kelas?" tanya raka. senja menggeleng tak tau
"gua cuma mau pergi aja dari kelas. bosen gua disana"
"kita kelantai tiga aja didepan perpus. gua jamin gak bakal ada yang kesana kalo lagi free begini mah" ucap ando
"nah ide bagus tuh" setuju raka. sedangkan senja dan putra hanya mengikuti kedua nya dari belakang
mereka harus melewati beberapa anak tangga dulu untuk sampai di atas. putra yang sedikit sempoyongan membuat senja yang ada disamping nya selalu menuntun nya hingga atas. sedangkan kedua sahabat nya yang abstrak itu sudah duluan naik.
"makanya gak usah sok sokan begadang" sinis senja saat sudah mau sampai di depan perpustakaan. Putra hanya diam tak mendakapi nya. Dia ingin langsung duduk dan menidurkan tubuh nya yang lelah
Senja yang masih membantu putra ikut terduduk disamping nya karna terbawa saat putra ingin duduk. Sedangkan ando dan raka sudah mengeluarkan hp masing masing dan sudah pada login wifi di sini. Sedangkan senja, dia membuka hp nya dan menelpon sifa untuk memberi tahu keberadaan nya sekarang.
Senja berdecak kecewa saat telpon nya tak kunjung di angkat oleh sifa. Dia meletakan hp nya dilantai samping tempat dia duduk. Dipandang nya benda pipih disamping nya berharap ada panggilan masuk dari sifa
"huftt"
Senja menghela napas pelan, merasa bodoh karna terus memandangi benda itu tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi Dipenghujung Senja
Random"lu tau gak kenapa gua suka senja" ucap senja sambil memandang lurus menatap pemandangan senja di hadapan mereka "karna nama lu senja" ujar putra dengan tampang polos nya. "bukan lah" elak senja dengan senyum tipis "terus apa" tanya putra pada senj...