Jangan lupa vote nya kalian...
Sifa melangkah pelan melewati parkiran yang sudah lumayan ramai. Saat dia menoleh ke arah parkiran ternyata ada Galih yang memang sedang menunggu nya
Dengan cepat dia kembali menghadap depan. Galih beranjak dari motor nya dan melangkah menghampiri Sifa.
Sifa yang melihat Galih mendekat mulai panik. Dia tidak ingin bertemu dengan Galih lagi. Tapi seakan Galih yang tak ingin melepaskan Sifa. Dia selalu saja mencari cara untuk mendekati Sifa mulai dari ngechat sampe mencoba menghampiri nya
Mata nya terus mencari seseorang untuk bisa menyelamatkan nya. Senyum nya mengembang saat melihat Ando yang baru saja turun dari motor nya. Dengan cepat dia menghampiri Ando dan menggandeng tangan nya
"lama banget sih dateng nya" ucap Sifa.
Ando melirik Sifa yang tiba tiba ada di samping nya. Tangan kanan nya sudah di gandeng dengan Sifa
"emang lu nungguin gua" tanya Ando dengan senyum menggoda nya. Rasa nya Sifa ingin sekali mengacak acak wajah Ando dengan tangan nya saat melihat senyuman itu.
"iya aku dari tadi nungguin kamu" ucap Sifa dengan tenang. Dia yang memang sedang berhadapan dengan Ando bisa melihat Galih yang ada di belakang tubuh Ando.
Terlihat Galih yang menatap Ando dari belakang dengan penuh kebencian. Dia terus memperhatikan kedua nya yang sedang berbicara.
"kekelas yuk keburu masuk" ucap Sifa lalu berjalan masih dengan tangan yang menggandeng Ando. Ando yang di tarik hanya bisa pasrah hingga langkah kedua nya sejajar.
Galih mengikuti kedua nya yang melangkah sambil terus bergandengan. Tatapan mata nya tak lepas dari tangan Sifa yang menggandeng Ando.
"gua masuk ya. Makasih udah nganterin gua" ucap Sifa sebelum masuk ke dalam kelas.
"enak aja cuman makasih. Bayar geh lu kira tangan gua gratis apa ngegandeng tangan lu tadi" ucap Ando dengan kedua tangan yang di lipat
"eh Andong yang ngegandeng itu gua bukan lu. Kenapa jadi lu yang minta bayaran" ucap Sifa kesal
"tapi kan sama aja. Sama sama di gandeng" ucap Ando tak mau kalah. Sifa menahan tangan nya yang tadi ingin mencubit Ando saat melihat keberadaan Galih di dekat nya.
"yaudah sekarang aku masuk dulu. Kamu yang rajin belajar nya" ucap Sifa dengan senyum yang di paksakan serta kalimat yang di tekankan. Tangan nya terulur untuk mendorong tubuh Ando agar menjauh dari hadapan nya
"dahhhhhh" ucap Sifa dengan lambaian nya. Dia tak sengaja melihat Galih yang sedari tadi memperhatikan mereka. Dengan delikan kesal Sifa langsung memutar tubuh nya dan masuk kedalam kelas.
Dengan helaan panjang Sifa langsung menelungkupkan kepala nya di lekukan tangan di atas meja. Tubuh nya naik turun karna menahan emosi sedari tadi. Kalo saja dia tidak ingin menghindari Galih pasti dia tidak harus berurusan dengan Ando yang ngeselin itu.
"Senjaaaa"
Senja yang sedang melangkah menuju kursi nya jadi berhenti saat Dino memanggil nama nya. Dia menatap Dino yang menghampiri nya dengan hp di tangan nya.
"apaan?" tanya Senja saat Dino di hadapan nya.
"lu duduk dulu deh. Gua mau nunjukin sesuatu sama lu" tangan Senja di tuntun oleh Dino sampai di tempat duduk nya. Dino duduk di hadapan Senja dengan senyum lebar nya. Senja semakin penasaran melihat tingkah Dino yang ada di hadapan nya.
"apaan nih" ucap Senja heran saat Dino memberi hp nya.
"gua punya berita yang hot banget. Baru angkat dari penggorengan" ucap Dino di sertai kekehan nya. Senja mengerutkan dahi heran sambil terus memperhatikan layar hp Dino yang sedang memutar vidio
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi Dipenghujung Senja
Diversos"lu tau gak kenapa gua suka senja" ucap senja sambil memandang lurus menatap pemandangan senja di hadapan mereka "karna nama lu senja" ujar putra dengan tampang polos nya. "bukan lah" elak senja dengan senyum tipis "terus apa" tanya putra pada senj...