Sopan nggak sih seorang cowok tanya ke cewek baik-baik, "eh di anumu ada tahi lalatnya, nggak?" huahahaha Apakah si cowok harus meniduri setiap cewek untuk cari tahu apakah ia punya tahi lalat di dekat gua kenikmatannya?
Menurut dongeng anak-anak se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINDY
Sabtu pagi Andrew dan Cindy ke Bali dengan penerbangan pagi. Cindy akan mewakili Cynthia untuk meeting di 5 proyek berbeda, dan Andrew akan ke Sidney untuk menghadiri konperensi perbankan dengan penerbangan malam. Mereka memiliki waktu seharian bersantai. Cindy menyewa speedboat menuju ke pantai di bawah tebing di pinggir tanah Hartono Enterprise. Ia ingin memotret tebing itu supaya mendapatkan gambaran yg lebih akurat dalam mendisain hotel nanti. Edward telah menelpon Cynthia mengajak bertemu, Cindy yakin mereka akan menyetujui disainnya.
Cindy belum pernah meninjau lokasi proyek ini, dan melihatnya dari arah laut ia langsung jatuh cinta dengan pantai tersembunyi ini. Ia megajak Andrew mengelilingi dari ujung ke ujung sementara sopir speedboat tidak ikut turun, serasa pantai itu hanya milik mereka berdua.
"Andrew," tiba-tiba terlintas pikiran nakal, "Bagaimana ya rasanya bercinta di alam terbuka?"
Andrew berhenti melangkah, dan menciumnya, pikiran nakal itu saja sudah membuatnya terangsang. Mereka berjalan lebih jauh lagi sampai menemukan tempat yg tersembunyi, tidak terlihat dari speedboat. Dan mereka melupakan waktu, melupakan sekelilingnya, tidak lagi menghitung berapa kali mereka orgasme. Matahari sudah mulai condong ke barat waktu mereka bergandengan tangan kembali ke speedboat.
Ada speedboat lain di situ, dan Cindy melihat ada menuruni tebing, rupanya ada tangga di situ, tadi ia tidak melihatnya. Setelah agak dekat, Cindy sangat terkejut melihat orang itu adalah Jordan Hartono yg sombong itu.
Jordan menjabat tangannya dan menatap tajam ke matanya, tapi tampaknya ia tak mengenali Cindy, kebetulan Andrew menyebutnya sebagai mutiaranya, tidak memanggil namanya. Cindy menunduk tidak berani menatap mata Jordan.
Mereka bertemu lagi saat ia mengantar Andrew naik taxi. Dia tidak menolak diajak Jordan makan malam, karena ia memanggilnya Tiara, tampaknya ia mengira namanya Mutiara. Selama makan Jordan tak berhenti menatapnya, tapi tak ada tanda ia mengenalinya.
Setelah makan Jordan mengajak jalan-jalan di pantai, ia memeluk pundaknya, Cindy bingung bagaimana cara menolaknya. Ia berbicara pelan, kuatir Jordan mengenali suaranya. Kalau penampilan, kelihatannya tidak, karena berbeda dengan penampilannya meeting kemarin yg kuno, Cindy memakai rok yg casual dan ia memakai lensa kontak, rambutnya diurai tidak diikat seperti kemarin.
Sampai di hotel, ia ingin segera kembali ke kamar, tapi Jordan mengajaknya minum di bar di hotel itu.
"Belum tengah malam, Cinderella." Katanya menggoda, "Hanya segelas minuman, tidak akan membuatmu mabuk."
Jordan sangat sombong di meeting kemarin, Cindy heran malam ini kelihatan riang tanpa beban, karena itu ia menyetujuinya,
Cindy memilih margarita, ia menyukai rasa dari campuran tequila dan perasan lemon bercampur garam yg ada di bibir gelas.
