Sopan nggak sih seorang cowok tanya ke cewek baik-baik, "eh di anumu ada tahi lalatnya, nggak?" huahahaha Apakah si cowok harus meniduri setiap cewek untuk cari tahu apakah ia punya tahi lalat di dekat gua kenikmatannya?
Menurut dongeng anak-anak se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukan malam pertama yg kuimpikan." Cindy memaki di dalam hati sambil berlari menyusuri ramp kapal pesiar yg sedang diangkat naik itu, melompat di ujungnya, dan jatuh ke dermaga.
"Ough." Ia berbaring tidak bergerak, menunggu rasa sakit di kakinya memudar. Ia menoleh dan melihat kapal pesiar itu bergoyang-goyang menjauh.
"Kamu nggak apa-apa?" Andrew membantunya berdiri, dan menuntunnya ke mobil. Cindy bersyukur mereka mendapatkan parkir yg dekat dermaga, rasanya ia tak sanggup berjalan lebih jauh lagi.
Andrew membukakan pintu mobil untuknya, ia masuk dan memasang seat belt.
"Aku hampir berpikir kamu akan ikut kapal pesiar itu berlayar." Kata Andrew memecahkan keheningan.
"Aku lupa waktu, yacht itu begitu buesuuaaar ....... dan interiornya ....... wow!" Cindy memiringkan badannya dan mencium pipi Andrew, "Makasih, sudah mengantarku ke sini."
Andrew mengusap pipinya yg baru dicium Cindy, ia melirik, tapi Cindy sudah berpaling, ia menyandarkan tubuhnya di kursi, menutup mata, sepasang bibirnya yg tipis membentuk garis lurus, mendesah tanpa suara.
Andrew tidak pernah berharap Cindy akan menciumnya, walaupun setiap malam ia selalu memimpikan mencium Cindy. Orang tuanya bekerja sebagai sopir dan pembantu di rumah ibu tiri Cindy, mereka saling mengenal sejak kecil dan tumbuh bersama. Sudah lama ia tahu perasaannya kepada Cindy telah berubah. Ia mencintai Cindy, tapi ia tahu diri, ia memendam cintanya di dalam hati, tidak berani menyatakan terang-terangan.
Mereka tidak bersuara sepanjang perjalanan pulang, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri. Cindy tidak berniat untuk mengobrol, ia sedang mengulang kembali apa yg telah terjadi kepadanya di dalam kapal pesiar itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bulan berikutnya Cindy tidak mens. Ia kuatir dan membeli test pack, positif.
Kedua saudari tirinya sering mengejeknya, saat marah mereka bisa memanggilnya perek, cabe-cabean, dan panggilan lain-lain yg menyakitkan hati. Kalau sampai mereka tahu ia hamil di luar nikah, pasti mereka akan menghinanya habis-habisan. Menuntut pertanggungjawaban cowok itu juga tidak mungkin, ia tidak tahu siapa dia, dan Cindy tidak ingin melakukan aborsi.
