5. MENEMUKAN CINDERELLA

2.5K 105 0
                                    

#NWR #HUNT #CINDERELLA #FIKSI #ROMAN #DEWASA

Jordan merasa bosan, konsultan ini sudah mengajukan SEPULUH kali disain, dan tak satupun yg memuaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jordan merasa bosan, konsultan ini sudah mengajukan SEPULUH kali disain, dan tak satupun yg memuaskan. Ia tak lagi memperhatikan presentasi Cynthia, ia menundukkan kepalanya, menyibukkan diri dengan group WA teman-temannya.

Biasanya Cynthia datang sendirian, tapi hari ini ia membawa stafnya. Jordan melirik sekilas, lalu mengabaikannya. Perempuan itu bukan tipenya. Kelihatannya lebih muda darinya, tapi dia kuno, memakai kacamata bukan lensa kontak, celana longgar dan blazer longgar, bukannya rok ketat yg menonjolkan bagian tubuhnya yg menarik. Mungkin saja dia gendut dan bodynya jelek, Cynthia yg umurnya dua kalinya saja masih lebih modis dari perempuan itu.

Dia duduk di seberang Jordan. Terasa mengganggu, Jordan memilih duduk di seberang Cynthia, masih ada yg dilihat. Dia sih tidak suka MILF, tapi belahan dada Cynthia masih mengundang daripada blus di dalam blazer yg menutup sampai ke pangkal leher itu.

Seorang office girl mengetuk pintu, lalu masuk sambil membawa minuman dan snack. Jordan menghabiskan kopinya lalu melihat ke sekeliling. Harold menguap, Nicholas memiringkan tubuhnya sedikit ke kiri, melihat perempuan itu membuat sketsa. Pamannya - Benson dan George - sedang berbicara dengan Edward, ayahnya.

"Bisa kita lanjutkan meetingnya?" Beberapa saat kemudian Edward menoleh Cynthia, dalam hatinya Jordan menganggap ayahnya terlalu baik, seharusnya diakhiri saja meeting tidak berguna ini, hanya membuang waktu.

Dia mengangkat wajahnya, dan melihat perempuan di depannya menatapnya penuh kebencian. Pandangannya terasa familiar, tapi ia tidak ingat pernah bertemu dengannya?

Perempuan dengan penampilan kuno itu bangkit, maju ke depan membawa spidol berwarna. Setelah memberi salam, ia memperkenalkan dirinya sebagai Cindy, arsitek muda di kantor Cynthia, di dalam hatinya Jordan meremehkan.

Tapi setelah Cindy mulai membuat sketsa di white board dengan spidol warna-warninya dan menjelaskan gagasannya, di dalam hatinya ia ingin memuji, tapi batal, karena matanya menatap sepasang mata penuh kebencian menusuk hatinya, membuatnya marah.

"Maaf," Jordan mengangkat tangannya, "Sekarang kan sudah abad ke 21, kok presentasinya kuno banget sih? SEPULUH disain itu tidak bisa disetujui karena dianggap kuno."

"Sa.... sa...." Cindy tergagap.

"Dimana ya aku pernah mendengar suara gagap seperti itu? Siapa dia?"

"Kita membangun hotel, bukan renovasi." Jordan memotong, "Seharusnya dimasukkan ide-ide baru, bukan comot sana-sini."

"Maaf pak, saya bisa menerima bila bapak tidak menyukai gagasan saya. Tapi ini bukan comot sana-sini, ini murni ide saya."

"Ide ini baru saja muncul saat disain ke sepuluh tadi ditolak. Saya tidak punya cukup waktu menyiapkan gambar yg indah-indah, karena itu saya menyajikannya dengan cara yg bapak anggap kuno."

MENCARI CINDERELLA (the hunt for Cinderella by @saucyjane)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang