#NWR #HUNT #CINDERELLA #FIKSI #ROMAN #DEWASA
Cindy naik speed boat menuju Cruise Hotel dari arah laut. Ia melihat tebing itu laksana badan sebuah kapal, ia memotretnya. Jordan turun dari speed boat ke dermaga, ia menarik Cindy sementara Nicholas mendorongnya dari bawah, lalu mereka melakukan yg sama ke Linda. Speed boat meninggalkan mereka, karena mereka akan kembali melewati hotel.
Mereka berjalan keliling pantai, dan saat mendekati gua, Cindy dan Linda tertawa malu mengingat kejadian tiga tahun sebelumnya. Waktu itu Nicholas dan Linda berhubungan sex di udara terbuka, dan Cindy sempat melihatnya.
"Aku mesti berterima kasih kepada kalian," Jordan memeluk pinggang Cindy, "Kalau ia tidak melihat kalian, akan lebih susah aku merayunya."
Mereka tertawa.
Gua itu dijadikan bar, beberapa orang sedang mengerjakan sentuhan terakhir.
"Itu tak mungkin terulang lagi, ada bar di sini, akan selalu ramai orang." Cindy tertawa, Linda memerah pipinya.
"Itu juga berlaku untukmu, princess." Jordan tertawa, pipi Cindy juga memerah.
Lalu mereka naik ke atas dengan lift tak jauh dari bar. Itu lift kaca, mereka bisa memandang laut selama mereka naik ke atas.
Dari pintu masuknya, Cruise hotel tidak kelihatan menarik. Ada bangunan parkir dua lantai di tepi jalan raya, menghalangi pemandangan dari luar. Tapi, setelah melewati gerbang masuk di sampingnya, kita akan melewati taman indah yg menjadi penghubung bangunan parkir dan bangunan hotel. Pepohonan tinggi berjejer di tepi taman di dekat bangunan parkir, dan lainnya penuh dengan bunga aneka warna.
Di lantai dasar ada lobby dan lounge yg luas, disainnya modern dengan sentuhan tradisional Bali. Lantai atas untuk ruang pesta. Ada koridor menghubungkan bangunan depan ini dengan bangunan kamar-kamar. Kamar hotelnya terdiri dari tiga lantai di atas tanah, dan tiga lantai ke bawah menempel di tebing.
Di antara bangunan depan dan kamar-kamar ada kolam renang. Kamar yg di lantai dasar adalah suite room dengan akses langsung ke kolam renang.
Hari itu adalah persiapan pembukaan, Jordan tiba-tiba ingin melihatnya dari arah laut. Mereka sudah punya foto-foto dengan drone, tapi memandang dengan mata kepala sendiri tentu lebih menyenangkan. Cindy sudah memikirkan hal itu, ia sudah menambahkan sebuah dermaga dalam disainnya.
Sebulan kemudian, pesta pernikahan dirayakan di Cruise Hotel.
Pagi hari setelah pesta, Jordan dan Cindy berjalan-jalan di pantai setelah sarapan di bar. Ia mengajak Cindy ke balik batu karang besar, Jordan menciumnya, menggoda, "Mau di sini?"
Tertawa malu, Cindy lari menjauh, Jordan mengejarnya dan berhasil menangkapnya di tempat Jordan pertama kali menciumnya, "Atau di sini, Cinderella?"
Ia memeluk Cindy dari belakang dan berbisik di telinganya, "Ingat nggak bagaimana aku menggerayangimu saat itu?"
"Yg aku ingat, betapa malunya aku, Nicholas dan Linda melihat tanganmu menggerayangi area pribadiku." Ia tersenyum.
"Mestinya mereka menunggu sampai aku selesai, bukan hanya tanganku yg menjelajah di sana ......."
"Yuk, kembali ke kamar."
"Ngapain?" Jordan menggoda.
"Barusan kau menyebut soal menjelajahiku ......" Ia tersenyum merayu.
Mereka naik tangga pribadi. Setiap suite room di lantai terendah punya tangga pribadi ke pantai. Begitu mereka masuk ke dalam kamar, yg terjadi seperti lomba melepas pakaian, dan mereka naik ke ranjang, telanjang. Cindy berbaring telentang, menunggu.
Sudah tiga tahun sejak Cindy keguguran.
Ia butuh waktu untuk bisa menerima keguguran itu adalah yg terbaik untuk semuanya, Cindy tidak bisa membayangkan seandainya waktu itu ia hamil anak Andrew, mungkin ia tak akan pernah mau menceraikannya.
Cindy keluar rumah sakit tanpa menunggu Andrew, ia minta dijemput Jordan dan tinggal di salah satu apartemennya selama dua minggu, tapi ia menolak menemuinya. Ia ingin sendiri. Ia merasa kotor, diperkosa dua orang.
Setelah kesehatannya pulih, ia mengambil Jordy dan pindah ke Singapore. Ia masih tetap mendisain untuk Cynthia. Ia tinggal bersama Marsha, dan ikut mengelola butiknya. Sebaliknya, ia juga mendapat beberapa proyek dari pelanggan Marsha.
Jordan ke Singapore menemuinya, dan Cindy juga ke Jakarta beberapa kali. Tapi hubungan mereka berubah. Mereka berpelukan dan berciuman, tapi Cindy tak pernah mau lebih dari itu.
Jordan hampir frustrasi memikirkannya, Cindy ada di pelukannya tapi menolak ditiduri. Lalu ia ingat ia pernah selibat selama lima tahun sebelum bertemu dengannya lagi, seharusnya sekarang ini tidak menjadi masalah untuknya selibat lagi. Yg penting, Cindy ada.
Setelah dua tahun, Cindy kembali ke Jakarta, dan pelan-pelan ia mengijinkannya bertindak lebih jauh. Mereka make out, dan Cindy membantunya melepaskan ketegangannya dengan tangannya, tapi ia masih belum siap berhubungan sex, dan Jordan berusaha mengerti.
Pada malam pengantinnya, mereka melakukan cukup foreplay, dan waktu Jordan akhirnya masuk, vaginanya menjepit erat, Cindy berteriak kesakitan. Jordan menarik diri dan memeluk menenangkannya sampai pagi. Ia tidak ingin Cindy ketakutan. Jordan lalu mengerti mengapa sejak keguguran itu Cindy tidak mau berhubungan sex, sepertinya pengalaman dua kali diperkosa dalam waktu berdekatan memberikan trauma yg mendalam.
Ia senang, ketika mengajak Cindy ke pantai, tempat kenangan indah mereka, dan kemudian Cindy berinisiatif mengajaknya.
Beberapa jam kemudian, setelah beberapa orgasme dan berkali-kali berganti jurus, Jordan dan Cindy tidur berpelukan. Mereka tidak merasa perlu makan siang, dan tampaknya mereka juga tidak akan makan malam.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCARI CINDERELLA (the hunt for Cinderella by @saucyjane)
RomanceSopan nggak sih seorang cowok tanya ke cewek baik-baik, "eh di anumu ada tahi lalatnya, nggak?" huahahaha Apakah si cowok harus meniduri setiap cewek untuk cari tahu apakah ia punya tahi lalat di dekat gua kenikmatannya? Menurut dongeng anak-anak se...