Akhirnya kami sampai di taman beemain. Aku semangat sekali, rasanya sudah lama aku gak kesini. Aku melihat kak rey yang sudah memakai maskernya dan topi guna menyembunyikan identitasnya. Kenapa dia harus ke tempat ramai seperti ini? Padahal berbahaya. Setelah itu kami pun menuju me tempat penjualan tiket.
"Mau main apa dulu an?" Ucap kak Rey setelah kami sudah masuk kedalam.
"Eh, terserah kakak aja"
"Kok terserah gue sih, gue bawa lo kesini kan karena mau nemenin lo main."
"Hah?"
"Udah, gak usah hah hah. Jadi mau main apa ni," Tanya kak rey padaku.
"Main itu aja kak," ucapku sambil menunjuk satu wahana.
"Hm, oke" rey pun menarik tangaku Dan zefda hanya mengikuti kami. Saat mengantri, tiba tiba zefda menarik tangan Rey Dan membisikan sesuatu padanya.
"An, lo ngantri dulu ya, gue pergi bentar," aku pun hanya mengangguk sebagai balasannya. Saat barisanku sudah dekat, Rey tak kunjung datang. Aku memutuskan untuk mencarinya karena tidak mungkin aku menaiki wahana ini tanpa Rey.
Aku mencarinya Dan akhirnya menemukan Rey Dan zefda di audit dekat toilet. Tempat itu lumayan sepi.
"Lo gak boleh kayak gini Rey," ucap seseorang yang kuyakini adalah zefda. Awalnya aku yang mau memanggil mereka menjadi tidak jadi. Aku memilih bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka.
"Zef, emang salah kalau gue suka sama dia?" Kak Rey suka seseorang? Siapa?
"Bukan gitu Rey, sekarang kalian belum pacaran tapi lo udah korbanin waktu lo, gue udah dimarahin pihak yang kerja sama sama lo, tapi gak Ada gunanya Kan gue bilang itu? Lo gak bakal dengerin gue. Bos bakal marah kalau lo kayak gini!" Ucap zefda, aku masih tidak mengerti sekarang.
"Zef, gue juga gak mau buat lo dimarahin gini, tapi lo tau kalau jadwal gue padat, gue cuma butuh refreshing."
"Kurang ya? Bukannya lo udah pergi makan sama an dan temennya itu? Lo udah makan dan terpaksa makan lagi cuma untuk an, lo sadar gak sih? Lo tuh bukan mau refreshing, lo itu mau ketemu sama an dan lo gak sadar kalau itu bisa rusak karir lo,"
deg
Oh, mereka tenyata sedang membahasku. Harusnya aku sadar itu. Aku melangkahkan kakiku menuju ke suatu wahana yaitu bianglala lalu mengirim pesan ke kak Rey.
Anbella : kak, aku lagi ngantri mau Naik bianglala, kakak kesini dong
Tak lama setelah itu, kulihat kak Rey datang. Kami mengantri cukup lama sampai bisa naik me wahana itu.
"Kok tiba tiba mau Naik bianglala sih? Yang tadi gak jadi?" Ucal kak Rey saat kami sudah didalam wahana.
"Iya kak, pengen aja"
"Lo gak apa apa, an? Kok lesu?" Tanya kak Rey lagi.
"Kak, kakak gak boleh gini," ucapku. Aku harus perbaiki ini, Demi kak Rey, aku gak boleh gini.
"Kayak gini gimana, an?" Tanya kak Rey bingung.
"Kakak gak boleh sering pergi sama aku, bahaya kak. Nanti ketahuan wartawan, nanti banyak penggemar kakak yang kecewa."
"An, maksudnya apa sih?"
"Aku tau kak, tadi aku dengar pembicaraan kakak sama manager kakak, kalau kakak dekat aku kakak bisa bahaya."
"Mulai darimana kamu dengar?" Aku mendengar nada menyeramkan dari kak Rey. Kak Rey bahkan gak menggubakan gue-lo lagi. Dari artikel yang kubaca, kak Rey menggunakan aku-kamu saat dia ingin benar benar serius. Aku mulai takut sekarang.
"Dari mulai kakak bilang kakak suka sama aku," jawabku pelan tapi masih bisa terdengar kak rey.
"Kamu udah tau Kan? Aku suka sama kamu, aku mau kita sering ketemu, salah? Salah, an?"
"Salah kak," ucapku takut. Aku benar benar bingung sekarang. Tapi aku harus bisa, ini Demi kak Rey.
"An, kamu suka sama aku?" Tanya kak Rey.
"Kak Rey," ucapku takut. Aku bingung harus jawab apa.
"Jawab aku, an"
"Aku- aku suka sama kak Rey tapi hanya sebagai penggemar. Aku suka sama kak Rey kayak penggemar lainnya kakak dan aku tau penggemar kakak gak akan suka kalau kakak kayak gini," setelah itu kak Rey diam. Aku takut, sangat takut. Aku gak berani mengatakan apapunn sampai akhirnya permainan bianglala selesai. Kak Rey turun begitupula aku.
"Zef, telpon pihak pemotretan, bilang kalau gue bakal kesana secepatnya. Gue bakal kesana Naik taksi, lo anter dia." Setelah itu kak Rey pergi.
Aku gak boleh sedih. Aku yang menginginkan ini, aku sudah benar. Yang kulakukan ini sudah benar, aku yakin. Atau aku salah? Atau yang kulakukan ini tidak benar? Aku hanya mencoba membantu Rey Kan?
"An, mau pulang sekarang,"
"Kak zefda, aku bisa pulang sendiri,"
"Gak apa apa, sini kuantar,"
Aku pun mengikuti zefda ke dalam Mobil. Di dalam Mobil aku hanya diam dan menunduk, untunglah manager Rey juga tidak bertanya apapun, karena aku benar benar gak tau harus menjawab apa. Kemana anbella yang sangat berani tadi di bianglala? Sekarang anbella kembali menjadi gadis nerd pengecut dan penakut.
TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Teen Fiction[aku buat cerita bukan untuk diplagiat yaa, dimohon jangan plagiat] Bagaimana rasanya tiba tiba terpilih untuk jadi model majalah dengan artis yang kalian sukai & sangat terkenal ? Senang kan ? Itulah yang dirasakan anbella si gadis nerd. Itu semua...