Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali, ia mendengar bunyi alarm yang berdering pada jam di sampingnya. Ternyata bunyi itu sudah lama sekali. Setelah dirinya mulai sadar, segera ia menegakkan badan di tempat tidur.
Sedikit menguap tetapi ia harus bangkit dari tidurnya dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Matanya tertuju pada jam di samping tempat tidurnya. Pukul empat lebih empat puluh lima menit.
"Kan, telat lagi?" Ucapnya mendengus sebal.
Dirinya berjalan cepat untuk mengambil air wudhu.
"Asyifa telat sholat subuh lagi, ya?"
Suara itu mengejutkannya hingga ia hampir terpeleset di tempat wudhu rumahnya. Perempuan itu menoleh ragu. Disana ia bisa melihat sang ibu menggelengkan kepala heran.
"Maaf, Umi." Ujarnya memelas.
"Awas ketahuan Abi, loh. Sudah besar kok masih aja begitu."
Gadis bersama Asyifa itu segera berbalik badan dan mengambil wudhu. Ia harus cepat-cepat agar sholatnya tidak terlambat.
❤️❤️❤️
Assalamualaikum.
Selamat datang di cerita pertama aku yang nggak selesai selesai dari Juli tahun 2019. Sekarang aku revisi lagi di bulan Maret tahun 2024. Seneng rasanya bisa nyempetin waktu buat lanjutin SPH karena sebelumnya cuma fokus sama satu cerita.
Mungkin mulai dari 14 Maret 2024 sampai paling lambat 20 Maret 2024 cerita ini mengalami tahap revisi di bagian awal. Jadi hampir seluruh bagian cerita dihapus sementara.
Aku juga punya akun Instagram, Tiktok dan YouTube yang bisa teman-teman kunjungi. Banyak yang bisa kalian temuin disana. Silakan mampir.
Instagram: wp.zahwaaini_
Tiktok: zahwaaini_
YouTube: zahwaainiAwal publish : 2018
Revisi : Minggu, 17 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pelindung Hati
General Fiction"Saya belum bisa jadi istri yang baik, tidak bisa memasak, belum bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Saya belum bisa apa-apa." Jawab Asyifa dengan suara yang bergetar. Azam hanya terdiam. Ia tertegun mendengarnya. Apakah istrinya menangis karena...