-Happy Reading-
-♡-
"Nada Pov"
Aku dimana? Aku ditaman? Ya, sepertinya, karena aku melihat banyak anak kecil. Tapi bukannya tadi aku didekat Cafe ya?
Tiba tiba perhatian ku teralih pada 2 seorang bocah.
"Ciaaa" bocah laki laki itu memanggil sosok gadis kecil. Sepertinya aku merasa familiar dengan nama panggilan itu.
Gadis itu.... kenapa mirip denganku? Wajahnya, pipinya, apalagi warna bola matanya. Ada apa ini?
"Ada apa epan?" Gadis itu menjawab, ah aku serasa tak asing dengan panggilan ini.
Dan... kenapa wajah bocah kecil itu mirip dengan.... Bevan? Bola matanya, alisnya, warna rambutnya.... sungguh aku bingung sekali.
"Hmm Mommy kamu tadi di telfon Om Theo, aku disuruh kebandara buat berangkat ke Indonesia"
Om Theo?
Bandara?
Indonesia?
Gadis yang mirip denganku melunturkan senyumannya.
Aku merasa familiar dengan kondisi ini, tapi dimana?
"Kamu memang ga bisa menetap disini?"
Aku lagi lagi menatap mereka dengan seksama.
"Gabisa, aku harus ketemu orang tua aku. Aku terlalu merindukannya, apalagi Om Theo sakit sakitan terus"
Orang tua?
"Ayok, kita kebandara, Cia mau anterin Epan bareng bang Epin sama bang Egi"
Bang Epin?
Bang Egi?
Apa diaaa keluargaku? Apa itu aku? Tapi.... Egi? Cia? Epin?
Cia panggilan Velicia dari Bevan dan yang lainkan?
Kenapa sulit sekali mengingatnyaaaa.
Semuanya seperti kepingan kepingan puzzle yang harus aku satukan.
Mereka berjalan kearah sepasang paruh baya dengan 2 bocah laki laki. Segera aku mengikuti mereka.
Ya ampun!
"Bang Egiiii"
Egi? Kenapa bocah yang di panggil Egi mirip dengan Ergi?
"Kenapa Cia?"
Damn, kenapa terasa sangat familiar.
"Ayo kita anter Epan ketemu mama papanya" ungkapan gadis itu dengan suara yang sangat kecil.
"Ayooo" wait.
Bola matanyaa mirip, apa ini kakanya Ergi? Yang ingin memper-
Ah, aku baru ingat, hubungannya dengan ku apa?
Cia? Kenapa mereka disini? Apa ini masa lalu ku? Tapi kenapa yang ada disini sosok teman ku semua? Ada apa ini?
"Bang Epin nanti gendong Cia mau?"
"Iyaaa"
Lalu tiba tiba aku merasakan ada yang menarikku.
Ini seperti kepingan Puzzle yang harus aku pecahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our STORY [COMPLETED]
Teen Fiction#Miller Series 2 "SEQUEL Our DESTINY" Kehidupan seorang gadis yang mengalami amesia ini harus tetap berjalan. Hidupnya yang penuh cacian, makian, hinaan itu sudah menjadi sarapan sehari harinya. Bahkan Pukulan pun, sudah menjadi teman lukanya. Hati...