-Happy Reading-
-♡-
Keheningan terjadi lagi ketika mendengar penejelasan Bevan.
"Om ga paham" ucap Bram
"Om, tolong cermati, Velicia lahir pada tanggal 21 oktober bukan 22 oktober"
"Siallll, Denis salah memberi informasi"
"Ya om tau lalu makshud cerita kamu apa?" Bram sebenarnya mulai paham kemana arah pembicaraan mereka. Namun, Bram ingin tau secara detail lagi.
"Cia memiliki tanda lahir di belakang lehernya"
Imelda yang mendengar ucapan Steven berdiri.
"Nada anak KAMI, masalah tanda, tanda banyak yang ada di leher termasuk Nada" ucapan Imelda membuat Steven terkekeh sinis.
"Well, dengan anda yang berkata demikian membuat saya yakin Anda dalang dibalik semuanya"
Brakkk
"ANA!!!" Teriak seorang laki laki yang entah bernama siapa.
Semuanya menengok dan berdiri.
"Siapa kamu?" Tanya Ergi angkat bicara.
Laki lakit itu menatap Ergi lalau menatap wanita yang menatapnya dengan benci.
"Devan, namaku Daevan Pratama"
"Terus, buat apa lo dateng dengan masuk kayak gitu, orang ga ada etika banget ya?" Chello ikut bicara.
Devan yang sadar akan perlakuannya menatap mereka semua.
"Maaf, aku hanya ingin bertemu dengan Ana"
"Siapa? Ga ada yang namanya Ana" ucapan Bevan membuat semuanya menatap Devan horror. Devan menyernyit.
"Alana Ibel" ucap Devan
"Ga ada" ucap Leo menimpali.
"Lalu dia, dia wanita yang aku cari Alan Ibel" ucap Devan sambil menunjuk Cia. Semuanya menegang.
Brakk
Steven yang memegang tas kantornya membantingnya di meja.
"LALU!!! DIMANA ADIK KU!!!" teriak Steven. Semuanya nampak takut. Namun suara igauan milik Nada membuat semuanya menoleh.
"Papa? Mama? Bang Egi? Bang Epin hiks hiks kalian dimana? Aku cape sendiri terus hiks hiks"
Sella memeluk Nada yang sedang mengigau, Ergi yang mendengar segera mengulurkan tangannya untuk menyibak rambutnya.
"CIA!!!" teriak Ergi dengan mata terbelalak.
"Ya allah!" Ergi meluruh kelantai rumah sakit itu.
Goblok, gua cinta sama adik kandung gua sendiri
Steven yang melihat itu juga ingin mengulurkan tangannya untuk menyibak rambut milik Nada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our STORY [COMPLETED]
Teen Fiction#Miller Series 2 "SEQUEL Our DESTINY" Kehidupan seorang gadis yang mengalami amesia ini harus tetap berjalan. Hidupnya yang penuh cacian, makian, hinaan itu sudah menjadi sarapan sehari harinya. Bahkan Pukulan pun, sudah menjadi teman lukanya. Hati...