-Happy Reading-
-♡-
Bevan sudah berhadapan dengan Amira yang tampak cantik dengan gaunnya.
Tamu tamu memandang Amira dengan decak kagum. Saat MC mengintrupsi Bevan untuk segera memasangkan cincinnya ketangan Amira, dengan tiba tiba matanya menatap sosok Nada dengan kagum. Gaun berwarna hitam tampak cocok ditubuhnya
Nada tersenyum dengan penuh rasa bahagia meski harus dia lagi lagi yang tersakiti. Riuh tepuk tangan memenuhi Ballairoom. Bahkan Bevan tak sadar bahwa dirinya memasangkan cincin di jari manis Amira, dan tandanya dia resmi bertunangan dengan Amira.
Acaranya berlangsung dengan meriah, namun ada 2 hati yang harus merelakan meski tidak. Nada berdiri dengan minum ditangannya, matanya meperhatikan pasangan yang nampak bahagia meski dia tau salah satunya tidak ada rasa bahagia sama sekali.
"Nad" panggilan seseorang membuat dirinyasendiri tersadar. Steven berdiri dengan Ergi sambil memandang dirinya sendu. Tersenyum lalu mengangguk.
"Well? gua ada pekerjaan ni? sampe disamperin segala katanya ga mau ikutt" goda Nada
Ergi tersenyum menanggapi candaan sang adik yang dulu sempat menjadi sosok yang ia cintai.
"Lo dicari papa, suru balik, temen temen lu aj pada ogah kesini lu malah kesini" ucap Ergi dengan muka tengil
"Lah lu sapa dah?" Ergi tengil Nada bisa lebih tengil. Right?
"Bang ade lo buang niii nyusahin aja hidupnya" gemesss deh Ergi sama Nada.
Steven tau Nada hanya ingin menghibur dan mengobati lukanya. Salahnya memaksa Nada untuk menginjak Indonesia. Negara penuh luka bagi Nada.
"Hai" suara riang dari kanan membuat mereka menengok, Bevan Gladis dan Amira tampak menghampirinya, dan tadi yang menyapa adalah Amira. Steven dan Ergi sudah memandang tak suka mereka
"Nada ayo-" suara Steven terputus kala tangan Bevan memegang pergelangan tangan Nada yang hendak di tarik.
"Aku ingin berbicara sama Nada"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our STORY [COMPLETED]
أدب المراهقين#Miller Series 2 "SEQUEL Our DESTINY" Kehidupan seorang gadis yang mengalami amesia ini harus tetap berjalan. Hidupnya yang penuh cacian, makian, hinaan itu sudah menjadi sarapan sehari harinya. Bahkan Pukulan pun, sudah menjadi teman lukanya. Hati...