-6-

335 25 0
                                    

-Happy Reading-

-♡-

Beberapa Minggu Kemudian

Hari berjalan begitu cepat, minggu minggu pun sudah terlewati oleh Nada. Susah dirinya menerima kenyataan tentang orang tuanya, dengan diselingi kebahagiaan yang diberikan sosok Bevan. Bevan yang manis, ramah dan selalu menyemangatinya membuat Nada merasa dirinya di perhatikan. Tidak memungkiri bahwa hari harinya selalu diwarnai dengan senyuman Bevan.

Nada tidak mengelak bahwa dirinya jatuh dalama pesona seorang Bevan. Nada mencintai Bevannya.

Dan tepat hari ini, Nada mendengar gosip gosip disekolahnya bahwa ada anak baru. Gosip itu juga mengatakan bahwa anak baru itu adik dari Ergi Santoso. Nada yang mendengar itu melamunkan sesuatu. Nada seperti pernah mendengarnya. Nada merasa dia dekat dengan nama itu, Nada memang tau kalau dirinya bernama Velicia Anada Syabella. Yang Nada tau, bahwa dirinya diculik, lalu diganti identitasnya. Namun, Nada sama sekali tidak tau nama orang tuanya. Dan untuk nama kaka kakanya Nada, Nada hanya diberi tau kalau nama kaka kakanya selalu di panggil bang Egi dan bang Epin. Lalu Nada juga tau kalau dia punya teman kecil namanya Evan, tapi Nada memanggilnya Epan. Itulah yang dikatakan Imelda -ibu tirinya ketika dia mengetahui semuanya. Jangan katakan 'kenapa' Nada tidak tau jati dirinya, karena Nada pernah mengalami kecelakaan yang membuatnya lupa ingatan.

Lamunanya pecah ketika banyak jeritan para kaum hawa. Nada mengedarkan pandangannya.

Deg

Matanya beradu pandang dengan mata biru samudranya. Mata Nada beralih ke arah gadis yang sedari tadi di gandeng oleh pemilik mata biru samudranya. Yaps, pemiliknya adalah Bevan. Nada tersenyum kepada Bevan. Sekejap dunia seperti berhenti.

Nada megangguk lalu segera dia berlalu. Nada memegang dadanya yang sesak. Dia melihat saat pinggang anak baru itu direngkuh mesra oleh Bevan. Sedangkan Ergi, Chello dan Leo dibelakanya.

Saat sampai kelas, Nada mendudukan kepalanya. Sesaat bell masuk berbunyi. Nada berusaha menyikirkan masalah hatinya

-♡-

Nada berjalan menuju ke arah ruang musik. Dia ingin mendingin kan pikirannya yang kalut. Dan sepertinya keputusan dia salah. Terpampang disana ada Bevan yang sedang mengajarkan sosok gadis yaps anak baru itu. Saat hendak pergi-

Nada hanya bisa menyumpat dalam hati.

"Nad? Lo mau kesini? Masuk aja" dengan terpaksa Nada memasuki ruang musik itu lalu tersenyum canggung.

"Sorry gua ganggu, tadinya gua mau kesini abis bete" ucap Nada. Bevan mengangguk.

"Oh ya Nad ini orang yang gua ceritain, temen masa kecil gua namanya Velicia, biasa gua panggil Cia" ucap Bevan. Nada mengangguk lalu menyodorkan tangannya ke arah Velicia.

"Nada"

"Veli"

"Oh ya gua duluan ya sama Cia" ucap Bevan. Nada mengangguk dan Velicia menatap Nada nanar.

"Hah"

Nada menghela nafas lelah, segera dia duduk di depan piano.

Our STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang