02. Malam minggu

512 143 12
                                    

-Enjoy reading-

"Tidak hanya cantik. Dia juga sangat pandai membuat nyaman orang yang ada di dekatnya dan satu lagi dia termasuk orang yang pengertian. Itu sudah sangat cukup bukan?

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....


Tiba tiba "Cekrek!"

So eun membulatkan matanya mendengar suara jepretan kamera. Dia mulai gusar akan mendapat hukuman lagi

"Untuk apa disini?" tanpa melihat orang yang bertanya pun So eun tahu itu suara siapa.

"Sepertinya matamu perlu diperiksa! katarak yah? Lagi makan juga masih tanya," sewot So eun menjawab seadanya. Nengelak pun percuma, bukti sudah di depan mata. Otaknya berpikir keras bagaimana cara meloloskan diri lagi. Dia tersenyum miring saat mendapat ide cemerlang.

"Bukannya kamu sedang dihukum. Lalu kenapa ada di sini? Mauku adukkan lagi hah?" tanya Kim bum tersenyum menyeriangi karena mendapat kartu as So eun.

"Aku sedang lapar, tidak usah menggangguku! Bisa bisa ku makan kamu biar tau rasa," ucap So eun acuh dengan ancaman yang dilayangkan untuknya.

"Oh jadi kamu mau aku tunjukkan foto ini pada wa..." ancam Kim bum lagi sambil menunjukkan foto di layar ponselnya tapi terpotong.

Tiba tiba "Cekrek!"

"Lihat, lihatlah. Aku juga punya fotomu di kantin saat jam pelajaran. Aku bisa saja mengelak, karena aku masih dihukum Mr. Park jika akan dihukumlagi, lalu kamu? dan jangan lupakan kamu ini seorang ketua kelas yang terhormat serta jadi teladan," jelas So eun panjang lebar dengan senyum kemenangan. Kim bum mulai berpikir, benar juga ucapan So eun. Sialan sekali dia, niatnya ingin mengerjai sekarang malah berbalik. Huft, kenapa dia bisa seceroboh ini menghampiri So eun ke kantin yang dasarnya pembangkang.

"Oke, sekarang kita impas aku akan pergi dari sini," ucap Kim bum datar dia sudah malas berdebat dengan So eun. Hanya membuang waktu dan tenaga jika berpikir tentang dia.

"Huhu pengecut hmm?" langkah Kim bum berhenti saat mendengar hinaan itu terlontar untuknya, spontan badannya berbalik menatap So eun dengan tajam.

"Maumu sekarang apa? Aku bukan pengecut apalagi di depan kecebong sepertimu," geram kim bum.

"Maumu sekarang apa? Aku bukan pengecut apalagi di depan kecebong sepertimu," geram kim bum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sincerity of love #BumssoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang